Berita Viral

Ayah dari Anak yang Tewas Usai Tak Terima Ditilang Polisi Ungkapkan Rasa Pilu: Lebih Baik Dipenjara

Ayah dari Anak yang Tewas Usai Tak Terima Ditilang Polisi Ungkapkan Rasa Pilu: Lebih Baik Dipenjara

Editor: Andreas Eko Prasetyo
dilarang berkelahi
ilustrasi 

Ayah dari Anak yang Tewas Usai Tak Terima Ditilang Polisi Ungkapkan Rasa Pilu: Lebih Baik Dipenjara

TRIBUNJAMBI.COM- Berikut kronologi lengkap dari kasus pria tewas berkelahi dengan polisi, yang pria tewas adu jotos dengan polisi, saat polisi gelar razia kendaraan bermotor. 

melansir TribunMedan, pemuda 29 tahun asal Desa Paok Motong, Lombok Timur, Zaenal Abidin tewas berkelahi dengan oknum polisi di Satlantas Polres Lombok Timur.

Polisi sebut, Zaenal Abidin meninggal dunia setelah mengamuk dan menyerang oknum polisi terlebih dahulu karena persoalan tilang.

"Sekitar jam 4 malam itu saya dapat informasi dari petugas, Zainal masuk rumah sakit," kata Sahab saat ditemui di kediamannya, di Dusun Tunjang Selatan, Minggu (8/9/2019).

Sesampainya di Rumah Sakit Umum Sudjono (RSUD) Lombok Timur, Sahabudin kaget melihat ada luka lebam di sekujur tubuh anakanya.

"Saya kaget ternyata di bagian muka memar, di belakang kepalanya ada memar juga, dan di kakinya," ungkap Sahab.

Sahabudin tidak menduga anaknya dianiaya.

"Kalau kelihatannya ada yang memukul, tapi saya tidak tahu siapa orangnya," tutur Sahab.

Sahabudin mengatakan, lebih baik anaknya dipenjara daripada dipukul hingga akhirnya tewas.

Sahabudin menyebutkan, ia mengetahui anaknya masuk rumah sakit melalui informasi yang disampaikan pihak polisi.

“Awalnya, ibunya yang pergi dulu, saya akan pergi selesai shalat Jumat, karena saya mengira anak saya sakit biasa,” ungkap Sahabudin.

Baca: Pendaftaran CPNS Segera Dibuka, Ada 254.173 Formasi, Ini 4 Instansi yang Buka Untuk SMA Sederajat

Baca: BREAKING NEWS, Polisi Temukan Bong dan Sabu di Sel Tahanan Pengadilan Negeri Jambi

Baca: VIDEO Cara Nonton Laga Timnas Indonesia vs Thailand, Live Streaming di Mola TV, Pukul 19.00 WIB

Anaknya Tewas Berkelahi dengan Polisi, Sahab: Lebih Baik Dipenjara 10 Tahun, daripada Dipukul Mati. Sahabudin (60), orangtua Zaenal Abidin (29) saat ditemui di rumahnya di Dusun Tunjang Selatan, Minggu (8/9/2019). (KOMPAS.COM/IDHAM KHALID)

Alangkah terkejutnya Sahabudin saat melihat anaknya di rumah sakit dengan kondisi babak belur, dengan luka di bagian wajah, belakang leher dan bagian kaki.

“Dalam hati saya menyebutkan, lebih baik saya lihat Zaenal masuk penjara 10 tahun, daripada dipukul dan mati,” tutur Sahab.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved