Sindiran Tajam Ahok 'karena Pak Anies terlalu over smart', Lem Aibon di Anggaran Pemprov DKI
Berikut ini tanggapan Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) dan Anies Baswedan terkait 'kisruh' anggaran di Pemprov DKI Jakarta.
Menurut Anies, smart system yang digunakan dalam proses penganggaran harusnya memiliki berbagai algoritma tertentu yang bisa mendeteksi anggaran yang janggal.
"Begitu ada masalah, langsung nyala. Red light. Begitu ada angka yang tidak masuk akal, langsung muncul warning. Kan bisa tahu. Itu tinggal dibuat algoritma saja, itemnya itu jenisnya aibon, harganya Rp 82 miliar, sebenarnya harganya kan enggak semahal itu. Harusnya ditolak itu sama sistem," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Namun, karena pengecekan terhadap item-item anggaran masih dilakukan manual, maka tingkat lolosnya anggaran yang janggal pun terbilang tinggi.
Anies mengaku tak ingin sistem ini terus berlangsung hingga menjadi warisan gubernur selanjutnya.
Adapun sistem elektronik APBD Pemprov DKI ini dibentuk pertama kali saat Jokowi-Ahok menjabat pada 2012 lalu.
Sistem ini membuat masyarakat dapat dengan mudah melihat anggaran yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta melalui sistem elektronik APBD Pemprov DKI Jakarta.
Dikompilasi dari artikel Kompas.com berjudul "Pembelaan Anies di Tengah Sorotan Anggaran Jadi-jadian RAPBD DKI 2020" dan "Ahok: Pak Anies Terlalu Over Smart" dan
• Tubuh Nike Ardilla Terhempas Dalam Honda Civic Biru, Penyanyi Cantik Legendaris Tewas di Usia 19
• Mayat Pasukan Elite Inggris Dikubur di Hutan Kalimantan, Pertempuran Tak Terduga Kopassus 1964
• Iuran BPJS Kesehatan Naik Tahun 2020, Ini Cara Turun Kelas Perawatan Pakai BPJS