Kisah Militer RI
Hutan Angker Tempat Latihan Paskhas TNI AL Benar Ada, Prajurit Ini Hilang 7 Hari & Lihat Tempat Ini
Hutan Angker Tempat Latihan Paskhas TNI AL Benar Ada, Prajurit Ini Hilang 7 Hari & Lihat Tempat Ini
Hutan Angker Tempat Latihan Paskhas TNI AL Benar Ada, Prajurit Ini Hilang 7 Hari & Lihat Tempat Ini
TRIBUNJAMBI.COM - Jadi anggota TNI, latihan keras untuk menempa fisik hingga mental sering dilakukan agar pasukan tersebut kuat dalam menjalani misi.
Melihat latihan anggota TNI. khususnya elite TNI memang bukan main-main gemblengannya.
Bahkan saat bergabung menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidaklah mudah.
Latihan berat hingga ujian yang sangat sulit harus dilalui.
Belum lagi bila memasuki fase bergabung dengan Pasukan khusus tiap angkatan di Korps TNI.
• KETIKA Hujan Peluru di Saparua, Sniper Terlatih Mengincar Kepala Sat-81 Kopassus, Denjaka & Paskhas
• Berapa Biaya Mencetak 1 Pilot Tempur TNI AU? Kisah Pertempuran Paskhas Ini Beri Jawaban
• Hujan Peluru di Atas Kepala Kopassus Denjaka dan Paskhas, Diincar Sniper di Saparua
• Pasukan TNI Satu Ini Tak Cuma Sering Hadapi Musuh Nyata, Makhluk Halus Turut Jadi Teman Kala Misi
• Gabung ke Satuan Elite Kopaska, Sosok Ini Dijuluki Dokter Gila yang Sukses Menjadi Frogman TNI AL
• IDE Cerdik 30 Personel Kopassus, Sukses Lawan 3000 Pemberontak, Modal Kain Putih hingga Bawang Putih
Berbicara masuk dan jadi bagian dari pasukan khusus TNI.
Satu diantara pasukan khusus Indonesia dari TNI AU sungguh memerlukan keahlian yang sangat baik.
Materi paling menegangkan dalam pendidikan siswa komando Pasukan Khas (Paskhas) pasukan khusus dari TNI AU adalah ketika memasuki tahap pelolosan diri.

Dalam tahap pelolosan diri, dalam istilah dunia militer dikenal sebagai Survival Evasion Resistance and Escape (SERE).
Siswa komando digembleng agar bisa meloloskan diri dari kepungan musuh sambil melakukan perlawanan.
Tapi dalam sistem pendidikan komando Paskhas materi SERE yang dilaksanakan adalah menggembleng siswa selain bisa lolos dari kejaran musuh juga agar bisa mencari tempat persembunyian yang paling sulit ditemukan.
Siswa komando Paskhas yang tempat persembunyiannya tidak bisa ditemukan oleh para pemburunya dalam hal ini para pelatih, akan mendapatkan nilai tersendiri dalam proses kelulusannya.
Oleh karena itu dalam tahap materi SERE, para siswa komando Paskhas yang saat itu masih menggunakan lokasi latihan di hutan Ranca Upas, Ciwidey, Bandung.
• Oki Doki Hadir di Jambi, Gerai Baru di Transmart Jambi yang Jual Produk Kekinian Ala Jepang
• Peringati Hari Pahlawan 2019, Wakil Walikota Jambi Maulana Ziarah ke Makam Raden Mathaher
• Fachrori Umar Klaim Maju Lagi di Pilgub Jambi Atas Permintaan Warga, Ini Misi Utama Fachrori
• LINK Live Streaming Liverpool vs Manchester City Pukul 23.30 WIB Malam Ini dan MU vs Brighton
• Pilkades Serentak 2019 di Muarojambi, 3 Desa Dianggap Rawan, PMD Kerjasama dengan Kepolisian & TNI
• 2,5 Persen Suarat Suara Cadangan, Antisipasi Surat Suara Rusak di Pilkades Serentak Muarojambi
Berusaha keras mencari tempat persembunyian yang memang paling sulit ditemukan para pelatih.
Pasalnya makin cepat siswa komando tertangkap pelatih yang berperan sebagai pasukan pengejar dan situasinya dibuat seperti dalam pertempuran sungguhan.
Siswa bersangkutan juga akan makin cepat masuk ke “kamp tawanan” untuk diinterogasi sambil dihajar.
Suatu kali ada satu personel siswa komando yang bersembunyi di bawah jembatan dalam hutan yang jarang sekali dilalui karena terkenal angker.

Ketika siswa komando itu sudah merasa aman bersembunyi di bawah jembatan dan mulai berkhayal jika dirinya tertangkap para pelatih, tiba-tiba ia seperti memasuki sebuah keraton.
Dalam keraton yang berpenghuni banyak orang itu, ia bahkan dijamu dengan makanan enak dan diberi uang serta emas dalam jumlah banyak.
Sementara itu para pelatih pendidikan komando Paskhas sudah lebih tiga hari melakukan pencarian terhadap prajurit bersangkutan dengan dibantu “orang pintar”.
Para pelatih merasa sedikit tenang dan punya harapan karena “orang pintar” bersangkutan bilang, siswa komando yang hilang akan ditemukan dalam keadaan hidup.
• Peringati Pejabat Agar Amanah, Wabup Apri: Dunia Kerja Sangat Ketat Pengawasannya
• Jasad Ojol Wanita Bersimbah Darah Ditemukan di Kamarnya, Jeritan Malam hari Sempat Buat Warga Panik
• Vanessa Angel Akhirnya Buka-bukaan saat Sering Ditanya Sejam Berapa, Ini Jawaban Artis Seksi Ini
• Pengadilan Negeri Jambi Pastikan Kasus Lahan di Paal Merah, Kota Jambi, Sesuai Putusan
• Bopak Castello Hidup dengan 1 Paru-paru, Jadi Contoh Ngerinya Dampak Asap Rokok Bagi Perokok Pasif
• Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Raih Prestasi di Fornas MKS
Pada hari ketujuh menghilangnya siswa komando Paskhas itu, para pelatih akhirnya berhasil menemukannya di bawah jembatan dalam keadaan hidup.
Siswa komando yang tidak mengalami sakit dan masih sehat itu bahkan bisa bercerita tentang pengalamannya masuk dunia gaib, diberi makan enak, diberi uang dan emas dalam jumlah banyak.
Tapi ketika uang dan emas yang ditaruh di saku itu dikeluarkan, ternyata hanya berupa daun-daunan dan kerikil.
Namun menghilangnya siswa komando Paskhas selama satu minggu itu ternyata berefek positif.
Para siswa pendidikan komando yang sedang digojlok di “kamp tawanan” dan diperlakukan ala tawanan perang sungguhan, siksaannya menjadi berkurang.

Atau dalam istilah para siswa komando Paskhas, interogasi dan siksaan dalam tahap penggojlokkan di kamp tawanan “lebih manusiawi”. (Agustinus Winardi Intisari.grid.id)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: