Ombusman : RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci Memprihatinkan
Ombusman Jambi menyebutkan bahwa RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci kondisinya sangat memprihatinkan.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
Ombusman : RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci Memprihatinkan
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Ombusman Jambi menyebutkan bahwa RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya saat ini ketersediaan obat hanya 30 persen.
Hal itu diketahui saat Ombudsman Provinsi Jambi turun ke Kerinci, Kamis (29/8). Mereka turun terkait tidak adanya stok benang jahitan di RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci yang heboh baru-baru ini.
"Saya telah datang ke RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci tadi. Kita turun untuk mengklarifikasi karena banyak laporan dari masyarakat," kata Kepala Ombudsman Jambi, Jafar Ahmad, Kamis (29/8).
Berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci, saat ini ketersediaan obat hanya 30 persen.
Baca: BPBD: Ratusan Hektar Kebakaran Lahan di Tanjab Timur Disengaja
Baca: 30 Dosen Perguruan Tinggi Kunjungi Kota Jambi, Ini Harapan Maulana untuk Wisata Kota Jambi
Baca: Jelang Pelantikan, Pengamanan Gedung DPRD Sarolangun Diperketat, Ratusan Polisi Siaga
Baca: Ini Rincian Kasus yang Diungkap Polresta Jambi Selama Operasi Jaran 2019
Baca: IAIN Kerinci Wisuda 672 Sarjana, Rektor Harapkan Lulusan Tingkatkan Kompetensi
Kondisi ini ujarnya, sangat riskan, mengakibatkan para pasien harus beli obat di luar. Bahkan berujung pada perujukan pasien ke rumah sakit lain.
"70 persen obat harus dibeli di luar, ini sangat tidak baik. Bahkan dari April hingga Agustus ini banyak pasien yang dirujuk keluar daerah," terangnya.
Berdasarkan penjelasan pihak RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci katanya, persoalan ini terjadi tidak terlepas dari berhentinya BPJS membayar klaim. Terakhir klaim BPJS sudah mencapai Rp 7 miliar.
"Hingga saat ini tidak ada solusi, atas dasar ini Ombudsman akan memanggil, dinkes, RSUD, Pemkab, DPRD, BPJS Bungo dipanggil untuk mengatasi permasalahan ini," sebutnya.
Kondisi ini tambahnya, harus jadi perhatian Pemkab dan DPRD Kerinci dengan mengantisipasi permasalahan anggaran untuk pengobatan.
"Pemkab Kerinci maupun Pemkot Sungai Penuh harus turun tangan. Kalau bahasa saya kondisi RSUD Mayjen H.A Thalib Kerinci sudah darurat," tegasnya.(*)