Nyaris Kehilangan Anaknya, Sempat Dikira Demam, Ternyata Setelah Diperiksa Bocah Ini Mengidap Sepsis
Tak diketahui dengan pasti dari mana bocah itu berasal, cerita perihal kondisinya dibagikan oleh ibunya di laman Facebook miliknya @Iris Ng.
Nyaris Kehilangan Anaknya, Sempat Dikira Demam, Ternyata Setelah Diperiksa, Bocah Ini Mengidap Sepsis
TRIBUNJAMBI.COM - Nasib malang menimpa seorang bocah berumur 4 tahun setelah didiagnosis mengidap sepsis.
Tak diketahui dengan pasti dari mana bocah itu berasal, cerita perihal kondisinya dibagikan oleh ibunya di laman Facebook miliknya @Iris Ng.
Iris, ibu dari bocah itu mengaku hampir saja kehilangan putranya akibat mengidap sepsis yang membuat kesehatan anaknya semakin memburuk.
Melansir dari laman World of Buzz pada Senin (16/9/2019), Iris mencoba membagikan kisah yang dialami anaknya agar orang lain menjadi lebih sadar dan paham mengenai penyakit itu sebelum terlambat.
Baca: VIDEO: Komplotan Rampok Rumah Walet Kena Dor, Pelaku Gunakan Senpi saat Beraksi
Baca: Kronologi Video Panas Siswi SMA di Prabumulih, Mulai Video Call, Rayuan Maut hingga Tunjukkan Aurat
Pada 28 Maret 2019, tempat di mana Jarrod bersekolah saat itu menelepon Iris dan mengatakan jika anaknya demam.
Iris kemudian menjemput anaknya untuk dirawat di rumah.
Setelah mendapatkan perawatan, dua hari usai demamnya yang pertama, anaknya, Jarrod kembali mengeluh deman diikuti dengan munculnya ruam pada kulitnya.
Ia dibawa ke dokter dan diagnosis mengalami demam virus.
Dokter kemudian memberikan Panadol dan Neurofen untuk meredakan sakitnya.
Namun beberapa hari kemudian, Jarrod mulai mengeluhkan rasa sakit pada kakinya.
Khawatir terjadi apa-apa, Iris sekali lagi membawa Jarrod ke rumah sakit, namun sama seperti sebelumnya dokter mengatakan itu karena deman virus.
Baca: Kuliah Ikatan Dinas? Daftar 19 Perguruan Tinggi Ikatan Dinas, Lengkap Syarat, Lulus Langsung Kerja
Baca: Jelang Penerimaan CNS 2019 - Jadwal, Link Resmi, Update Gaji Terbaru hingga Instansi Bergaji Besar
Tepat pada 2 April, kondisi Jarrod bukannya membaik, ia justru kembali mengalami ruam dan demam.
Ia juga tak bisa berjalan karena mengeluh kaki kanannya sakit, ia pun dirujuk oleh sang ayah ke rumah sakit pada pukul 5 sore.
Saat itu Jarrod ditempatkan di ruang isolasi dan diberikan obat antihistamun dan panadol.
Namun tepat pukul 10.30 malam, Jarrod mulai mengalami muntah dan diare.
