Apa Sebab Perubahan Warna Langit di Jambi? Karena Kabut Asap? Karhutla atau Apa?
Akibatnya kabut asap melanda cukup banyak wilayah di Indonesia. Penerbangan mulai banyak dibatalkan, sekolah diliburkan hingga perubahan kualitas
Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
"Warna merah tersebut merupakan kabut asap yang bergerak dari hotspot yang ada di provinsi bagian selatan Provinsi Riau," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/9) malam.
Namun menurut astronom amatir Indonesia yang bernama Marufin Sudibyo, fenomena langit berwarna merah ini bukanlah karena tingginya suhu atupun pengaruh api.
"Ini nampaknya fenomena Hamburan Rayleigh."

"Hamburan Rayleigh itu hamburan elastis pada cahaya oleh partikel-partikel mikro/nano di udara yang ukurannya lebih kecil dari panjang gelombang cahaya tampak," ujar Marufin saat dikonfirmasi terpisah Kompas.com, Sabtu (21/9).
Marufin juga mengatakan bahwa fenomena warna langit yang berubah ini memang umum terjadi.
Karena fenomena Reyleigh inilah yang menjadi penyebab kenapa langit biru pada siang hari dan memerah saat senja atau fajar.
"Dalam kasus Jambi ini, kepadatan partikel-partikel mikro/nano di udara nampaknya cukup besar sehingga lebih padat ketimbang konsentrasi partikel pada udara normal," ujar Marufin.
Baca: Daftar 14 Artis yang Lolos Jadi Anggota DPR RI 2029-2024, dari Arzeti s/d Rachel Maryam dan Tommy
Baca: Siapa Sebenarnya Letkol Untung? Disebut-sebut sebagai Komandan G 30S PKI
"Karena lebih padat maka berkas cahaya Matahari yang melewatinya akan dihamburkan khususnya pada panjang gelombang pendek (spektrum biru dan sekitarnya) hingga medium (spektrum hijau dan sekitarnya)," lanjutnya.
Dilansir dari Wikipedia, Britannica, dan hyperphysics.phy-astr.gsu.edu, hamburan Rayleigh adalah hasil dari polarisasi listrik partikel.
Medan listrik berosilasi dari gelombang cahaya bekerja pada muatan dalam sebuah partikel, menyebabkan mereka bergerak pada frekuensi yang sama.
Partikel-partikel tersebut menjadi dipol kecil yang memancarkan radiasi yang kita lihat sebagai cahaya yang tersebar.
Partikel-partikel tersebut dapat berupa atom atau molekul individu; dan dapat terjadi ketika cahaya bergerak melalui padatan dan cairan transparan, tetapi paling jelas terlihat dalam gas.
Sinar matahari yang terhambur di atmosfer bumi menyebabkan radiasi langit yang menyebar, yang merupakan mengapa langit berwarna biru di siang hari dan kemerahan saat senja, serta kekuning-kuningan untuk rona kemerahan pada saat matahari rendah.
Baca: Kualitas Udara di Kabupaten Batanghari Tidak Sehat, Sekolah Diliburkan 1 Hari
Baca: Ramalan Zodiak Mingguan (22-28/9) - Aquarius Waspada Pikiran Negatif, Keuangan Libra Mulai Stabil
Baca: Daftar 14 Artis yang Lolos Jadi Anggota DPR RI 2029-2024, dari Arzeti s/d Rachel Maryam dan Tommy