Amiruddin yang Aktif di Tengah Bencana, Beri Trauma Healing untuk Anak-anak Korban Karhutla Jambi

M Amiruddin berdiri di tengah lingkaran anak-anak di dalam satu ruangan kantor desa, ia mengajak belasan anak-anak itu untuk bernyanyi.

Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Dedy Nurdin
M Amiruddin berdiri di tengah lingkaran anak-anak di dalam satu ruangan kantor desa, ia mengajak belasan anak-anak itu untuk bernyanyi. 

Amiruddin yang Aktif di Tengah Bencana, Beri Trauma Healing untuk Anak-anak Korban Karhutla Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - M Amiruddin berdiri di tengah lingkaran anak-anak di dalam satu ruangan kantor desa, ia mengajak belasan anak-anak itu untuk bernyanyi.

Sesekali mengikuti gerakan-gerakan yang diperagakannya, lain kesempatan ia mengajak anak-anak itu bernyanyi dibarengi irama tepukan tangan, saat salah satu diantara mereka salah semua tertawa.

Ruangan yang digunakan berada tepat di sebelah Kantor Desa Sponjen, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi. Di kantor utama sejumlah petugas dari PMI dan relawan lainnya mencatat dan mengantarkan warga yang datang untuk memeriksa kesehatan.

Amir sapaannya sudah tak muda lagi, rambutnya yang ditutupi topi mulai ditumbuhi uban. Namun, usai tak menghalanginya untuk terus berbuat kebaikan bersama PMI Provinsi Jambi.

Baca: Belanja di Supermarket Jamtos Jambi Bisa Lewat WhatsApp, Daging Seafood hingga Sayuran

Baca: Asad Isma Sebut Semua Kandidat Pilgub Jambi Bermasalah, Begini Reaksi Tim Sukses

Baca: Viral di Sosmed, Pejalan Kaki Tewas Diseret Mobil Ayla, Pengemudi Diamuk Massa Saat Coba Kabur

Apa yang dilakukan pak Amir bersama anak-anak di ruang aula balai desa itu merupakan salah satu upaya pemulihan trauma bagi korban terdampak kabut asap Karhutla yang melanda sejumlah desa di Kumpeh.

Namanya Psikososial Support Program (PSP), menurut penjelasan pak Amir saat dibincangi Tribunjambi.com pada Sabtu (5/10/2019), Anak-anak sangat rentan dengan gangguan psikologi pada bencana.

Termasuk kabut asap yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kumpeh. Karena itu, selain memberikan bantuan obatan, nutrisi dan air bersih pada warga, PMI juga melakukan PSP pada anak korban terdampak kabut asap.

Karna itu, perlu dilakukan trauma healing atau pemulihan dari kondisi trauma pada anak-anak atas kejadian yang berdampak buruk pada psikologi anak.

Pola trauma healing lewat program PSP itu sendir adalah dengan cara mengajak anak-anak aktif bermain, bersenang-senang dengan tujuan menguatkan mental dari kondisi yang dialami saat itu.

"PSP dalam satu bencana tujuannya untuk membangkitkan mental atau melakukan trauma healing anak-anak korban bencana," katanya.

"Kita ajak bergembira, bermain dan bergembira untuk menghilangkan trauma," sambungnya.

M Amiruddin sendiri telah aktif turun membantu korban terdampak bencana sejak tahun 1988. Berbagai kejadian bencana alam ia datangi untuk membantu para korban.

"Saya turun seperti ini dari tahun 1988. Bencana di Kerinci, Lampung, palu itu selalu kita lakukan ketika datang kelokasi," katanya.

Meski usianya tak lagi muda, namun ia masih semangat turun membantu korban bencana dimana bantuannya dan tenaganya dibutuhkan.

Baca: Di Pengadilan Bayu Mengaku Sering Nyabu di Kebun Sawit

Baca: Jangan Buang Karcis Parkir, Dishub Kota Jambi Buat Undian di Akhir Tahun

Baca: Uji Emisi, Gas Buang Mobil Dinas Wakil Walikota Jambi Lebihi Ambang Batas

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved