SEPAK Terjang Tito Karnavian Sang Mendagri, Bongkar Jaringan Teroris Kelas Kakap Punya Karir Melesat
Presiden Joko Widodo menunjuk mantan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian sebagai Menteri Dalam Negeri di Kabinet Indonesia Maju. Jokowi mempekenalka
Penulis: rida | Editor: rida
4. Jadi Calon Tunggal Kapolri
Karier Tito terus menanjak, dan dirinya sempat menjabat sebagai Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya. Pada tanggal 14 Maret 2016, ia diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menggantikan Komjen. Pol. Saud Usman Nasution yang memasuki masa pensiun.
Pada tanggal 15 Juni 2016, Presiden Joko Widodo mengirim surat kepada DPR, yang isinya menunjuk Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Pol. Badrodin Haiti yang akan segera pensiun.
DPR menyetujui usulan ini dalam sidang paripurna pada awal bulan Juli 2016.
Tito resmi dilantik sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 Juli 2016.
Dengan jabatan ini, ia menjadi lulusan AKPOL angkatan 1987 tercepat yang menyandang pangkat bintang empat.
Kemudian pada tanggal 22 Oktober 2019 , beliau diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo melalui Surat Permohonan Pemberhentian kepada DPR-RI dan disetujui dalam Sidang Paripurna Ke-3 yang dipimpin oleh Ketua DPR-RI periode 2019-2024 Puan Maharani

• PUBG Steam Semakin Pudar, 11 Organisasi Esport Bubarkan Team, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
• Detik-Detik Skandal Video Mahasiswi Cantik Peluk Dosen Pakai Kaca Mata di Kamar, Pakai Bahasa Sunda
• Operasi Zebra 2019 Dimulai, Ini yang Membuat Anda Bisa Ditilang Polisi
Wikpedia juga mencatat Tito Karnavian mengenyam pendidikan SMA Negeri 2 Palembang kemudian melanjutkan pendidikan AKABRI pada tahun 1987 karena gratis dan tidak ingin membebankan biaya orang tuanya.
Tahun 1993, Tito menyelesaikan pendidikan di Universitas Exeter di Inggris dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, dan menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih Strata 1 dalam bidang Police Studies.
Sekolah dasar dan sekolah menengah pertama ditempuh di Sekolah Xaverius, kemudian sekolah menengah atas ditempuh di SMA Negeri 2 Palembang.
Tatkala duduk di kelas 3, Tito mulai mengikuti ujian perintis. Semua tes yang ia jalani lulus, mulai dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Kedokteran di Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada, dan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Keempatnya lulus, tapi yang dipilih adalah AKABRI, terutama Akademi Kepolisian.