700 Tahun Kemudian Orang Pendek Berkaki Terbalik di Kerinci Bikin Peneliti Inggris Kebingungan

Sekira 700 tahun kemudian, zoologiest Van Heerwaden melakukan penelitian tentang orang pendek berkaki terbalik di Taman Nasional Kerinci Seblat

Editor: Duanto AS
Capture Youtube/Fredography
Ilustrasi pemotor bertemu orang pendek di Aceh. 

Sekira 700 tahun kemudian, zoologiest Van Heerwaden melakukan penelitian tentang orang pendek berkaki terbalik di Taman Nasional Kerinci Seblat, Kerinci, Jambi.

TRIBUNJAMBI.COM - Catatan tentang orang pendek atau Uhang Pandak ini ditulis Marco Polo pada 1292, saat bertualang ke Asia.

Banyak hal mengejutkan diperoleh saat perjalanan tersebut.

Sekira 700 tahun kemudian, zoologiest Van Heerwaden melakukan penelitian tentang orang pendek berkaki terbalik di Taman Nasional Kerinci Seblat, Kerinci, Jambi.

Anda pernah mendengar orang pendek berkaki terbalik di Kerinci Jambi?

Keberadaan Orang Kerdil atau Uhang Pandak atau orang pendek berkaki terbalik di Kabupaten Kerinci, hingga kini masih misteri.

Baca Juga

Detik-detik Honda Civic Nike Ardilla Terpental, Tabrak Pohon Pagar Beton, Tewas Tragis 24 Tahun Lalu

Lampu Asmara Meriam Bellina, Adegan di Film Roro Mendut (1982) Batal karena Terlalu Vulgar

Daftar Formasi CPNS Kemenkumham 2019 yang Kosong, Syarat dan Link cpns.kemenkumham.go.id

Orang pendek berkaki terbalik pernah dilacak.

Selain itu pernah jugadiusahakan untuk ditangkap supaya dapat dijadikan bahan kajian ilmiah.

Hasilnya, setelah dilakukan sejumlah penelitian dan aksi ekspedisi, tetapi tidak diketahui keberadaan orang pendek berkaki terbalik .

Makhluk gaib?

Kehadiran Orang Kerdil berkaki terbalik itu, tak ubahnya dengan makhluk gaib yang sulit dilacak dengan menggunakan kemampuan manusia atau teknologi dan ilmu pengetahuan ilmiah.

Pelacakan Orang Pendek berkaki terbalik ini misalnya, pernah masuk ke dalam salah satu studi Cryptozoology.

Seperti pernah dirilis netralnews.com, Ekspedisi pencarian Orang Pendek sudah beberapa kali dilakukan di Kawasan Kerinci.

Satu di antara ekspedisi itu didanai National Geographic Society.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved