Berita Nasional
Soal Darah Tak Ada saat Wiranto Ditusuk, Hermawan: Mahasiswa Saya Ditusuk saat Demo Bisa Lari ke RS
Soal Darah Tak Ada saat Wiranto Ditusuk, Hermawan: Mahasiswa Saya Ditusuk saat Demo Bisa Lari ke RS
Berdasarkan keterangan Terawan, Ali Ngabalin menjelaskan soal dalamnya luka yang dialami Wiranto.
Lantaran luka tersebut cukup dalam, maka darah memang tidak mengucur keluar.
"Menurut keterangan Pak Terawan itu kan dua tusukan, jadi kedalamannya sekitar 10 centimeter, kalau dari luar memang darahnya tidak terlalu banyak," jelas Ali Ngabalin.
Luka tusuk itu menembus organ usus Wiranto sehingga darah mengalir di dalam tubuh sang jenderal.
• Rekomendari 300 Nama Anak Perempuan Jawa Sesuai Sanskerta Modern, Lengkap dengan Makna Baiknya
"Tetapi karena dalam dinding perut itu, senjata tajam itu menembus usus kecil, diperkirakan darah yang tertampung itu sekitar 3 liter," terang Ali Ngabalin.
Akibat insiden penusukan itu, Wiranto disebut sempat mengalami masa kritis hingga akhirnya dioperasi selama 4 jam.
"Jadi memang ada masa yang sangat kita khawatirkan kemarin," imbuhnya.
Selain kedalaman luka, Ali Ngabalin juga menjelaskan panjang luka di perut Wiranto.
"Jadi memang ditusuk di perut sebelah kiri sini?" tanya pembawa acara.
"Iya, sobek ya, dari kiri ke kanan, dua tusukan itu sekitar 6 centimeter," ujar Ali Ngabalin.
"Nah itu, jadi menembus perut dan masuk sampai ke usus kecil, menurut keterangan dokter seperti itu."
Berikut video lengkapnya (menit ke-2.11):
Penjelasan Polri soal Kunai Tak Berdarah
Dilansir TribunWow.com, Karopenmas Brigjen Pol Dedi Prasetyo memberi klarifikasi soal tuduhan penusukan Wiranto rekayasa melalui tayangan 'FAKTA' unggahan kanal YouTube Talk Show tvOne, Senin (14/10/2019).
Dedi Prasetyo menyebut bercak darah memang tidak meninggalkan bekas lantaran senjata kunai itu berpindah-pindah melukai beberapa orang.
Kunai tersebut mengenai Wiranto, Kapolsek Menes, serta ajudan sang menteri.