Rusuh di Wamena
Viral FB, Kisah Warga Asli Papua Selamatkan Dosen Wanita dari Amukan Massa, Nyaris Bunuh Diri
Dosen wanita Errisa menuturkan dirinya termasuk salah satu warga yang nyaris jadi korban amukan massa.
Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
Sempat berfikir saya akan lebih duluan bunuh diri dari pada mati konyol terdzalimi mereka jika ketahuan" pasrah lemas.. akan mati di situ saat itu.
Ayat kursi, sholawat, tasbih tanpa henti saya ucapkan.. Karna saya sadar sudah tak ada yg bisa datang menolong di tempat yg sulit dijangkau itu... Hp di silent,, smua teman sy suruh merapat duduk di bawah agar tidak terlihat masa.
Ada teman yg mengintip dr dalam untuk memantau masa sampai dimana...
Lalu smua membisu saat ada bbrapa orang mengintai di sekitar tmpat sembunyi kami... Bapak oap it membantu menyembunyikan kami mengalihkan perhatian masa ke tempat lain.
Selama 1 jaman lalu bapak oap tsb membuka pintu honai dan berkata ada aparat... Sontak saya berlari sekencang2nya keluar dr honai menuju keluar pagar melambaikan tangan dan berteriak "TOLONG PAK"
...TNI mnjawab lari mbak cepat sambil berpakaian senjata lengkap.
Berlari sekuat tenaga terengah engah, menerobos pagar kawat, rawa, masuk selokan dengan berseragam rok panjang (saya angkat saja sdh tak peduli lagi) ...sepatu flat yg saya gunakan tertanam di rawa saya tidak lagi hiraukan.. Dengan kaki telanjang berlari menuju jalan besar untk dpt segera sampai di truck evakuasi. Mashaallah.... Saya masih hidup...
Foto yg saya posting saat naik diatas truck ternyata banyak siswa sd yg juga bersembunyi bersama gurunya. Mereka menangis sejadi2nya... Suara tembakan seperti pesta kembang api.... Kanan kiri api berkorbar tinggi asap hitam dimana mana.... Sakit sekali hati ini jika teringat perjuangan itu.... Kenapa beginiii????!!!!
Kondisi Terkini di Wamena
Proses pembersihan puing-puing bangunan yang terbakar saat terjadi kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, terus dilakukan.
Hari ini tidak ada jenazah yang ditemukan, tetapi diketahui bila ada satu korban tewas yang ditemukan hari sebelumnya belum terdata di RSUD Wamena.
"Info terakhir sudah ditemukan 33 korban tewas. Satu jenazah kemarin saat dievakuasi, tidak masuk data rumah sakit tapi sama kekuarganya langsung dimasukan ke pesawat," ujar Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto, saat dihubungi, Kamis (26/9/2019).
Jenazah baru diketahui belum terdata setelah tiba di Jayapura dan dimasukan ke dalam data korban kerusuhan Wamena yang terjadi pada 23 September lalu.
Menurut Cabdra, korban yang dimaksud tewas bukan karena terbakar.
"Korban mengalami luka-luka senjata tajam," ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, dampak kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, masih terus berkembang.