Terpidana Mati

TERPIDANA Mati Kabur dari Penjara & Tikam Polisi yang Mengawal: Paksa Penjaga Lapas Serahkan Kunci

TRIBUNJAMBI.COM, PATTAYA - Pria AS yang tengah menghadapi hukuman mati kabur dari penjara Thailand dengan menusuk

Editor: ridwan
Ilustrasi 

Kemudian Garotte dilarang di Filipina pada tahun 1902.

 4. Direbus

Ini merupakan cara eksekusi mati yang paling jarang dilakukan.

Namun umum dilakukan di seluruh Eropa dan Asia hingga abad ke-17.

Siapa Sebenarnya Indadari?Mantan Istri Caisar yang Dirikan Niqab Squad Tampil di ILC TV One!

Caranya, terpidana mati akan langsung ditenggelamkan pada minyak atau air mendidih, atau mereka juga ditempatkan di kuali penuh cairan dingin hingga mencapai titik didih.

Di Eropa, hukuman ini dipraktikan pada abad pertengahan untuk menghukum para peracun dan pemalsu.

Adapun pada abad ke 16, di Jepang juga dilaksanakan eksekusi ini terhadap seorang penjahat bernama Ishikawa Goemon yang dijatuhi hukuman direbus sampai mati bersama dengan anaknya.

Ia dihukum setelah gagal membunuh panglima perang Toyotomi Hideyoshi.

 5. Dijadikan santapan hewan buas

Hukuman ini dikenal dengan istilah Damnatio ad Bestias.

Caranya terpidana mati akan dimasukan dalam kurungan yang berisi hewan buas yang tengah lapar.

Ia akan mati karena disantap binatang tersebut.

Lina Kini Hamil, Sule Minta Warganet Jangan Hujat Mantan Istrinya, Doakan yang Terbaik

Adapun dalam sebuah ilustrasi yang dibuat oleh seorang pelukis Prancis bernama Jean Leon Gerome diperlihatkan suasana ketika menjelang eskekusi pada abad ke-19.

 6. Digergaji

Cara eksekusi ini kurang umum digunakan namun dipraktikan diEropa, Roma Kuno, Tiongok dan bagian Timur Tengah di abad ke-16.

Menurut catatan sejarah penyiksaan George R Scott, hukuman ini telah dipraktikan oleh Kaisar Romawi Caligula.

Terpidana mati diikat dengan cara terbalik, kemudian akan digergaji mulai dari selangkangan hingga ke tubuhnya.

Hukuman ini digambarkan dengan jelas oleh seorang seniman bernama Lucas Cranach pada abad ke-16.

 7. Dipenjara hingga mati

Ini merupakan jenis hukuman mati yang tak berdarah, namun mematikan secara perlahan.

Terpidana akan dipenjara dalam dinding tembok dan dibiarkan mati di dalam.

Baik itu akibat kelaparan maupun akibat dehidrasi.

Penamplan Esther Geraldine di Babak Showcase Indonesian Idol Tuai Pujian dari BCL, Maia & Ari Lasso

Sebagaimana dilaporkan dalam majalah abad ke-19, Chambers Edinburgh Journal, ditemukan kerangka di dalam dinding di Abbey Coldingham di Berwickshire, Skotlandia.

Kerangka itu diyakini merupakan sisa-sisa kerangka seorang biarawati yang dieksekusi mati.

8. Digantung, ditikam dan dicincang

Hukuman sadis ini dipraktikan di Inggris dari tahun 1351 hingga abad ke 19.

Biasanya diberikan kepada para pelaku pengkhianatan tingkat tinggi.

Caranya sangat sadis, di mana terpidana awalnya akan diseret menggunakan kuda ke tempat eksekusi.

Kemudian ia digantung sampai sekarat, namun masih dibiarkan hidup.

Kemudian terpidana akan menerima siksaan lainnya yakni dicincang tubuhnya secara perlahan.

Hingga ia akhirnya dimutilasi menjadi empat bagian.

Salah satu yang tercatat dalam sejarah yakni hukuman mati kepada Guy Fawkes pada tahun 1606.

Nikita Mirzani Laporkan Elza Syaries Soal Cepu, Niki Jadi Dijauhi Teman

Ia dituduh terlibat dalam usaha pembunuhan Raja James I dari Inggris dan Raja James VI dari Skotlandia.

Nasibnya lebih 'beruntung' karena ketika akan dieksekusi, ia berhasil melompat, mematahkan lehernya hingga tewas seketika.

Setidaknya, ia terlepas dari siksaan perlahan yang sangat menyakitkan.

Akan tetapi, jasadnya tetap dimutilasi dan bagian tubuhnya diperlihatkan kepada publik.

9. Digantung

Ini bukan jenis hukuman gantung yang biasa.

Terpidana akan digantung dengan diikat tali logam di sekujur tubuhnya.

Ia akan dibiarkan sampai mati kehausan.

Kisah yang tercatat dalam sejarah yakni eksekusi mati dengan cara ini terhadap Kapten William Kidd yang dieksekusi karena kejahatan pembajakan pada tahun 1701.

Kidd harus digantung dua kali karena yang pertama tali gantungan pecah.

Tubuhnya digantung di atas sungai Thames.

Kemudian hukuman ini dilarang di Inggris sejak tahun 1834.

10. Dibakar dalam patung banteng

Hukuman ini umum dipraktikan pada jaman Yunani Kuno dibawah Tiran Phalaris.

Mereka membuat patung banteng perunggu yang memiliki ruangan di dalamnya.

Terpidana akan ditempatkan di dalam patung banteng itu, kemudian di bagian bawahnya akan dipanaskan hingga memanggang terpidana di dalamnya.

Temuan Tim Banyak Pangkalan Nakal di Merangin, Disperindag Segera Surati Pertamina

Asap dari terpidana yang terbakar itu akan keluar melalui hidung boneka banteng.

Mereka juga merancang mulut banteng yang akan menyulap teriakan terpidana menjadi seperti raungan banteng.

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Cara Eksekusi Mati Paling Sadis yang Pernah Terjadi dalam Sejarah

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hindari Hukuman Mati, Pria AS Tusuk Polisi dan Kabur dari Pengadilan Thailand

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved