Siapa HS Dillon? Keturunan India yang Berkontribusi Bagi HAM dan Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Aktivis hak asasi manusia (HAM) HS Dillon meninggal dunia pada usia 74 tahun, Senin (16/9/2019), pukul 18.27 Wita, di Rumah Sakit Siloam Bali
Penulis: Heri Prihartono | Editor:
TRIBUNJAMBI.COM - Siapa sebenarnya HS Dillon?, aktivis hak asasi manusia (HAM) meninggal dunia pada usia 74 tahun, Senin (16/9/2019), pukul 18.27 Wita, di Rumah Sakit Siloam Bali.
Pegiat anti korupsi Harbrinderjit Singh Dillon (lahir di Medan, Sumatra Utara, 23 April 1945 – meninggal 16 September 2019 pada umur 74 tahun.
Dilansir Wikipedia, H. S. Dillon adalah salah satu tokoh Indonesia di bidang Hak Asasi Manusia dan sosial ekonomi. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.
Ia juga pernah meraih penghargaan Global Award dari Priyadarshni Academy, India sebagai orang keturunan India di luar negaranya yang memberikan kontribusi di negara yang ditinggalinya.
Baca: Siswa PAUD Hingga SMP di Muarojambi Diliburkan, Guru Tetap Diminta Masuk Kerja
Baca: Dugaan Korupsi Pembanguan Auditorium UIN STS Jambi, Penyidik Kejati Jambi Periksa 4 Orang
Baca: Kirim 12 Jaksa, Kejati Jambi Tangani 6 Kasus Tanah Pemprov, Ini Lokasinya
Dlam kiprahnya HS DIlon pernah menjabat Tenaga ahli diperbantukan pada Ketua Tim Khusus Proyek Perkebunan Berbantuan, Direktorat Jenderal, Departemen Perkebunan (1983-1985).
Kepala bagian Pengkajian Komoditas Biro Kerja Sama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal, Departemen Pertanian (1985-1990)
Ketua Tim Konsolidasi Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PT Perkebunan Departemen Pertanian (1994).
Ketua Tim Perumus Konsolidasi BUMN Sektor Pertanian, Departemen Pertanian (1994).
Kepala Biro Tata Usaha BUMN, Departemen Pertanian (1994).
Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Pengembangan dan Perdagangan Komoditas (1990–1996).
Baca: Begini Penampakan Kondisi Artis Tiga Setia Gara yang Jadi Korban KDRT di Amerika, Viral Videonya
Baca: Kecelakaan Maut Bus Rosalia Indah dan Mobil Tangki di Way Kanan, Lampung, 9 Orang Tewas!
Baca: Sempat Putus Sekolah Karena Faktor Ekonomi, Riska Akhirnya Bisa Lanjutkan Pendidikan ke Jenjang SMP
Direktur Eksekutif Centre for Agricultural Policy Studies (CAPS)(1997-sekarang)
Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (1998-sekarang)
Anggota Dewan Ekonomi Nasional (1999-2000)
Anggota Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (2000-2001)
Penasihat Menko Perekonomian Bidang Penanggulangan Kemiskinan (Februari 2001)
Kepala Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (Maret 2001-Oktober 2001)
Direktur Kemitraan untuk Reformasi Pemerintahan
Utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan (2011-2014)
Country Representative, International Association of Agricultural Economists (1988–sekarang)
Kepala Sekretariat Komisi Kerja Tetap Departeman Pertanian – Departemen Perindustrian (1989)
Anggota Delegasi Indonesia pada Putaran Uruguay (1990–1994)
Koordinator Task Force Kebijakan Pertanian, INPEC (Indonesian National Committee for Pacific Economic Cooperation), (1990–1996)
Sekretaris Board of Supervisors, PTP Commodities Limited New York dan Indoham (1991-1996)
Anggota Consultative Committee, the Common Fund for Commodities, Amsterdam (1991-1992)
Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (1996-1999)
Vice President Asian Society of Agricultural Economists (1996-1999)
Informasi meninggalnya HS Dillon dilansir Kompas.com itu dikonfirmasi Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid. "Telah pergi dengan damai orangtua, abang, sahabat kami HS Dillon, hari ini Senin, 16 September, pukul 18.27 Wita di RS Siloam Bali," kata Usman melalui keterangan tertulis, Senin.
Saat ini, Usman mengatakan bahwa keluarga Dillon masih berkumpul dan berdiskusi apakah jenazah akan dibawa ke Jakarta atau tidak. Baca juga: Kiprah Habibie untuk HAM, Pembebasan Tapol dan Pencabutan DOM di Aceh "Saat ini keluarga masih berkumpul dan masih akan memutuskan apakah akan dibawa ke Jakarta," ujarnya.
Baca: Siapa Tiga Setia Gara? Lady Rocker yang Nangis di Video Minta Tolong Untuk Pulang ke Indonesia
Baca: Wanita Ini Tergoda Anggota Dewan, Foto Tak Berbusananya Menyebar hingga Istri Sah Muncul dan Runyam
Baca: Detik-detik Sepeedboat Diterjang Ombak dan Terbalik di Bali, 2 Turis Asing Tewas!
Usman mengenang Dillon sebagai sosok yang peduli, khususnya pada perlindungan HAM. Menurut Usman, pria kelahiran Medan, 23 April 1945, ini selalu mengajak siapa pun memikirkan kepentingan bangsa yang melampaui sekat-sekat perbedaan suku, agama, ras, dan asal-usul. Usman juga mengenang kiprah Dillon di Komnas HAM dan pemikiran aktivis tersebut terkait penuntasan kasus pelanggaran HAM masa lalu.
"Ia berkiprah lama di Komnas HAM termasuk dalam penyelidikan pelanggaran HAM berat di Timor Timur. Ia sering mencurahkan pikirannya tentang mengapa negara tak juga mau menuntaskan agenda nasional yang penting, yaitu kasus pelanggaran HAM masa lalu," tuturnya
HS Dillon pernah menjabat anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia pada 1998-2003. Dia juga sempat menjabat anggota Dewan Ekonomi Nasional pada 1999-2000.