Mengenal Tradisi Iki Palek, Tradisi Potong Jari Suku Dani 'Ungkapan Rasa Kehilangan'

Setiap suku memiliki ritual masing-masing terutama dalam beberapa acara adat termasuk acara kematian.

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @keriting_hitammanis •
Mengenal Tradisi Iki Palek, Tradisi Potong Jari Suku Dani 'Ungkapan Rasa Kehilangan' 

Jika digabungkan, bentuk dan panjang jari memiliki kesatuan dan kekuatan untuk meringankan beban semua pekerjaan.

Masing-masing jari bekerja sama sehingga tangan dapat berfungsi dengan sempurna.

Jika kehilangan salah satunya, itu berarti kebersamaan dan kekuatan akan berkurang.

Biasanya anggota suku Dani akan menggunakan kapak atau pisau tradisional untuk memotong jarinya.

Terkadang, mereka mengikat jari dengan seutas tali selama beberapa waktu sampai aliran darah berhenti. Ketika aliran darah telah berhenti barulah pemotongan jari dilakukan.

Baca: 13 Tahun Menikah, Ini Rahasia Rumah Tangga Darius Sinathrya dan Donna Agnesia Tetap Harmonis

Selain bantuan benda tajam, suku Dani juga terbiasa memakai gigi untuk memotong jari.

Mereka akan menggigitnya hingga putus.

Rasa sakitnya memang tidak bisa dibayangkan.

Namun, sebagai tanda kesetiaan, hanya ini yang dapat mereka lakukan.

Tradisi Iki Palek kini sudah mulai menghilang akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan agama.

Meski begitu, di antara anggota suku Dani masih bisa ditemui orang-orang tua yang telah kehilangan jari-jari sebagai bagian dari tadisi Iki Palek.

Bahkan, ada yang kehilangan seluruh jarinya. (*)

Artikel ini telah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul Iki Palek, Tradisi Potong Jari Sebagai Tanda Kehilangan dan Kesetiaan
https://nationalgeographic.grid.id/read/13946164/iki-palek-tradisi-potong-jari-sebagai-tanda-kehilangan-dan-kesetiaan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved