Tahun Baru Islam

Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H Atau 1 Suro, Perbanyak Amalan Ini

Rasulullah SAW menyebut bulan Muharram menjadi bulan yang istimewa untuk memperbanyak amalan ibadah

Editor: bandot
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Warga Cipinang Muara 3 Jakarta Timur mengikuti pawai obor serta membawa berbagai pernak-pernik, Sabtu (1/10/2016). Pawai obor tersebut dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1438 H yang jatuh pada 2 Oktober 2016. 

Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H, 1 Suro, Perbanyak Amalan Ini

TRIBUNJAMBI.COM - Minggu 1 September 2019, umat Islam memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H.

Keistimewaan tanggal 1 Muharram adalah berkaitan dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah.

Rasulullah SAW menyebut bulan Muharram menjadi bulan yang istimewa untuk memperbanyak amalan ibadah.

Kedatangan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H ini baiknya disambut dengan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Berikut ini adalah bacaan doa akhir tahun dan doa menyambut datangnya tahun baru Islam 1 Muharram 1441 Hijriyah.

Tahun 1440 H sudah berada di penghujung, umat Islam sebentar lagi bakal menyongsong datangnya tahun baru Hijriah 1 Muharram 1441.

Baca: Download Kartu Ucapan Selamat Tahun Baru Uslam 2019/1 Muharram 1441 H, Bisa Dibagikan ke WA, FB, IG

Baca: Download Lagu MP3 Religi Sabyan Gambus, Maher Zain, Opick Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H

Baca: 1 Muharram 1441 H Jatuh di 1 September, Simak Amalan Sunah, Niat dan Tata Cara Puasa Tasua & Asyura

Ada berbagai macam amalan yang baik dikerjakan menyambut datangnya bulan Muharram, satu diantaranya yakni melafalkan doa.

Doa adalah hal yang baik dilakukan saat akhir tahun dan menyambut 1 Muharram 1441 H yang ditetapkan sebagai tahun baru Islam 2019.

Tahun baru Islam 1440 Hijirah bertepatan pada 1 September 2019.

Doa adalah satu hal bagus dilaksanakan untuk akhir tahun dan menyambut tahun baru Islam 2018.

Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1441 Hijriah, jatuh pada 1 September 2019, tepatnya pada minggu.

Satu Muharram juga selalu dibarengi dengan peringatan 1 Suro pada kalender penanggalan Jawa.

Tribunjambi.com melansir dari Wikipedia, Muharram merupakan bulan yang diharamkan.

Artinya dilarang untuk melakukan peperangan atau pun perselisihan pada bulan ini.

Oleh karenanya beberapa kemuliaan bisa diamalkan pada bulan Muharram.

Doa Akhir Tahun

Sebelum menjalani amalan-amalan pada bulan Muharram, ada baiknya untuk membaca doa akhir dan awal tahun untuk mengawalinya.

Doa akhir tahun yang dibaca sebelum memasuki tahun baru Islam atau pada hari terakhir di bulan Dzulhijjah.

Biasanya dibaca setelah Salat Ashar hingga sebelum Maghrib tiba.

Berikut doanya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَىَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَا ئَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim, Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma maa ‘amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitani ‘anhu falam atub minhu wa lam tardhahu wa lam tansahu wa halamta ‘alayya ba’da qudratika ‘alaa uquubati wa da’autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati alaa ma’siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhaahu wa wa’adtani ‘alaihits-tsawaaba fas’alukallahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikram an tataqabbalahuu minni wa laa taqtha’ rajaai minka yaa karim, wa sallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihii wa sahbihii wa sallam

Artinya: Dengan menyebut asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau. Ya Alloh! Apa yang saya lakukan pada tahun ini tentang sesuatu yang Engkau larang aku melakukannya, kemudian belum bertaubat, padahal Engkau tidak meridloi (merelakannya), tidak melupakannya dan Engkau bersikap lembut kepadaku setelah Engkau berkuasa menyiksaku dan Engkau seru aku untuk bertaubat setelah aku melakukan kedurhakaan kepada MU, maka sungguh aku mohon ampun kepada MU, ampunilah aku! Dan apapun yang telah aku lakukan dari sesuatu yang Engkau ridloi dan Engkau janjikan pahala kepadaku, maka aku mohon kepada MU ya Alloh, Dzat Yang Maha Pemurah, Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, terimalah persembahanku dan janganlah Engkau putus harapanku dari MU, wahai Dzat Yang Maha Pemurah! Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau.

Doa Awal Tahun

Sementara itu doa awal tahun dibaca pada detik-detik memasuki hari pertama awal tahun.

Doa biasanya dibaca sebanyak tiga kali setelah Maghrib.

Berikut doanya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ اَنْتَ اْلاَ بَدِيُّ الْقَدِيْمُ اْلاَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرَمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ اَقْبَلَ اَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَ
اَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ اْلاَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَاْلاِشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِى اِلَيْكَ زُلْفَى يَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam. Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa fadhlikal-’azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam

Artinya: Dengan menyebut asma Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Alloh tetap melimpahkan rahmat dan salam (belas kasihan dan kesejahteraan) kepada junjungan dan penghulu kita Muhammad beserta keluarga dan sahabat Beliau. Ya Alloh! Engkau Dzat Yang Kekal, yang tanpa Permulaan, Yang Awal (Pertama) dan atas kemurahan MU yang agung dan kedermawanan MU yang selalu berlebih, ini adalah tahun baru telah tiba: kami mohon kepada MU pada tahun ini agar terhindar (terjaga) dari godaan syetan dan semua temannya serta bala tentara (pasukannya), dan (kami mohon) pertolongan dari godaan nafsu yang selalu memerintahkan (mendorong) berbuat kejahatan, serta (kami mohon) agar kami disibukkan dengan segala yang mendekatkan diriku kepada MU dengan sedekat-dekatnya. Wahai Dzat Yang Maha Luhur lagi Mulia, wahai Dzat Yang Maha Belas Kasih!

Perbanyak Amalan

Selain melakukan puasa Tasu'a dan Asyura 12 amalan utama ini dianjurkan dikerjakan oleh umat muslim.

Tanggal 20 September atau bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1440 H umat Islam disunahkan untuk menjalankan ibadah puasa Asyura.

Sebelum menjalanlkan Puasa Asyura terlebih dulu menjalankan puasa Tasu'a.

Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura menjadi sebagian amalan bulan Muharram 1440 Hijriah yang umat Muslim dapat jalankan.

Baca: Aulia Kesuma Tersangka Pembunuh Suami dan Anak Tiba-tiba Dipindah ke Jakarta, Ada Apa?

Baca: Peneliti Ungkap Situs Perahu Kuno Menghadap Utara, Temukan Ini yang Diduga Bagian Depan Perahu

Baca: Puncak Kemarahan Ibu Vera ke Prada DP di Luar Gedung Pengadilan Militer, Kau Fitnah, Ku Kutuk Kau

Sebelum menjalankannya, jangan lupa niat puasa Tasua dan niat puasa Asyura di Bulan Muharram ini.

Puasa Tasu'a dijalankan pada 9 Muharram/ Rabu (19/9/2018) dan Puasa Asyura 10 Muharram, Kamis (20/9/2018).

Jadi bagaimana panduan dan niat puasa tasu'a dan niat puasa asyura di bulan Muharram untuk dilaksanakan?

Dua amalan yang dapat dilakukan yakni puasa sunah setiap 9 dan 10 Muharram.

Pada 2018, 9 dan 10 Muharram jatuh pada Rabu (19/9/2018) dan Kamis (20/9/2018).

Pada 9 Muharram, umat Muslim disunahkan untuk berpuasa Tasu'a.

Berikut ini lafal niat puasa Tasu‘a seperti dilansir TribunSolo.com dari NU.or.id:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”

Selain puasa sunah Tasu'a, umat Muslim juga dianjurkan untuk berpuasa pada 10 Muharram.

Puasa ini sering disebut dengan puasa Asyura.

Berikut lafal niat puasa sunah Asyura:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

Puasa Tasu'a dan Asyura ini dianjurkan meski orang tersebut dalam kondisi mendadak di pagi hari ingin berpuasa.

Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib, menurut mazhab Syafi’i.

Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan pada siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Tasu’a atau Asyura di siang hari. Berikut ini lafalnya.

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â awil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu’a atau Asyura hari ini karena Allah SWT.”

Berikut ini keutamaan puasa pada bulan Muharram:

1. Sikap meneladani Nabi Harun dan Nabi Musa Alaihissalam juga Nabi Muhammad SAW yang sudah melakukan puasa di hari Asyura.

2. Menjadi latihan untuk kita semua menjadi sosok yang lebih baik salah satunya menahan godaan dan menahan hawa nafsu.

3. Bisa menghapus semua dosa kecil 1 tahun, selain dosa besar dan Syirik kepada Allah.

Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura merupakan salah satu puasa sunah yang memiliki banyak keistimewaan.

Keistimewaan dari puasa Asyura berkaitan dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari mekah dan Madinah.

Pada masa jahiliyah, hari Asyura telah menjadi hari raya masyarakat Arab dan juga dijalankan dengan puasa.

Arti penting dari puasa Asyura sendiri adalah puasa yang dilakukan untuk dapat menghapuskan dosa kita setahun yang lalu.

Tak hanya itu, puasa Asyura juga menjadi kifarat terhadap dosa setahun yang telah kita lakukan.

Hal tersebut membuat puasa Asyura banyak dilakukan dan ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia.

Tak hanya itu, ternyata Puasa Asyura memiliki sejarah yang sangat menarik untuk dibahas.

Dengan mengetahui sejarah dibalik puasa Asyura, kita akan semankin bersemangat untuk melakukan puasa.

Berikut sejarah puasa Asyura yang berhasil TribunStyle rangkum dari berbagai sumber.

1. Nabi Adam bertaubat kepada Allah dan dipertemukan dengan Siti Hawa.

2. Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.

3. Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.

4. Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.

5. Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.

6. Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.

7. Penglihatan Nabi Ya’kub yang kabur dipulihkkan Allah.

8. Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.

9. Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.

10. Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun.

11. Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah.

12. Nabi Sulaiman dikaruniakan Allah kerajaan yang besar.

13. Nabi Isa diangkat ke langit.

14. Nabi Muhammad saw. terbebas dari racun orang-orang Yahudi.

15. Hari pertama Allah menciptakan alam.

16. Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.

17. Hari pertama Allah menurunkan hujan.

18. Allah menjadikan 'Arsy.

19. Allah menjadikan Luh Mahfuz.

20. Allah menjadikan alam.

21. Allah menjadikan Malaikat Jibril.

Lakukan 12 Amalan dalam Bulan Muharram

Selain melakukan puasa, di Bulan Muharram juga dianjurkan untuk melakukan ibadah lain.

Keutamaan itu harus diisi dengan berbagai amalan-amalan yang berbobot, sehingga keutamaan itu benar-benar bernilai.

Baik secara individual maupun sosial.

Dilansir dari NUOnline para ulama sudah mengklasifikasikan jenis amalan yang hendaknya diperbanyak selama bulan Muharram yaitu;

1. Melakukan shalat,

2. Berpuasa

3. Menyambung silaturrahim,

4. Bershadaqah

5. Mandi

6. Memakai celak mata

7. Berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal)

8. Menjenguk orang sakit

9. Menambah nafkah keluarga

10. Memotong kuku

11. Mengusap kepala anak yatim

12. Membaca surat al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.

Untuk mempermudah ingatan, sebagian ulama mengawetkannya dalam bentuk nadham yang dinukil As-Syaikh Abdul Hamid dalam kitabnya Kanzun Naja was Surur Fi Ad'iyyati Tasyrahus Shudur .
فِى يوْمِ عَاشُوْرَاءَ عَشْرٌ تَتَّصِلْ * بِهَا اثْنَتَانِ وَلهَاَ فَضْلٌ نُقِلْ

صُمْ صَلِّ صَلْ زُرْ عَالمِاً عُدْ وَاكْتَحِلْ * رَأْسُ الْيَتِيْمِ امْسَحْ تَصَدَّقْ وَاغْتَسِلْ

وَسِّعْ عَلَى اْلعِيَالِ قَلِّمْ ظُفْرَا * وَسُوْرَةَ الْاِخْلاَصِ قُلْ اَلْفَ تَصِلْ

"Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shlatlah,sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjengk orang sakit dan celak mata. Usaplah kepala anak yatim, bershadaqah dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali."

Kedua belas amalan ini hendaknya diperbanyak selama bulan muharram, mengingat keutamaannya yang terdapat di dalamnya. (Ulil H)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved