KISAH Pramugari Garuda Dibentak & Ditendang Tetap Tabah, Akhirnya Kopassus Datang Menyelamatkan

TRIBUNJAMBI.COM - Sebelum Kopassus datang menyelamatkan lewat drama 3 menit, para pramugari

Editor: ridwan
Operasi Woyla oleh Kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebelum Kopassus datang menyelamatkan lewat drama 3 menit, para pramugari Garuda Indonesia sempat dianiaya, ditampar, ditendang.

Mereka (baca pramugari) diperlakukan tidak menyenangkan saat melindungi penumpang Garuda Woyla yang disandera pembajak.

Para pramugari yang mencoba melindungi para penumpang ini harus menerima siksaan dari para pembajak.

Beruntung nasib mereka akhirnya diselamatkan oleh para prajurit Kopassus.

Penumpang Sriwijaya Air Ngamuk, Ini Penipuan, Penerbangan Tidak Ada, Tapi Tiket Tetap Dijual

Pembebasan sandera penumpang pesawat DC 9 Woyla milik Garuda Indonesia yang dibajak oleh segerombolan teroris menjadi satu di antara operasi Kopassus yang menyita perhatian dunia.

Pesawat tujuan Jakarta-Medan yang membawa puluhan penumpang tersebut dibajak oleh para teroris.

 

\

Saat berada di bawah penyanderaan teroris, para penumpang merasakan penderitaan.

Pesawat DC 9 mlik Garuda Indonesia itu dibajak oleh lima teroris dari kelompok yang mengaku bernama Komando Jihad.

Awal mula peristiwa pembajakan itu pada Sabtu, 28 Maret 1981.

Siti Badriah Terapkan Program Alami Agar Bisa Segera Hamil

Pesawat yang membawa 48 penumpang tersebut berangkat dari Jakarta dengan tujuan Medan.

Sekitar pukul 09.00, pesawat transit di Palembang.

Upacara pemakaman Kapten Pilot GA “Woyla” Herman Rante yang dihadiri oleh rekan-rekan dan krew awak pesawat Woyla. Kapten Herman Rante ditembak salah satu teroris dalam serangan tersebut akhirnya meninggal di Rumah Sakit di Bangkok beberapa hari setelah insiden tersebut. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.
Upacara pemakaman Kapten Pilot GA “Woyla” Herman Rante yang dihadiri oleh rekan-rekan dan krew awak pesawat Woyla. Kapten Herman Rante ditembak salah satu teroris dalam serangan tersebut akhirnya meninggal di Rumah Sakit di Bangkok beberapa hari setelah insiden tersebut. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. (Pict: ©1981 by Kompas)

Mengutip dari Harian Kompas yang terbit 1 April 1981, pesawat lepas landas setelah menunggu lima menit.

Awalnya tak ada yang ganjil, semua penumpang duduk pada tempatnya masing-masing.

Empat Kursi Petinggi Kosong, Pemprov Jambi Segera Buka Lelang Jabatan Eselon II

Pramugari pun melakukan tugasnya untuk melayani kebutuhan penumpang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved