Gerindra Berdiri di Belakang Prabowo Soal Koalisi, Sandiaga Uno: "ABS Sangat Berbahaya"

Politikus Partai Gerindra Sandiaga Uno menanggapi maraknya isu partainya yang dipimpin Prabowo Subianto gabung dengan koalisi.

Editor: Nani Rachmaini
Kolase TribunJabar.id (Kompas.com dan Instagram @pramonoanungw)  
Sandiaga Uno, Prabowo, dan Jokowi 

Partai Gerindra Berdiri di Belakang Prabowo Soal Koalisi, Sandiaga Uno: "ABS Sangat Berbahaya"

TRIBUNJAMBI.COM-Politikus Partai Gerindra Sandiaga Uno menanggapi maraknya isu partainya yang dipimpin Prabowo Subianto gabung dengan koalisi.

Seperti diketahui, safari politik Prabowo Subianto beberapa waktu belakangan ke Jokowi dan Parpol-parpol pendukung pemerintah adalah sinyal bergabungnya Prabowo ke koalisi pemerintah.

Namun tanggapan berbeda rupanya dikeluarkan oleh Sandiaga Uno yang juga politikus Partai Gerindra.

Menurut Sandi, ia kurang sreg apabila semua partai politik bergabung ke koalisi pendukung pemerintah.

Tugas Khusus Prabowo ke Fadli Zon, Jadi Menteri Jokowi? Sindiran PPP: Dia Kritik Masalah Personal

Sandi sebenarnya ingin ada partai politik besar, Gerindra misalnya, yang berada di luar pemerintahan untuk melakukan check and balances terhadap roda kekuasaan sehingga demokrasi akan menjadi lebih kuat.

"Kita kasih masukan yang konstruktif dan bersahabat sehingga lima tahun ke depan ini masyarakat bisa fokus, enggak gaduh politiknya, enggak pecah belah."

"Pemerintah itu butuh masukan kok," ujar Sandiaga di kediamannya, Jalan Pulombangkeng, Kebayoran Baru, Kamis (17/10/2019).

• Dahnil Bantah Kembalinya Sandiaga ke Partai terkait Wacana Gerindra Gabung Kabinet Jokowi-Maruf

Kritik dan masukan kepada pemerintah, menurut Sandi, tidak bisa hanya diutarakan oleh parpol yang menjadi pendukung.

Apalagi, saat ini media sosial sangat berkembang pesat dan sudah menjadi salah satu sarana kritik dan masukan bagi pemerintah.

Sandiaga Uno Kapok? Tawaran Prabowo Subianto Ditolak Mentah-mentah Saat Disuruh Lakukan Hal Ini

Sandiaga mengaitkan pernyataannya tersebut dengan fenomena buzzer politik yang kritik dan masukan mereka seringkali mendistorsi aspirasi masyarakat.

Oleh sebab itu, ia merasa kritik, masukan dan kontrol harus datang dari pihak yang benar, yaitu salah satu kekuatan politik di Indonesia sendiri.

"Kan enggak bisa (pemerintah) dikelilingi dengan masukan 'asal bapak senang' atau didengungkan oleh para buzzer yang mendistorsi masukan dari rakyat, itu sangat berbahaya bagi demokrasi," kata Sandi.

Sinopsis Perempuan Tanah Jahanam, Mampukah Maya Lari dari Warga yang Ingin Membunuh Karena Kutukan?

Ia sekaligus menyinggung masyarakat yang lebih menginginkan adanya kekuatan politik besar di luar pemerintah demi mengontrol jalannya kekuasaan.

Ia yakin keinginan masyarakat itu sudah terlepas dari narasi rivalitas pesta demokrasi yang sudah lewat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved