Menengok Kampung Jokowi di Perbatasan, Sekarang Kami Tidak Malu Lagi dengan Warga Timor Leste

Duduk sembari menyilangkan kedua kaki di kursi plastik berwarna merah marun, Febianus Kali, masih terlihat letih dan sedikit pucat. Lelaki berusia 35

Editor: rida
zoom-inlihat foto Menengok Kampung Jokowi di Perbatasan, Sekarang Kami Tidak Malu Lagi dengan Warga Timor Leste
KOMPAS.COM
Kondisi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT)(KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE)

Fabianus bersama warga yang lain, berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah memberikan perhatian lebih kepada warga di perbatasan.

"Terima kasih Pak Jokowi, sekarang kami tidak malu lagi dengan warga Timor Leste," kata Febianus bangga.

Sekretaris Desa Silawan, Yakobus Berek menyebut keberadaan PLBN Motaain yang megah, membawa dampak yang besar bagi warganya Menurut Yakobus, PLBN ini selain tempat pemeriksaan bagi pelintas batas, juga menjadi obyek wisata baru.

Masyarakat Silawan, lanjut Yakobus, kemudian mengambil kesempatan itu dengan berjualan sejumlah kebutuhan pokok kepada pengunjung dari beberapa wilayah lainnya di NTT dan juga dari Timor Leste. Keberadaan PLBN Motaain lanjut Yakobus, juga menciptakan lapangan kerja baru bagi warga desanya. Baca juga: Kisah Garam Gunung Dayak Lundayeh di Krayan Kalimantan Utara

Terdapat 60 lebih warganya yang direkrut menjadi petugas keamanan dan juga petugas kebersihan. Sedangkan warga lainnya, memanfaatkan peluang menjadi porter, ojek dan penyewa mobil rental.

Pembangunan PLBN

PLBN Motaain, kata Yakobus, dibangun dengan konstruksi megah, setelah pada Sabtu (20/12/2014), Presiden Jokowi melakukan kunjungan perdana ke Motaain.

Saat itu, Jokowi melihat langsung kondisi bangunan PLBN yang masih sangat sederhana. Sistem pelayanan satu atap yang masih manual, jika dibandingkan dengan sistem pelayanan di Timor Leste. Setelah Jokowi kembali ke Jakarta, PLBN Motaain akhirnya dirombak total.

Dalam waktu kurang lebih dua tahun lamanya, PLBN Motaain akhirnya dibangun megah dan diresmikan oleh Jokowi pada Rabu (28/12/2016).

"Saat Kunjungan pertama, Pak Jokowi melihat kondisi PLBN yang mirip bangunan tua. Setelah beliau pulang, PLBN langsung dibangun megah dan melebihi Timor Leste. Dulu PLBN Timor Leste jauh lebih bagus dan kita saja malu, apalagi pak Jokowi pasti sangat malu,"ujar Yakobus.

Saat ini di sekitar PLBN telah dibangun sejumlah bangunan pendukung lainnya seperti pasar modern dan juga terminal internasional khusus barang, yang berdiri di atas lahan seluar 2,5 hektar. Bukan hanya bangunan saja yang dibuat megah, tetapi jalan raya pun dibuat lebar dan mulus.

Perhatian pemerintah pusat kata Yakobus, tidak hanya pada infrastruktur umum saja, tapi juga kepada warga di Desa Silawan seperti bantuan 100 rumah permanen, 264 MCK, listrik dan air.

"Bahkan sekarang, semua jalan masuk ke wilayah dusun, menggunakan rabat beton. Semua anggaran untuk bangun jalan itu berasal dari APBN," ujarnya.

Dana desa yang ada hanya digunakan untuk merehap rumah warga yang rusak dan juga membantu pemasangan meteran listrik bagi warga tidak mampu.

a
Lokasi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).(KOMPAS.COM/SIGIRANUS MARUTHO BERE)

Namun, kata Yakobus, yang dibutuhkan masyarakat Desa Silawan yakni intervensi dari dana pusat, untuk pengembangan di bidang pertanian, berupa sarana prasarana dan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat dalam mengelola lahan yang ada.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved