Kota Jambi Dapat Transfer Rp 1,145 Triliun, Maulana akan Dorong UMKM dan Tekan Angka Kemiskinan

Maulana menambahkan pihaknya juga berupaya untuk menggaet investor untuk berinvestasi di Kota Jambi. Selai untuk membuka peluang kerja juga dapat meningkatkan geliat ekonomi di tengah masyarakat.

”Kami juga terus bersinergi baik dengan pemerintah provinsi maupun pusat. Baik dalam proses birokrasi dan lainnya. Karena ada beberapa kewenangan yang harus ditangani bersama,” katanya.

Sementara itu, Guru Besar Ilmu Ekonomi dan Moneter Internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi, Prof Haryadi mengatakan bahwa pemerintah harus mengedepankan prinsip dalam penganggaran.

Diantaranya adalah transparansi dan akuntabilitas anggaran. Selain itu juga disiplin anggaran, keadilan anggaran, efisiensi dan efektivitas anggaran, serta harus disusun dengan pendekatan kinerja.

“Harus menghindari belanja yang melebihi kebutuhan, yang tidak sesuai kebutuhan, belanja yang tidak terlaksana dan yang melanggar ketentuan hukum,” katanya.

Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Bayu Martanto mengatakan bahwa ada beberapa tantangan perekonomian global diantaranya adalah perang dagang AS – Tiongkok, masih fluktuatifnya harga komoditas energy dan non energy, dan lainnya.

“Pengendalian Inflasi juga harus dilakukan untuk mencapai stabilitas nilai rupiah serta mendorong terwujudnya masyarakay yang sejahtera,” pungkasnya.

Pagu TKDD Provinsi Jambi Turun Rp170,81 Miliar, Berikut Ini Anggaran 2020 Pemerintah Provinsi Jambi (Rohmayana/Tribunjambi.com)