Ribut Masalah Papua Barat, Emosi Soekarno Meledak Hingga Menlu AS Panas-Dingin Saat Lakukan Ini
Tindakan main api ini diperparah dengan disandingkannya bendera Bintang Kejora dengan bendera Merah Putih Biru milik Belanda,
Ribut Masalah Papua Barat, Emosi Soekarno Meledak Hingga Menlu AS Panas-Dingin Saat Lakukan Ini
TRIBUNJAMBI.COM - Sebanyak 70 toko politik Papua denga beraninya mengibarkan bendera Bintang Kejora di Irian Barat Papu membuat Soekarno bereaksi begini.
Tindakan main api ini diperparah dengan disandingkannya bendera Bintang Kejora dengan bendera Merah Putih Biru milik Belanda,
Kejadian di Papua ini pun membuat Soekarno mendapat sorotan serius dari sejumlah negara lain.
Sebelumnya, kejadian pada 1 Desember 1961 atau tepatnya 61 tahun ketika Indonesia dengan Irian Barat Papua sedang tak enak suasananya.
Hari itu para elit Papua pengikut Belanda juga menyepakati untuk memberi nama Papua Barat dan meresmikan lagu kebangsaan 'Hai Tanahku Papua' dengan lambang negara 'Burung Mambruk' serta semboyan 'Satu Rakyat, Satu Jiwa.'
• Pertempuran Berdarah di Tanah Papua, Prajurit Kopassus 5 Hari Tidur di Mayat Rekannya Yang Membusuk
• KETIKA Benny Moerdani Banting Baret Merah Kopassus di Depan Perwira Tinggi: Hingga KSAD Terdiam
• SELEKSI Berat Kopassus Bikin 3.900 Prajurit Tidak Lulus Terungkap: Ada yang Protes & Menembak
Aksi 'teatrikal' ini mendapat respon keras dari pemerintah Indonesia.
Indonesia memandang Belanda mencoba membuat negara boneka Papua dengan aksi teatrikal itu.
Mengutip Asvi Warman Adam : Determinasi Soekarno Memilih Hari Proklamasi yang diterbitkan oleh Majalah Intisari No.635 Agustus 2015, 18 hari kemudian untuk merespon aksi teatrikal itu, Soekarno langsung mengumandangkan Tri Komando Rakyat (Trikora) di Yogyakarta.
Sengaja Soekarno mengumandangkan Trikora pada 19 Desember 1961 untuk mengingat Agresi Militer Belanda pada 19 Desember 1948 di Yogyakarta.
Kini Indonesia menuntut balas atas Agresi Militer itu dengan merebut Irian Barat yang sudah menjadi hak bangsa ini.
Menindaklanjuti seruan ini, maka Angkatan Perang Indonesia membentuk Komando Mandala yang dikomandani oleh Soeharto.
Segera berbondong-bondong kekuatan tempur dikonsolidasi lalu dilakukan berbagai operasi militer ke Irian Barat.
• Kisah Haru Driver Ojek Online yang Lulus S2 Cum Laude Magister Hukum, Ternyata Ingin Lanjut Doktor
• Santer Prabowo Jadi Menteri Pertahanan, Anak Buah Jokowi: Latar Belakang Militernya Luar Biasa
Beralihnya diplomasi basa-basi Indonesia di meja perundingan menjadi 'gebuk dulu urusan belakangan' tak lain dan tak bukan karena sikap Belanda dan Amerika yang sebelumnya keras kepala kukuh agar Irian Barat jadi negara sendiri.
Awalnya Indonesia ingin masalah Irian Barat diselesaikan di meja perundingan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).