Kesehatan
Sebenarnya Vape Miliki Dampak Buruk Bagi Kesehatan, Tapi Kenapa Banyak Peminatnya?
- Sebenarnya vape atau vapor adalah rokok elektronik yang kini sedang digemari oleh masyarakat menyimpan dampak buruk bagi kesehatan
TRIBUNJAMBI.COM - Sebenarnya vape atau vapor adalah rokok elektronik yang kini sedang digemari oleh masyarakat menyimpan dampak buruk bagi kesehatan.
Sebanyak 7 dari 10 orang berhenti merokok dengan rokok tembakau dan beralih ke vape.
Namun, anggapan vape lebih baik dari rokok tembakau ternyata tidak dibenarkan, karena miliki dampak buruk bagi kesehatan.

Baca: Awas! Hampir 100 Kasus Penyakit Paru-paru Serius Berkaitan dengan Vape atau Rokok Elektrik
Dikutip dari Grid.ID melalui Toronto Sun, Senin (23/9/2019), dinas kesehatan di Kanada yaitu daerah Ontario dan British Columbia sedang menyelidiki empat kasus penyakit paru-paru kronis.
"Satu dari tiga kemungkinan adalah terkait dengan produk vaping," jelas Globe dan Mail.
Menurut Robert Schwartz, ilmuwan senior di Lembaga Penelitian Kebijakan Kesehatan Mental dan Pusat Ketergantungan (CAMH), vaping membawa kerusakan hingga membunuh dalam jangka panjang.
Di Amerika Serikat sendiri telah mengonfirmasi terkait meningkatnya jumlah korban menjadi 530 orang, delapan di antaranya telah meregang nyawa.
Baca: Pembangunan Sirkuit Suwarnadipa Nusantara Masuk 95 Persen, Ini Kata Pemilik Arena Jimmy Syamsudin
Baca: Begini Perubahan Klasemen Liga 1 2019, Usai Persija Jakarta dan Persib Bandung Menang Hari Ini!
Baca: Kabut Asap tak Kunjung Lenyap, Kantor Pemerintahan & Sekolah di Kota Jambi, Diminta untuk Buat Ini
Selain itu Loren Vanderlinden, manajer kebijakan publik dengan Toronto Public Healty, diminta untuk terus meningatkan secara aktif mengenai kesadaran bahaya rokok elektronik.
"Membantu mengingatkan resiko produk vape dan untuk mendidik masyarakat terutama anak-anak, remaja, dan orang tua," ujar Loren.
Sementara itu, dilansir World of Buzz, Senin (23/9/2019), spesialis Kebidanan dan Kandungan Prof Dr Imelda Balchin mengungkapkan bahaya vaping melalui laman Facebooknya.
Dalam laman Facebook-nya, ia menuliskan bahwa vaping dapat menyebabkan ketidaksuburan pada pria.
"Vaping dapat menyebabkan infertilitas pria," tulis Imelda Balchin.
Baca: Di India, Pengguna Vape Akan Diancam Penjara 3 Tahun dan Denda Rp 140 Juta
Selain itu, ahli kesuburan dan konsultan obygn, Dr M Hatta Termizi juga menambahkan pernyataannya.
Melalui laman Facebook-nya, ia menjelaskan tentang penggunaan vaping pada kesuburan pria.
Baca: SELEKSI ASN 2019 Dibuka Oktober 2019, Yuk Intip Kisi-kisi dan Bocoran Soal Seleksi CPNS 2019!
Baca: Jual Togel dan Minum di Warung Tuak, Andreas Jadi Terdakwa di Pengadilan Negeri Jambi
Baca: Korban Kekerasan Terhadap Perempuan & Anak Bakal Punya Rumah Aman, P2TP2A Muarojambi Juga Minta Ini
Para peneliti di Universitas Collage of London (UCL) telah mempelajari masalah vaping dan kesuburan.
Dalam penelitian itu ditemukan bahwa campuran air, penyedap makanan, pilihan kadar nikotin, dan propilen glikol atau sayuran gliserin dapat mempengaruhi sperma.
Peneliti juga menemukan ada hal yang lebih mengkhawatirkan pada aroma vape.
Aroma favorit yang dipilih ternyata dapat menimbulkan efek samping yang berbeda.
"Vape rasa jus sangat mengurangi tingkat kesuburan pria, bubblegum membunuh sel di testis, sedangkan kayu manis berdampak negatif pada pergerakan sperma," terangnya.
Sementara itu, penelitian yang dilakukan di Baptist University of Hong Kong juga menemukan dampak negatif vaping.
Setelah adanya penelitian tersebut, rokok elektronik jenis apa pun dilarang total untuk beredar di sana.
Baca: Pemerintah Bone Bolango Akan Keluarkan Perokok dari Daftar Penerima Bantuan BPJS Kesehatan
Vaping yang awalnya hanya diketahui beresiko terhadap pernapasan, ternyata juga berdampak pada hal negatif lainnya.
Baca: Usai Konflik Dengan Via Vallen, Musisi Jerinx SID Ribut Dengan Nikita Mirzani, Ada Apa Sebenarnya?
Baca: Ridwan Kamil Ubah Nama Bandara Kertajati Jadi Bandara Internasional Bj Habibie, Anji Manji: Gas Kang
Baca: Perjalanan Timnas U-16 Indonesia Menuju Piala Asia U-16 2020, Mampukah Tebus Kegagalan di 2018?
Penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa vaping berdampak pada kesuburan pria.
Dari hasil penelitian para dokter dan peneliti, meminta pengguna memikirkan dampak besar yang terjadi sebelum kehilangan tingkat kesuburannya.
Di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump juga mengumumkan akan segera menghapus rokok eletronk dari seluruh toko di Amerika Serikat.
Selain itu, terdapat beberapa bahaya dari vape, dikutip dari Hello Sehat.
1. Buruk bagi kesehatan paru
Sebuah penelitian dalam Toxicology and Applied Pharmalogy, menyebutkan bahwa vape memiliki bahaya yang sama dengan efek jangka pendek dari rokok tembakau.
Gejalanya yaitu peradangan dan kerusakan paru-paru.
Selain memiliki dampak buruk bagi paru, nikotin yang terkandung di dalam vape juga membahayakan bagian tubuh yang lain.
Bagian tubuh yang terkena bahaya dari nikotin pada rokok elektrik ini yaitu otak, jantung dan sistem kekebalan tubuh.
Baca: Awas! Hampir 100 Kasus Penyakit Paru-paru Serius Berkaitan dengan Vape atau Rokok Elektrik
2. Menyebabkan kanker
Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang berasal dari University of Nevada menyatakan bahwa vape mengandung zat formaldehid yang bersifat karsinogenik alias pemicu kanker.
Dalam penelitian tersebut, para ahli menyebutkan zat formaldehid tersebut dapat masuk dan langsung terserap di dalam paru-paru.
Hal ini membuat bahaya vape atau rokok elektrik pada penggunanya meningkatkan peluang kanker paru yang cukup besar.
3. Berpotensi merusak jantung
Menurut laporan dari National Academies Press yang menemukan bukti bahwa menghirup vape nikotin memicu peningkatan detak jantung.
Baca: Inilah 5 Penyakit yang Perlu Diwaspadai Akibat Kabut Asap, Penyakit Asma hingga Jantung
Jika kebiasaan ini dipertahankan, hal ini bisa berpengaruh pada kesehatan jantung dalam jangka panjang.
Dalam survei lain tentang bahaya vape disebutkan bahwa kebiasaan ini meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, angina (nyeri dada), dan penyakit jantung.
(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria Cika)