5 Bupati Ketemu di Kayu Aro, Mantan Presiden PP Indonesia-Malaysia: Kepala Daerah Itu Nyari Sensasi
Pertemuan 5 kepala daerah di Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Sabtu (14/9) lalu meramaikan media sosial.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
5 Kepala Daerah Ketemu di Kayu Aro, Mantan Presiden PP Indonesia-Malaysia: Kepala Daerah Nyari Sensasi
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Pertemuan 5 kepala daerah di Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Sabtu (14/9) lalu meramaikan media sosial. Beragam komentar dan analisa warganet tumpah ruah di jejaring sosial.
Mantan Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia, Doni Ropawandi juga menanggapi terkait pertemuan 5 kepala daerah tersebut. Ia menyebutkan, bahwa pertemuan tersebut adalah pertemuan yang sangat baik kalau memang ada urgensinya bagi pembangunan daerah terlebih sudah dilakukan dua kali
“Memang sebenarnya sangat baik pertemuan kepala daerah secara reguler namun harus kita lihat sisi urgensinya. Apakah kerjasama dalam rangka memajukan ekonomi dan pembangunan daerah atau karena momentum Pilgub 2020," ujar Doni Ropawandi.
Karena ini pertemuan kedua, menurutnya tidak ada yang dihasilkan.
Baca: Puluhan Satgas Karhutla di Muarojambi Diserang Batuk dan Diare
Baca: Udara di Bungo Tidak Sehat, Pemkab Keluarkan Maklumat Antisipasi Dampak Kabut Asap
Baca: Kapolda Jambi Ancam Potong Leher Pelaku Pembakaran
Baca: Penanganan Karhutla yang Terkesan Terlambat
Baca: 99 Persen Kebakaran di Jambi Akibat Ulah Manusia, Ini Fakta yang Terungkap saat Pembahasan Karhutla
"Inikan sudah yang kedua, jika kita lihat dan refleksi yang pertama dan kedua maka tidak ada yang dihasilkan. Cuma duduk di meja makan kemudian ngopi, Itu aja. Intinya silatuhrami dengan modal rakyat akan tetapi tidak ada memberi dampak kepada rakyat,” kritik mahasiswa doktoral tersebut.
Dia menjelaskan, banyak yang beranggapan bahwa agenda tersebut tidak lebih hanya untuk mempersiapkan momentum Pilgub 2020.
“Kalau berbicara momentum pilgub, ini jelas ada korelasi tapi tidak ada akan berpengaruh sama sekali karena yang milih rakyat bukan kepala daerah. Belum tentu kepala daerah mendukung, rakyat juga mendukung. Kepala daerah itu nyari sensasi aja," sebutnya.
Doni menjelaskan, bahwa jangan sampai pertemuan ini dianggap sebagai pertemuan yang dapat merusak harmonisasi rakyat Kerinci dan Sungai Penuh dalam Pilgub 2020.
“Ya ini jelaslah. Adi Rozal akrab dengan 4 kepala daerah sedangkan AJB akrab dengan Fasya. Masing- masing mereka seolah membentuk kubu yang tentu menurut pandangan orang banyak akan memecah belah suara rakyat Kerinci Sungai Penuh. Ini jelas dampak buruk dan merugikan rakyat Kerinci dan Sungai Penuh," terangnya.
Berkaitan itu juga, Soni berharap kepada kepala daerah untuk tetap fokus pada proker daerah masing-masing.
“Sebaiknya Adirozal fokus pembangunan dan memperbaiki Kerinci selama periode kedua ini dan AJB fokus pada penyelesaian program yang sedang run dan program yang belum tercapai. Jangan ribut pilgub saja,” pungkasnya.(*)