Prabowo Subianto Dikabarkan Bertemu Presiden Jokowi Sore Ini, Istana Kirim Undangan
Menanggapi kabar itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufi Dasco Ahmad mengakui, Istana memang mengirim undangan kepada Prabowo.
Prabowo Subianto Dikabarkan Bertemu Presiden Jokowi Sore Ini, Istana Kirim Undangan
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Prabowo Subianto dikabarkan bertemu Presiden Jokowi sore ini.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut akan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019) sore.
Menanggapi kabar itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufi Dasco Ahmad mengakui, Istana memang mengirim undangan kepada Prabowo.
Baca Juga
• 3.779 Anak Muda di Jambi Jadi Investor, BEI Catat Jumlah Transaksi 2019 Rp 1,2 Triliun
• Terungkap Ahok BTP Menikahi Puput Nastiti Sehari Setelah Bebas dari Penjara
• Calon Menteri, Siapa Christiany Eugenia Tetty Paruntu? Bak Sosialita, Berapa Kekayaan Bupati Minsel?
Namun Dasco mengaku, belum dapat memastikan apakah undangan itu untuk bertemu Senin atau Selasa besok.
Ia juga tidak bisa memastikan, Prabowo akan hadir atau tidak.
"Saya belum tahu apakah hari ini atau besok. Yang saya dengar, memang ada undangan ke Istana. Iya (undangan untuk Prabowo)," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Ditemui secara terpisah, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria mengaku, tidak mengetahui tentang rencana pertemuan Prabowo dengan Jokowi, Senin sore.
Ia meminta masyarakat bersabar menunggu apakah pertemuan itu benar-benar akan terwujud atau tidak.
"Nanti kita lihat saja siapa yang dipanggil dan ada urusan apa bertemu dengan Pak Jokowi," ujar dia.
Riza menambahkan bahwa partainya tidak dalam posisi mengejar-ngejar kursi menteri pada Kabinet Kerja Jilid II pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Riza menegaskan, partainya menyerahkan apakah ada kadernya yang menempati kursi menteri atau tidak kepada Presiden Jokowi sendiri.
"Kami tidak dalam posisi yang mengejar-ngejar dan sebagainya. Sepenuhnya kami serahkan kepada Pak Jokowi yang terbaik bagaimana," kata Riza.
Apabila Presiden Jokowi ingin Partau Gerindra membantu pemerintah, Riza memastikan, partainya siap merapat.

"Kalau diminta (membantu pemerintah) sebagaimana yang disampaikan Pak Prabowo, siap membantu pemerintahan, Pak Prabowo juga sudah menyampaikan siap membantu pemerintahan ke depan," kata Riza.
Tak kejar-kejar kursi menteri
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa partainya tidak dalam posisi mengejar-ngejar kursi menteri pada Kabinet Kerja Jilid II pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Gerindra menyerahkan apakah ada kadernya yang menempati kursi menteri atau tidak kepada Presiden Jokowi sendiri.
"Kami tidak dalam posisi yang mengejar-ngejar dan sebagainya. Sepenuhnya kami serahkan kepada Pak Jokowi yang terbaik bagaimana," kata Riza di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/10/2019).
Riza mengatakan, bukan tidak mungkin Presiden Jokowi lebih menginginkan Partai Gerindra berada di luar lingkar kekuasaan.

Namun, ia juga tidak menutup kemungkinan bahwa Presiden Jokowi lebih ingin Gerindra membantunya di pemerintahan periode kedua.
Oleh sebab itu, partainya tidak akan meminta-minta jabatan menteri kepada Presiden Jokowi dan menyerahkannya ke tangan Jokowi.
Apabila Presiden Jokowi ingin Partau Gerindra membantu pemerintah, Riza memastikan bahwa partainya siap untuk merapat.
"Kalau diminta (membantu pemerintah) sebagaimana yang disampaikan Pak Prabowo, siap membantu pemerintahan, Pak Prabowo juga sudah menyampaikan siap membantu pemerintahan ke depan," kata Riza.
Ketika ditanya apakah Partai Gerindra menyiapkan kadernya untuk duduk di kursi menteri, Riza membantahnya.
Kata Riza, Presiden Jokowi sudah mengetahui siapa kader Gerindra yang layak menjadi pembantunya.
"Saya kira, kalau memang nanti Partai Gerindra diajak bergabung, Pak Jokowi juga cukup tahu siapa kader-kader terbaik Partai Gerindra yang dianggap pantas dan mumpuni di kabinet ke depan," ujar Riza.
"Juga pos-pos terbaik di mana," lanjut dia.
Partai Gerindra telah memberikan mandat kepada Prabowo Subianto sebagai Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Umum untuk menentukan sikap politik partai dalam lima tahun ke depan.
Dengan demikian, Prabowo memegang kewenangan penuh untuk menentukan apakah Gerindra bergabung ke koalisi parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin atau tetap menjadi oposisi.
Kendati demikian, hingga saat ini, Prabowo belum memutuskan sikap politik secara tegas mengenai wacana koalisi atau oposisi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Dikabarkan Bertemu Jokowi di Istana Senin Sore" dan "Gerindra: Kami Tidak Mengejar-ngejar Kursi Menteri..."
Subscribe Youtube
• Wasekjen DPP PAN Siap Bertarung di Pilkada Bungo 2020, Dapat Dukungan 14 DPC
• TEGA Ibu Kandung Aniaya Balita 2 Tahun Hingga Tewas, Polisi Tetapkan Sebagai Tersangka
• Ariel Tatum Pernah Alami Borderline Personality Disorder (BPD), Pernah Coba Bunuh Diri