Jelang Pelantikan Presiden
4 Fakta Baru Rencana Bom saat Pelantikan Presiden dan Wapres, Aksi Teror Abdul Basith Terungkap
Pada 26 September, Laode N dan Laode A tiba di Jakarta dan langsung menuju kediaman Abdul Basith di kawasan Bogor, Jawa Barat.
Pada 27 September, pertemuan kembali digelar di rumah SO.
Pertemuan itu dihadiri oleh Abdul Basith, SO, YD, dan Laode S.
Usai pertemuan, polisi langsung mengamankan para tersangka.
3. Daya ledak bom miliki Abdul Basith beradius 30 meter
Sebanyak 28 bom molotov milik Abdul Basith yang diamankan di kawasan Tangerang memiliki daya ledak hingga 30 meter.
Kepala Urusan (Kaur) Peledak Puslabfor Mabes Polri Kompol Heri Yandi mengatakan, bom rakitan itu menggunakan bahan peledak merica, paku, dan deterjen.
"(Bom rakitan) diuji coba diledakkan, kerusakannya cukup kuat, bisa jarak 30 meter," kata Yandi di Polda Metro Jaya. Polisi menemukan sejumlah komponen pembuatan bom rakitan di antaranya deterjen, serbuk korek api yang telah dihaluskan dan merica.
Yandi mengatakan, merica bisa menimbulkan kerusakan pada mata orang-orang yang berada di sekitar lokasi peledakan.
"Merica sifatnya pedas dengan harapan (saat diledakkan) asapnya bisa melukai mata. Ada juga (barang bukti) paku yang dililit di luar wadah botol, dilakban, dan kalau meledak bisa melukai orang di sekitar kejadian," papar Yandi.
4. Abdul Basith berencana ledakkan bom saat pelantikan presiden
Polisi mengungkap motif baruselain kerusuhan tanggal 28 September lalu.
Ternyata Abdul Basith diduga merencanakan peledakan untuk menggagalkan acara pelantikan presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019.
"(Motif peledakan) membuat chaos (kerusuhan), kalau chaos kemudian kegiatan prosedural kita bisa berpengaruh. Seperti berpengaruh pada pelantikan DPR dan berpengaruh ke pelantikan presiden," kata Argo.
Menurut Argo, Abdul Basith awalnya merencanakan aksi peledakan menggunakan bom rakitan di 9 titik di wilayah Jakarta pada 28 September 2019, menunggangi aksi Mujahid 212 di kawasan Istana Negara.
Namun terkait dengan rencana penggalangan pelantikan presiden dan wakil presiden, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk menggali informasi baru terkait rencana tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Baru Aksi Teror Abdul Basith, Berencana Gagalkan Pelantikan Presiden dengan Bom"
• Dua Bocah Menangis dengan Wajah Penuh Darah, Mobil Terbakar di Tol Lampung, 4 Orang Tewas
• Ibu Jennie BLACKPINK Ternyata Tak Kalah Cantik dari Putrinya, Fasionista Bak Model
• Video Panas Siswa SMK di Pangandaran Durasi 40 Detik Beredar, Siswi Pakai Seragam Pramuka