Berita Viral
Ayah dari Anak yang Tewas Usai Tak Terima Ditilang Polisi Ungkapkan Rasa Pilu: Lebih Baik Dipenjara
Ayah dari Anak yang Tewas Usai Tak Terima Ditilang Polisi Ungkapkan Rasa Pilu: Lebih Baik Dipenjara
Kemudian, diketahui jika pengendara itu adalah Zaenal Abidin yang terjaring razia operasi patuh yang dilaksanakan pada hari yang sama pukul 16.00.
Pada saat itu, ada dua orang Anggota Satlantas atas nama Aipda I Wayan Merta Subagia dan Bripka Nuzul Husaen, sedang melaksanakan tugas piket menjaga barang bukti hasil razia operasi patuh di lapangan apel Satlantas.
Zaenal Abidin disebut datang dengan cara yang tidak bersahabat dan dengan nada keras berkata, "di mana motor saya".
Hal itu memicu awal percecokan antara Zainal Abidin dan anggota Satlanatas yang sedang berjaga.
Aiptu I Wayan Merta Subagia menyampaikan kepada Zainal Abidin untuk turun dari kendaraan, namun masih dengan nada keras Zainal Abidin mengatakan, "Mau mu apa".
Bripka Nuzul lalu menghampiri Zaenal Abidin dengan tujuan menenangkan sambil berkata, "Ada apa Pak, tolong tenang".
Secara tiba-tiba, Zaenal Abidin disebut menyerang Bripka Nuzul dengan cara memukul menggunakan tangan terkepal ke bagian pipi sebelah kiri dan hidung secara bertubi-tubi.
Akibat percekcokan itu perkelahian tidak terelakan.
Zaenal Abidin disebutkan melakukan perlawanan dan anggota melakukan pembelaan diri hingga mengakibatkan Zaenal Abidin terjatuh dan menabrak pot bunga yang ada di lapangan apel Satlantas.
Hingga akhirnya, Zaenal Abidin dilumpuhkan dan selanjutnya diserahkan ke SPKT Polres Lotim.
Akibat serangan dari Zaenal Abidin, Bripka Nuzul juga langsung dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka yang disebut cukup serius.
Zaenal Abidin sempat diperiksa Satreskrim Polres Lotim, namun saat pemeriksaan Zaenal Abidin tiba-tiba tidak sadarkan diri dan dibawa ke RSUD Selong.
Namun, nyawa Zaenal Abidin tak tertolong.
Polres Lotim disebut sudah membiayai pengobatan dan pemakaman Zaenal Abidin.
Polisi juga disebut sudah melakukan musyawarah dengan keluarga Zaenal Abidin.