Berita Nasional

Celana Cingkrang dan Pakai Cadar Tidak Mencirikan Orang Terpapar Radikalisme, Ini Kata Kepala BNPT

Celana Cingkrang dan Pakai Cadar Tidak Mencirikan Orang Terpapar Radikalisme, Ini Kata Kepala BNPT

Editor: Andreas Eko Prasetyo
TRIBUNNEWS/LUSIUS GENIK
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius, saat memberikan pemaparan di gedung penunjang KPK, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019). 

Celana Cingkrang dan Pakai Cadar Tidak Mencirikan Orang Terpapar Radikalisme, Ini Kata Kepala BNPT

TRIBUNJAMBI.COM  - Ramai soal paham radikalisme membuat orang bingung, seperti apa sosok radikalisme yang kasat dengan mata.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius pun memberikan keterangannya ia mengatakan, tampilan fisik tidak bisa mencirikan seseorang terpapar radikalisme.

Hal itu ia sampaikan saat diundang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan pemahaman tentang isu-isu intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

"Tadi sudah saya sampaikan, teman-teman jurnalis juga ikut, bahwa tampilan fisik tidak bisa mencirikan seseorang terpapar radikalisme."

Presiden Jokowi Sebut Penganut Radikalisme Bukan Agama Tertentu, Mahfud MD: Manipulator Agama

Debat Panas Rocky Gerung vs Ade Armando Soal Radikalisme dan Celana Cingkrang, Anda Tidak Beragama

Bocoran Soal Tes CPNS 2019, BKN Bongkar Isinya, Ada Pertanyaan Soal Radikalisme & Bahasa Lebih Mudah

"Tapi masalah pemikiran dan masalah ideologi," tegasnya saat berbicara di gedung penunjang KPK, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019).

Menurut Suhardi Alius, di zaman globalisasi ini, kita tidak bisa melakukan stigmatisasi terhadap seseorang berdasarkan tampilan fisik.

Perihal radikalisme sendiri, menurut Suhardi Alius, ada lima indikator seseorang telah terpapar.

Program P2WKSS Diharapkan Mampu Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak di Tanjab Barat

Di antaranya, menyuburkan sikap intoleran, anti-Pancasila, anti-NKRI, penyebaran paham Takfiri, dan menyebabkan disintegrasi bangsa.

"Poinnya adalah penyimpangan, indikatornya antara lain suka menyendiri, membuat kelompok ekslusif, hingga tahap jihadis."

"Tidak bisa stigmatisasi pada pakaian, dan (indikator ini) perlu disikapi secara hati-hati," ujarnya.

Program P2WKSS Diharapkan Mampu Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak di Tanjab Barat

Menurutnya, tempat-tempat seperti rumah ibadah, lembaga pendidikan, friendship atau teman, dan media internet, merupakan lahan subur berkembangnya radikalisme.

Sehingga, berpakaian menurutnya hanyalah masalah kultur, sedangkan radikalisme merupakan ideologi.

"(Berpakaian itu) masalah kultur, masalah budaya, kalau soal pakaian tuh masalah kultur aja."

JABATAN Eselon Dipangkas, Begini Nasib Gaji dan Tunjangan Pejabat Fungsional

"Artinya kita jangan menjudge manusia dari tampilan fisik, tapi (radikalisme) ini mindset," tegas Suhardi Alius.

Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi berencana melarang penggunaan niqab atau cadar di instansi pemerintahan.

VIDEO : Detik-detik Septic Tank Meledak, Sopir Sedot Tinja Terkubur Dalam Lubang Akibat Ledakan

Ditemui seusai menghadiri rapat koordinasi dengan para menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2019), ia mempersilakan para perempuan mengenakan cadar.

Namun, jangan dipakai di lingkungan instansi pemerintahan.

ORMAS Sebut Juru Parkirnya di Minimarket Resmi Ditraining Bapenda, Pastikan Setor Uang ke Pemkot

"Enggak, cadar itu tidak ada dasar hukumnya di Alquran maupun hadis, dalam pandangan kami, tapi kalau orang mau pakai silakan," tutur Fachrul Razi.

Menurutnya, penggunaan cadar bukan merupakan tolok ukur tinggi atau rendahnya sisi ketakwaan seseorang.

"Dan itu bukan ukuran ketakwaan orang. Bukan berarti kalau sudah pakai cadar takwanya udah tinggi, (belum tentu) udah dekat Tuhan. Silakan aja (kalau mau pakai)," tegasnya.

AKRAB Dengan Ibu Kriss Hatta, Sinyal Barbie Kumalasari dan Galih Ginanjar Cerai

Namun, ia menuturkan akan ada peraturan baru terkait penggunaan atribut yang dianggap tidak sesuai.

Termasuk, aturan untuk membuka helm bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tamu yang mengendarai motor, saat memasuki lingkungan pemerintahan.

"Tapi saya dengar akan ada keluar aturan tentang yang instansi pemerintah, termasuk instansi pemerintah tidak boleh pakai helm."

Nikah Massal di Festival Kerinci 2019 Diikuti 15 Pasangan Pengantin, Baralek Basamo Kurang Diminati

"(Harus) buka, harus kelihatan jelas (saat masuk instansi pemerintah). Saya kira betul lah untuk keamanan," papar Fachrul Razi.

Niat Fachrul Razi melarang penggunaan cadar di instansi pemerintah, karena alasan keamanan seusai penusukan mantan Menkopolhukam Wiranto.

Fachrul Razi mengatakan rencana itu masih dalam kajian. Namun, aturan itu sangat mungkin direkomendasikan Kemenag atas dasar alasan keamanan.

KEJAM! 6 Anjing Diduga Disiram Pakai Cairan Kimia Berbahaya Hingga Buta dan 5 Ekor Mati

"Memang nantinya bisa saja ada langkah-langkah lebih jauh, tapi kita tidak melarang niqab, tapi melarang untuk masuk instansi-instansi pemerintah, demi alasan keamanan."

"Apalagi kejadian Pak Wiranto yang lalu," tuturnya dalam Lokakarya Peningkatan Peran dan Fungsi Imam Tetap Masjid di Hotel Best Western, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto ditusuk di pintu gerbang Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019) pukul 11.55 WIB.

Fakta-fakta Alexandra Grant Pacar Keanu Reeves, Ternyata Punya Perusahaan Bersama

Berikut ini kronologi kejadian versi polisi, dalam keterangan tertulis yang diterima Wartakotalive.

Pukul 08.57 WIB Menkopolkam dan rombongan tiba di Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.

2 Trainer Google, Bakal Ngisi Materi Hoaks Busting and Digital Hygiene di Festival Media

Wiranto disambut Kapolda Banten, Danrem 064/MY, Bupati Pandeglang Dandim 0601/Pdg, dan Kapolres Pandeglang.

Pukul 09.05 wib, Wiranto menuju Kampus Universitas Mathlaul Anwar Banten, Jalan Raya Labuan KM 23 Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Pandeglang.

Pukul 09.17 Wib, Wiranto tiba di Kampus Universitas Mathlaul Anwar Banten, Jalan Raya Labuan KM 23 Kampung Cikaliung, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Pandeglang.

Promo Hypermart Hari Ini Selasa 5 November 2019, Serba Murah Pakai OVO Cash

Wiranto selanjutnya menghadiri peresmian gedung perkuliahan Universitas Mathlaul Anwar.

Acara itu dihadiri Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir, dan Wakapolda Banten Brigjen Tomex Kurniawan.

Lalu, Danrem 064/MY Kolonel Inf Widiyanto, Dandenpom lll/4 Mayor Cpm Rukwan Hadi, Bupati Pandeglang Irna Narulita, dan Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutriyanto Amstono.

Rp 12 Miliar Belum Dilunasi, Tunggakan BPJS Kesehatan di RSUD H Hanafie, Bungo Selama 3 Bulan

Ada juga Dandim 0601/Pandeglang Letkol Inf Denny Juwon Pranata, dan Danyon 320/BP Letkol Inf Faurizal Noerdin

Pada pukul 11.30 Wib, Menkopolhukam meninggalkan Unma menuju Alun-alun menes, dan tiba pada pukul 11.50 Wib.

Tiba-tiba dari arah belakang, Syahrial Alamsyah menusuk Wiranto hingga tersungkur.

89 Cakades Siap Tarung Dalam Pilkades Serentak 20 November 2019 Mendatang

Pelaku langsung diamankan di Polsek Menes dan dimintai keterangan.

Pukul 11.55 Wib, Menkopolhukam tiba di Klinik Menes Medical Center, untuk mendapat pertolongan

10. Pukul 12.00 Wib, Menkopolhukam dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang.

Pelaku Penusukan

1. FITRI ANDRIANA BINTI SUNARTO, kelahiran Brebes, 5 Mei 1998.

Agama Islam, alamat Desa Sitanggai, Kecamatan Karangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Pelaku saat ini mengontrak rumah di Kampung Sawah, Desa/Kecamatan Menes, Pandeglang.

MANTAN Istri Dikabarkan Sudah Menikah dan Akan Melahirkan, Sule Ungkap Kekecewaannya, Belum Move On?

2. SYAHRIL ALAMSYAH alias ABU RARA, kelahiran Medan, 24 Agustus 1988.

Beralamat di Jalan Syahrial VI No 104 LK, Ds, Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara.

Selain Wiranto, korban luka adalah Kapolsek Menes Kompol Dariyanto, dan pria bernama Fuad.

Jamkesda Sudah Dilaunching Juli 2019 di Muarojambi, Hingga Kini Belum Ada Realisasinya di Masyarakat

Wiranto mengalami luka di bagian perut, Kompol Dariyanto di bagian punggung, dan Fuad terluka di dada sebelah kiri atas.

Pelaku disebut melakukan aksinya menggunakan gunting. (Lusius Genik)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bukan Cadar dan Celana Cingkrang, Ini Ciri Orang Terpapar Radikalisme Menurut Kepala BNPT

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved