Terpidana Mati

TERPIDANA Mati Kabur dari Penjara & Tikam Polisi yang Mengawal: Paksa Penjaga Lapas Serahkan Kunci

TRIBUNJAMBI.COM, PATTAYA - Pria AS yang tengah menghadapi hukuman mati kabur dari penjara Thailand dengan menusuk

Editor: ridwan
Ilustrasi 

Karena si terpidana akan menerima sayatan demi sayatan dari begitu banyak orang.

Mereka akan disayat secara perlahan pada bagian tubuh non vital dengan pisau yang sangat tajam.

Tujuannya, untuk memberikan penderitaan berkepanjangan kepada si terpidana.

Tangannya dipotong, kemudian kaki dan bagian dada.

Setelah itu pemotongan pada bagian yang vital semisal tenggorokan atau jantung.

Sebuah foto yang dicetak oleh surat kabar Prancis pada tahun 1858 mengungkap bagaimana proses hukuman mati tersebut.

Pada saat itu, dilakukan eksekusi mati terhadap seorang misionaris Perancis di Tiongkok.

 3. Dicekik batang logam

Ini merupakan metode eksekusi mati bernama Garotte.

Hukuman ini dipraktekan di Spanyol selama ratusan tahun.

Streaming OChannel PSM Makassar vs Kalteng Putra Bisa Nonton Lewat HP, Kick Off 15.30 WIB

Hukuman ini ada dua versi.

Pertama, terpidana mati diikat pada sebuah tiang, kemudian lehernya diikat oleh tali yang secara perlahan-lahan akan mencekiknya hingga meninggal.

Pada versi kedua, tiang diganti dengan kursi.

Terpidana akan duduk dengan diikat tangannya, sementara lehernya akan dicekik oleh sabuk logam yang juga akan mencekiknya hingga tewas.

Adapun dalam foto dari tahun 1901, terlihat eksekusi semacam ini dilakukan di Penjara Bilibid, di Manila, Filipina.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved