Berita Nasional
Soal Darah Tak Ada saat Wiranto Ditusuk, Hermawan: Mahasiswa Saya Ditusuk saat Demo Bisa Lari ke RS
Soal Darah Tak Ada saat Wiranto Ditusuk, Hermawan: Mahasiswa Saya Ditusuk saat Demo Bisa Lari ke RS
"Perut itu ada lapisan pelindungnya dengan jumlah darah minimum."
Hermawan memberikan contoh ketika seekor kambing dipotong pada bagian perut maka akan tampak lapisan dengan darah yang sedikit.
"Kalau kita potong kambing itu kan ada tuh pelapisnya itu," kata Hermawan.
Selain itu, Hermawan juga memberikan contoh dua mahasiswanya yang mengalami penusukan saat ikut unjuk rasa.
Tak main-main, senjata yang menusuk perut mahasiswa Hermawan berupa bayonet atau sangkur.
Hermawan menceritakan mahasiswanya masih sanggup ke rumah sakit meski dalam kondisi ditusuk.
• Sudah Ditentukan Tanggal 25 Oktober Pendaftaran CPNS 2019 Dibuka, Ada 4 Formasi yang Dibutuhkan
"Saya dua kali mengalami mahasiswa saya demo, ditusuk bayonet dan masih bisa lari ke rumah sakit," ujar Hermawan.
Bahkan mahasiswanya masih bisa mengendarai sepeda motor untuk mendapat penanganan medis di rumah sakit.
Nyawa mahasiswa Hermawan masih bisa selamat meski kondisi ususnya terburai akibat penusukan yang mereka alami.
"Tangannya yang satu nyetir sepeda motor, yang satu pegang ususnya, terburai," tuturnya.
"Sampai di rumah sakit, sembuh."
"Jadi, enggak bisa (bersimbah darah), darahnya minimum," tegasnya.
Berikut video lengkapnya (menit ke-3.48):
Penjelasan Dokter soal Perut Tak Berdarah
Tenaga Ahli Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Ali Ngabalin, memberi penjelasan medis dari keterangan dokter sekaligus Direktur RSPAD Gatot Subroto, Terawan.
Dilansir TribunWow.com, keterangan Terawan dijelaskan Ali Ngabalin dalam tayangan 'Apa Kabar Indonesia Pagi' unggahan kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (11/10/2019).