Kesal Pacar Selingkuh, Usai Berhubungan Intim Pacar Dibunuh Dengan Cara Ini!
Ia harus meregang nyawa dibunuh pacar di tangan kekasihnya sendiri setelah berhubungan intim
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang remaja perempuan asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), tewas dibunuh pacar.
Ia harus meregang nyawa dibunuh pacar di tangan kekasihnya sendiri setelah berhubungan intim.
Baca: Tak Kuat Nahan Sakit yang Menahu, Pria Ini Beli Bensin RP 150 Ribu Lalu Bakar Diri!
Baca: Pameran Nasional Kain Tradisional Nusantara Dimeriahkan Aneka Kegiatan
Baca: Gubernur Jambi Sesalkan Pertemuan Lima Bupati di Kerinci Tidak Ada Koordinasi
Peristiwa ini terjadi pada, Jumat (13/9/2019) lalu di Kelurahan Brangbiji, Sumbawa di rumah kosong.
Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Purnama melalui keterangan tertulisnya, Selasa (17/9/2019) menjelaskan kronologi kejadian.
Saat itu, AP sakit hati mengetahui Olive, kekasihnya telah selingkuh.
Ia pun mengajak kekasihnya itu untuk bertemu dan pergi ke rumah kosong.
Baca: Kisah Nyata Driver Ojol yang Mau Dilantik Jadi Anggota DPRD, Harus Diusir Satpam Karena Kenakan Ini
Baca: 5 Bupati Ketemu di Kayu Aro, Mantan Presiden PP Indonesia-Malaysia: Kepala Daerah Itu Nyari Sensasi
Baca: EKOLOGI (BER)BAHASA, Catatan dari Festival Sastra Bengkulu (FSB) 2019
"Modus pelaku AP sakit hati dengan korban Olive, karena pelaku mengetahui korban selingkuh dengan orang lain. Selanjutnya, pelaku mengajak korban untuk bertemu dan ketika bertemu pelaku dan korban pergi ke rumah kosong," kata Purnama dilansir TribunJakarta.com dari Kompas.com pada Selasa (17/9/2019).
Sesampainya di rumah kosong, AP dan Olive sempat berhubungan intim sebelum akhirnya cekcok.
Akibat dari cekcok tersebut, AP langsung mencekik sang kekasih sampai meninggal dunia.
AP meminta bantuan LH (17) untuk menghilangkan jejak dengan membakar jenazah Olive dengan dibakar.
LH pun membantu untuk membeli bensin dan karung.
Tak langsung dibakar, keduanya membawa jenazah kekasih AP ke sebuah tempat.
Menggunakan motor, mereka sampai di sebuah parit dan langsung melancarkan niat jahatnya.

Karung yang berisi jenazah sang kekasih disiram bensin oleh AP.
Api pun dinyalakan dan membakar karung berisi jenazah Olive.
Setelah itu, keduanya langsung pergi meninggalkan lokasi.
"Kami mengimbau kepada masyarakat atau siapa saja untuk dapat menjaga situasi dan kondisi di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Sumbawa, agar tetap kondusif," ujar Purnama.
Kapolda NTB berharap masalah tersebut tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yang ingin semakin memperkeruh suasana.
Kasus serupa terjadi di Garut
Dendam ibunya kerap ditagih hutang, seorang pemuda AA (20) bunuh dan bakar mayat nenek-nenek.
Ibu AA diketahui sempat berselisih dengan korban, Iyah (60) perkara utang dua minggu lalu.
Utang tersebut senilai Rp 15 ribu.
Diduga, saat itu Iyah mengucapkan sesuatu yang membuat pelaku jadi sakit hati.
Pada Sabtu (14/9/2019) siang, AA pergi ke hutan untuk mencari madu.
Saat itu, ia melihat Iyah seorang diri berada di pinggir saung di Kampung Lebakjero Desa Jayabakti.
AA langsung pulang ke rumah mengambil golok dan kembali lagi ke tempat Iyah berada.
"Korban lagi duduk istirahat di pinggir saung langsung dibacok dari samping hingga kena bagian pipinya, kemudian dibacok lagi dua kali di bagian wajah hingga langsung tersungkur tak bergerak," jelas Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, melansir Kompas.com pada Senin (16/9/2019).
"Motifnya dipastikan karena dendam, tidak ada motif lainnya," jelas Budi.
AA pun memastikan kondisi Iyah sudah tewas dan tak bergerak.
Ia kemudian mengambil ijuk dan atap saung untuk menutupi tubuh Iyah.

Setelah itu, korban berusaha untuk menutupi jejak dengan membakar saung tempat tubuh korban berada.
Saat terjadi kebakaran, warga pun menduga itu hanya kebakaran biasa saja.
"Awalnya warga mengira hanya kebakaran biasa, setelah ditemukan ada mayat, muncul kecurigaan ada yang sengaja membakar," jelas Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Mappaseng.
Hingga datanglah aparat kepolisian dari Polsek Banjarwangi dan menduga korban sengaja dibunuh.
Jasad Iyah pertama kali ditemukan oleh anak korban setelah tahu ada kebaran di saung.
Saat itu, korban langsung dibawa ke RSUD dr Slamet Garut untuk diotopsi.
Kapolres Banjarwangi Ipda Masrokan menuturkan, saat warga menemukan tubuh korban di lokasi saung yang terbakar, pelaku masih ada di kampungnya.
Setelah berkembang dugaan pembunuhan, pelaku langsung meninggalkan kampungnya.
Aparat kepolisian pun melakukan pencarian, hingga pada Minggu (15/9/2019) malam, keberadaan pelaku diketahui di wilayah Kecamatan Cibiuk dan pelaku berhasil diamankan tidak lebih dari 24 jam.
Pelaku bisa dideteksi keberadaannya setelah ada informasi dari warga.
AA yang biasa bekerja sebagai penjahit, berada di tempatnya bekerja di Cibiuk.
"Jadi korban terus ngomong ke pelaku soal utang itu, pelaku jadi kesal karena merasa terus ditagih dan akhirnya korban dibunuh," kata Maradona.
Sementara itu, pelaku dan korban masih tinggal satu desa namun berbeda kampung.
Kini, AA telah diamankan di ruang tahanan Mapolres Garut dan aparat kepolisian pun telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa golok uang digunakan untuk membacok korban, sarung tangam kain, karung sepatu bot, topi dan batang kayu dari bekas saung yang terbakar.
(Kompas.com)