Viral Medsos

Viral, Polemik Film The Santri, 3 Ustadz Kondang Komentar, Mulai UYM, UAS, Hingga Wagub

"Dan orang-orang yang pernah di pesantren pun ketika menonton itu, ini bukan anak pesantren, anak pesantren tak begitu"

Penulis: Nani Rachmaini | Editor: Nani Rachmaini
kolase instagram @yusufmansurnew dan UAS
Ustaz Yusuf Mansur, Wirda Mansur, dan Ustaz Abdul Somad (kolase) 

TRIBUNJAMBI.COM-Film The Santri yang baru dirilis trailernya sudah menuai kontroversi.

Disutradarai oleh Livi Zheng, film yang dirilis oleh PBNU itu mendapat beragam tanggapan, sampai tokoh agama ikut berkomentar.

Yang terbaru, Ustadz Yusuf Mansur bersuara setelah muncul kritikan tajam dari ustadz lainnya.

Seperti diketahui, putri Ustadz Yusuf Mansur yaitu Wirda Mansur adalah salah satu pemeran dalam film yang diproduksi oleh PB Nahdlatul Ulama tersebut.

Baru ditayangkan trailernya, film tersebut sudah mendapat banyak sorotan, terutama dari tokoh agama.

Ulama seperti Ustadz Abdul Somad, dan Buya Yahya mengatakan film tersebut tak sesuai dengan nilai-nilai Islam, dan melenceng dari kehidupan santri pada umumnya.

Mendapat kritikan, UYM mengatakan:

@yusufmansurnew; Semoga berkenan baca satu demi satu, perlahan2.

Saya dah posting 2 postingan. Postingan guru2 kita semua... Postingan UAS, postingan Buya Yahya... .

Inilah asyiknya persoalan ummat Islam.

Jadi ilmu.

Tambahan lainnya; Jadi silaturahim. Jadi nambah guru. Jadi nambah tau.

Maka, jgn sampe masalah malah nambah masalah. Misal, malah tambah pecah. Tambah ribut. Tambah berantem. Tambah ngeledek. Tambah ga akur. .

Ga boleh.

Masalah kudu jadi berkah.

Bismillaah ya.

Sekali lagi semoga bisa dan berkenan baca. Tar kalo dah baca, sebelumnya saya jg tar mau ikut mengkaji dg mengaji, saya mau coba upload2 beberapa pandangan yang lain. Sehingga kita bisa tau bhw fiqh itu luas dan berwarna.

Sekali lagi, blm tentu saya berbeda dg kwn2. Blm tentu. Mari belajar terus. Lagi dan lagi. Makin nambah ilmu, makin nambah ketawadhuan.

Kritikan UAS

Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya terbaru ikut menanggapi film The Santri.

Diketahui trailer film ini dirilis pada 9 September lalu dan sudah ditonton jutaan kali.

Film itu sekilas menggambarkan bagaimana kehidupan Santri, sebutan bagi para pelajar yang menempuh pendidikan di pesantren.

Bagaimana kehidupan mereka yang lekat dengan pendidikan agama Islam digambarkan. Termasuk kebiasaan bela diri.

Nah dikisahkan ada enam santri yang terpilih untuk dikirim ke Amerika Serikat untuk belajar di sana.

Film tersebut bergenre drama-aksi, yaitu selain drama kisah asmara antara dua tokohnya, juga adegan bela diri, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan budaya barat, dan umat beragama lain.

Dalam videonya, UAS menanggapi pertanyaan jemaah yang dibacakannya berikut ini:

"Apa pendapat ustad tentang film The Santri yang tidak mencerminakan kehidupan pesantren sebenarnya, yang disutradarai oleh Livi Zheng?"

"Kalian mancing-mancing aja, dah banyak komen-komen ikuti aja yang sudah ada, saya yang beben lama saja belum selesai," kata UAS.

"Haram hukumnya masuk ke rumah ibadah orang lain, haram. "

"Saya tak nonton sampe habis baru nonton trailer-nya saja"

"Tapi di dalam itu yang bisa saya komentari, pertama masuk ke rumah ibadah, karena Nabi tak mau masuk ke dalam tempat, kalau di dalamnya itu ada patung berhala. "

"Karena dalam Islam, Mahzah Syafii mengharamkan masuk ke rumah ibadah jika di dalamnya ada patung berhala, Kita pakai mahzab apa? Syafii"

"Dua, tentang laki-laki dan perempuan berdua-dua bukan mahram, oleh sebab itu kita jaga anak cucu kita dari perbuatan-perbuatan maksiat."

"Bahwa ada misi-misi sesuatu di balik ini semua, wallahualam..kita akan diminta tanggungjawab oleh Allah SWT"

"Islam tak perlu diajari bagaimana berinteraksi sosial dengan saudara kita non muslim, karena kita sudah lama bertetangga. Apalagi orang Tanjung Pinang ini, seandainya orang Tanjung Pinang ini ekstrim, tak akan ada orang Tionghoa di Tanjung Pinang.

"Kita semua bisa menerima siapapun yang datang, semua bertetangga, bersahabat. Tapi kalau masalah ibadah ritual, tak ada tawar menawar"

"Ini sekarang tak banyak yang bisa membedakan, kebablasan, tak bisa membedakan yang mana toleransi, yang mana telor asin. Harus bisa dibedakan, jangan karena toleransi mengorbankan keyakinan akidah anak-anak kita, naudzubillah..."

"Dan orang-orang yang pernah di pesantren pun ketika menonton itu, ini bukan anak pesantren, anak pesantren tak begitu"

Simak videonya di bawah ini:

Tanggapan Ustaz Maaher At-Thuwailibi dan Menantu Rizieq Shihab

Kritik pedas juga misalnya disampaikan Ustaz Maaher At-Thuwailibi.

Melalui akun Instagramnya @ustadzmaaher.atthuwailibi, ia melayangkan kritikan pedas terhadap Wirda Mansur selaku pemeran dalam film tersebut.

Ustaz Maaher mengunggah sebuah kolase foto Wirda Mansur beserta sebuah tulisan berisikan kritikannya.

Ia mempertanyakan soal adegan dalam trailer tersebut apakah menjadi cerminan kehidupan santri.

Tak hanya Ustaz Maaher At-Thuwailibi, kritikan juga datang dari menantu Rizieq Shihab.

Hanif Alathas, Ketua Umum Front Santri Indonesia (FSI) sekaligus menantu Rizieq Shihabm memprotes film tersebut.

Hanif Alathas menilai, film garapan Livi Zheng tersebut bukan cerminan budaya santri.

Film The Santri dianggap tak mencerminakan akhlak maupun tradisi santri di Indonesia.

"Front Santri Indonesia menolak film The Santri karena tidak mencerminkan akhlak dan tradisi santri yang sebenarnya," kata Hanif," katanya, dikutip dari Tribun Solo.

Mendapat kritikan pedas dari Ustaz Maaher At-Thuwailibi di Instagram, Yusuf Mansur selaku ayah Wirda Mansur pun memberikan balasan.

Balasan Yusuf Mansur juga dilayangkan via Instragramnya @yusufmansurnew dengan me-repost postingan Maaher At-Thuwailibi.

Dalam keterangan unggahannya, Yusuf Mansur berterimaksih dan minta di doakan.

"Makasih Ust Maaher. Mhn doa antum dan semua para guru.

Untuk saya dan Wirda khususnya.

Segala doa dan kebaikan u/ antum dan keluarga besar semua.

Salam dari kami," tulisnya.

Melansir Tribunnews, tanggapan juga datang dari Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Uu yang juga menjadi Panglima Santri Jawa Barat ini menyayangkan sekaligus keberatan terhadap cerita film tersebut.

"Saya melihat trailer film The Santri di youtube, saya merasa keberatan," kata Uu di Bandung, Selasa (17/9/2019) dikutip dari Tribun Jabar.

Uu menilai, sejumlah adegan dalam trailer film tersebut tak sesuai dengan kehidupan sesungguhnya di pesantren.

Termasuk adegan kedekatan antara laki-laki dan perempuan.

"Santri tidak seperti di film itu, pacaran, begitu dekat antara laki dan perempuan,"

Lebih lanjut, Uu menilai sikap toleransi dalam film The Santri  yang menurutnya kebablasan.

Orang nomor 2 di Jawa Barat tersebut khawatir apabila film tersebut dibiarkan, masyarakat awam akan memiliki penilaian yang berbeda tentang kehidupan santri.

"Saya takut, oh ternyata santri itu begitu. Sekalipun saya sebagai orang pesantren belum melaksanakan sebagai santri teladan, tetapi santri tidak seperti di film itu," katanya.

Uu juga khawatir jika nantinya orang-orang justru menjadikan film tersebut sebagai tuntunan.

Terlebih lagi, menurutnya santri yang merupakan calon ulama seharunya menjalani kehidupan sesuai dengan syariat Islam.

Film The Santri  diharapkan Uu tidak ditayangkan ke masyrakat apabila tidak ada perbaikan.

"Saya berharap film itu tidak tayang. Kalau tayang, judulnya jangan santri," tambahnya.

Tayang 2020

Livi Zheng yang menyutradari film The Santri mengatakana bahwa proses syuting baru akan dilakukan pada Oktober mendatang.

Lokasi syuting akan diadakan di dua negara yakni Indonesia dan Amerika Serikat.

Film yang dibintangi Wirda Mansur tersebut diperkirakan akan tayang pada April 2020.

Sementara untuk keterlibatan dalam film, saat itu Livi mengaku belum memutuskan.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan bahwa film tersebut bisa menjadi media dakwah Islam.

Konteks yang diangkat yaknsi soal pendidikan, budaya, akhlak.

Film tersebut juga diklaim Siad bisa memperkokoh Islam di nusantara.

"Ciri khas Islam Nusantara, Islam yang harmonis dengan budaya, kecuali budaya yang bertentangan dengan syariat. Melalui film ini kita dakwahkan Islam yang santun, menjadikan Indonesia kiblat peradaban bukan kiblat solat ya," katanya di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta, Senin (9/9/2019).

BERITA TERPOPULER:

Gerakan Siluman Kopassus, Hanya Segelintir Orang Bergerak Misi sudah Beres

Di Instagram, Sean Putra Ahok Bagikan Foto Kenakan Masker Oksigen, Kenapa dengan Anak Veronica Tan?

Kisah Rivan Nurmulki, Atlet Voli Jambi yang Keluar dari Timnas, Bermula Penjual Ayam dan Jadi Polisi

VIDEO: Viral Emak-emak Berantem Rebutan Rendang di Pesta Hajatan

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.

Sebagian artikel telah tayang di TRIBUNNEWSWIKI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved