Kepala Terasa Pusing dan Lelah, Begini Cara Mengistirahatkan Otak yang Terlalu Sibuk & Bikin Tenang
sebuah penelitian mengungkapkan bahwa menggunakan otak yang selalu aktif itu justru bikin lelah dan tak bisa lagi setajam sebelumnya.
Kepala Terasa Pusing dan Lelah, Begini Cara Mengistirahatkan Otak yang Terlalu Sibuk
TRIBUNJAMBI.COM - Kita tentunya memakai otak sepanjang hari bahkan hingga usia senja.
Sayangnya, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa menggunakan otak yang selalu aktif itu justru bikin lelah dan tak bisa lagi setajam sebelumnya.
Makanya, kita harus dapat mengistirahatkan sebentar otak yang selalu sibuk itu. Bagaimana caranya?
Dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal medis Nature, peneliti dari Harvard Medical School melaporkan bahwa otak yang tenang dengan aktivitas yang saraf yang kurang, dapat menyebabkan usia lebih panjang.
Setelah menganalisis jaringan otak dari orang yang meninggal pada usia 60 hingga lebih dari 100 tahun, ditemukan bahwa orang yang paling lama hidup memiliki tingkat gen yang lebih rendah terkait dengan aktivitas saraf.
• Ciri-ciri Makanan yang Pakai Jin Penglaris, Om Hao: Celupan Kaki hingga Celana Dalam
• Semifinal Fuzhou China Open 2019 Hari Ini, Sisakan 1 Wakil Indonesia Ganda Putra, Live Streaming
"Studi ini menunjukkan bahwa melambatkan aktivitas pada periode tertentu, baik dihabiskan dalam meditasi, melakukan satu pekerjaan saja pada satu waktu, hanya diam atau tidur sama pentingnya bagi kesehatan otak dan umur panjang dengan aktivitas dan olahraga," kata Gayatri Devi, MD, ahli saraf dan psikiater di Northwell Health di New York, seperti dikutip dari healthline.com.
Maryanna Klatt, PhD, seorang profesor kedokteran keluarga klinis dari The Ohio State University yang khusus menangani penyakit kronis yang berkaitan dengan stres, menjalankan program yang disebut Mindfulness in Motion.
Maryana berbagi beberapa strategi untuk otak agar lebih tenang dan panjang umur.
1. Dengarkan sinyal tubuh
Cara terbaik untuk memulai penurunan stres dan peningkatan kesadaran adalah dengan lebih menyadari tanda-tanda yang diberikan oleh tubuh.
Mulai dengan peregangan lembut dan kesadaran akan tekanan dan ketegangan yang kamu rasakan saat ini adalah titik awal yang bagus.
“Karena ketika orang mendengar tubuh mereka, mereka terbuka pada apa yang sebenarnya terjadi pada mereka," kata Klatt.
Latihan lain dalam mindfulness adalah membangun kebiasaan melambatkan gerakan.
Misalnya sebelum masuk ke ruang rapat, bukalah pegangan pintu dengan perlahan, sadari.