Masih Ingat dengan Anak Kembar Siam Ini? Begini Nasibnya Sekarang, Cantik Jadi Doktor dan Dokter
Bila kita melihat anak kembar siam, pasti terbersit dalam benak kita ialah dua anak kembar yang saling terikat satu sama lain dan tumbuh
Kadang-kadang pemisahan darurat mungkin diperlukan jika salah satu dari si kembar meninggal, mengembangkan kondisi yang mengancam jiwa atau mengancam kelangsungan hidup kembar lainnya.
Banyak faktor kompleks yang harus dipertimbangkan sebagai bagian dari keputusan untuk menjalani operasi pemisahan.
Menurut catatan Children’s Hospital of Philadelphia , spesialis yang terlibat dalam perawatan operasi ini kemungkinan akan mencakup ahli neonatologi, ahli bedah, ahli jantung, perawat praktik lanjutan dan spesialis kedokteran ibu-janin.
Baca: Daftar Lengkap Harga Ponsel Samsung Galaxy Agustus 2019, Mulai Rp 1,6 Juta Hingga Rp 18 Jutaan
Baca: Penyebab Istri Muda Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Suami dan Anak Terungkap, Tak Disangka
Salah satu dari banyak prosedur yang diperlukan untuk mempersiapkan bayi kembar untuk pemisahan adalah penyisipan pembesar jaringan untuk meningkatkan permukaan kulit yang tersedia untuk menutupi jaringan yang terpapar setelah operasi.
Ketika kembar yang terpisah pulih setelah operasi, mereka diikuti oleh ahli gizi, dokter anak perkembangan dan spesialis lainnya untuk memastikan kemampuan mereka untuk berkembang dan tumbuh.
Tak hanya membiayai seluruh operasinya, dr Padmosantjojo juga menyewakan rumah untuk kedua orangtua Yuliana-Yuliani di Jakarta selama operasi dan pengobatan berlangsung.
Bahkan dr Padmosantjojo juga dikabarkan mengangkat kedua bayi kembar siam ini sebagai anaknya.
Beruntungnya, kembar siam Yuliana Yuliani ini merasakan kehidupan yang normal dan bersyukur setelah menjalani operai pemisahan tersebut.
"Kami tidak merasa aneh, justru kami malah bangga. Maksudnya begini, dari situ kami tahu, 'oh kita itu sudah dikaish karunia yang sudah cukup luar biasa'.
"Kami tidak bisa membayangkan jika kami berdua itu masih tidak bisa dipisahkan. Jangankan untuk bergerak, atau berdiri, kalau berdiri juga enggak mungkin, jadi cuma berbaring. Sampai (umur) sekian jika kami tidak berhasil dipisahkan terus kita mau ngapain? Kita enggak tahu apa-apa," ungkap Ana, sapaan akrab Yuliana, mengutip dari YouTube Kompas TV.

Mukjizat yang datang pada kedua wanita di usia bayi itu akhirnya membuat keduanya memutar otak untuk membantu sesama.
"Oleh karena itu, bentuk rasa puji syukur kami berdua, bagaimana Tuhan sudah memberikan kami kesempatan yang luar biasa buat hidup kami sampai saat ini.
"Kemudian kami diberi karunia, diberi kecerdasan, kepintaran, terus kemudian kita di-support, di-cover segala macam.
"Lalu bagaimana caranya kita menilai hidup itu menjadi lebih baik sehingga kita berdampak baik bagi orang banyak. Jadi itu tanggung jawab yang luar biasa," tambah Ana.
Baca: Penyebab Istri Muda Sewa Pembunuh Bayaran untuk Habisi Suami dan Anak Terungkap, Tak Disangka
Baca: Daftar Lengkap Harga Ponsel Samsung Galaxy Agustus 2019, Mulai Rp 1,6 Juta Hingga Rp 18 Jutaan
Perlu diketahui, Yuliana sempat menjadi asisten profesor dan telah lulus dari program doktor ilmu nutrisi dan teknologi di Institut Pertanian Bogor.
Sedangkan, saat ini Yuliani tercatat sebagai seorang dokter yang telah lulus dari Universitas Andalas, Padang dan sempat bertugas menjalani program internship di Puskesmas Seberang Padang, Sumatera Barat.
Cita-cita mulia mereka membantu sesama adalah bentuk rasa syukur atas karunia yang telah diberikan Tuhan sehingga mereka tumbuh dewasa hingga 32 tahun ini.