BUKAN Rekayasa, Dokter Ungkap Gangguan Mata Yang Diderita Novel Baswedan Sebenarnya Adalah

Kasus penyiraman air keras yang dialami oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum menemukan titik terang.

Editor: rida
Penyidik KPK Novel Baswedan memberikan keterangan pers di gedung KPK, Jakarta, Kamis (22/2/2018). Novel kembali ke Indonesia setelah sepuluh bulan menjalani operasi dan perawatan mata di Singapura akibat penyerangan air keras terhadap dirinya. 

Belva menyampaikan, terlambatnya refleks berkedip yang dilakukan Novel, sehingga masuknya air keras lebih cepat ke mata.

"Sebenarnya mata itu kan jika ada benda yang masuk, akan ada refleks berkedip ya. Namun, saat suatu kejadian terjadi secara tiba-tiba dan tidak diduga, kadang refleks berkedipnya terlambat," ujar Belva.

Hal inilah yang menyebabkan cairan yang disiramkan ke wajah Novel masuk terlebih dulu, daripada dia gerak melindungi diri dengan cara berkedip.

"Untuk mata kanan dan kirinya, bisa jadi saat penyiraman memang lebih mengarah ke kiri, dan derajat kerusakannya lebih parah yang sebelah kiri. Maka jaringan kornea kiri tidak bisa memperbaiki diri," ujar Belva.

Spesifikasi dan Daftar Harga HP Samsung Bulan November 2019 Terbaru, dari Seri A10S hingga A70

Dukun Cabul Perdayai Remaja 16 Tahun, Sebut Korban Kena Pelet Minta Berdoa Sebelum Dicabuli

Streaming & Jadwal Semifinal Fuzhou China Open 2019 - Marcus/Kevin jadi Tumpuan Indonesia

Adapun derajat keparahannya dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni pH zat kimia, kepekatan zatnya, lamanya waktu saat kejadian hingga dilakukan tindakan penyelamatan, dan jumlah cairannya.

Tak hanya itu, Belva mengatakan bahwa tindakan pertolongan pertama jika terkena air keras, yakni langsung mencari air mengalir untuk meminimalisir luka pada kulit.

Setelah dibasuh menggunakan air, ia menyarankan agar pasien langsung dibawa ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis mata.

Di sisi lain, terkait kulit wajah Novel yang sembuh dari efek air keras, sementara kornea Novel tetap terluka, Belva menjelaskan bahwa hal ini dikarenakan kornea tidak memiliki pembuluh darah.

"Karena kulit kaya akan vaskularisasi (pembuluh darah), sedangkan kornea tidak. Kornea tidak punya pembuluh darah, dia dapat nutrisi dari endotel saja," ujar Belva.

Istri Orang Lagi Jemur Pakaian, Tak Kuat Tahan Nafsu, Pria Ini Langsung Bekap Mamah Muda di Kasur

Semifinal Fuzhou China Open 2019 Hari Ini, Sisakan 1 Wakil Indonesia Ganda Putra, Live Streaming

Barbie Kumalasari Sudah Berniat Ceraikan Galih Ginanjar? Anak Indigo: Bulan Depan Cari yang Lain!

Atas penjelasan yang ia tulis dalam twitnya, Belva mengungkapkan jika beberapa penjelasan bersumber dari situs kesehatan, seperti ncbi.nlm.nih.gov, springer.com, dan journals.lww.com.

Infografik: Jejak Kasus Penyerangan Novel Baswedan (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)
Infografik: Jejak Kasus Penyerangan Novel Baswedan (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo) ()

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dokter Ini Analisis Kerusakan Mata yang Dialami Novel Baswedan, Seperti Apa?"

Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Sari Hardiyanto

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved