Organ Intim Wanita Mudah Berkeringat, Simak Perawatan yang Tepat Agar Terhindar Dari Bakteri!
Aktifitas yang padat terkadang membuat wanita lupa untuk menjaga kebersihan organ intim wanita.
TRIBUNJAMBI.COM - Aktifitas yang padat terkadang membuat wanita lupa untuk menjaga kebersihan organ intim wanita.
Padahal setiap harinya, organ intim wanita juga mengeluarkan keringat.
Apalagi jika Anda sedang melakukan aktivitas yang tinggi, seperti olahraga dan traveling, area organ intim wanita tentu akan terasa lebih lembap.
Baca: Mengenal Sosok Nawawi Pomolango, Tinggalkan Profesi Hakim dan Terpilih Jadi Pimpinan KPK
Baca: Gadis di Belinyu 15 Tahun sudah Punya Anak, Ternyata Sang Kakek Setubuhi Sejak 2017
Baca: Kasus Dugaan Pelecehan Kades di Batang Masumai Ditangani Lembaga Adat Merangin
Rasa tidak nyaman pun semakin terasa saat sedang haid.
Selain keringat, pemakaian pembalut juga dapat menimbulkan rasa gatal dan bau tak sedap yang akan mengganggu aktivitas.
Biasanya, banyak wanita yang memilih daun sirih untuk mengatasinya.
Namun, dengan kesibukan yang ada, menyiapkan air rebusan daun sirih dirasa cukup merepotkan.
Selain itu, penggunaannya tidak disarankan setiap hari karena daun sirih dapat menghilangkan pH alami yang ada di area miss V.
Baca: Segera Akhiri Status Janda, Beredar Undangan Pernikahan Jill Gladys dan Billy Soelaiman
Baca: Pelantikan Kasubag TU SMA/SMK di Jambi Terkesan Tertutup
Baca: Lidah Kapten Babel United Tertelan Sendiri, Detik-detik Rian Miziar Jatuh lalu Nyaris Tewas
Maka dari itu, banyak wanita yang memilih menggunakan sabun pembersih organ kewanitaan yang mengandung daun sirih untuk menjaga kebersihan miss V.
Sebelum membelinya, sebaiknya Anda mengetahui apa saja kandungan yang terdapat di dalam sabun tersebut.
Jika salah sedikit, bukannya bersih, miss V bisa menjadi iritasi. Berikut tipsnya :
1. Cek kandungan pH
Produk pembersih kewanitaan terbaik memiliki pH sekitar 3,5-4,9.
Dengan nilah pH tersebut, sabun dapat mempertahankan tingkat keasaman alami area miss V.
Perubahan nilai pH alami dapat menyebabkan infeksi bakteri dan jamur.