Masih Ingat dengan Anak Kembar Siam Ini? Begini Nasibnya Sekarang, Cantik Jadi Doktor dan Dokter
Bila kita melihat anak kembar siam, pasti terbersit dalam benak kita ialah dua anak kembar yang saling terikat satu sama lain dan tumbuh
Masih Ingat dengan Anak Kembar Siam Ini? Begini Nasibnya Sekarang, Cantik dan Jadi Doktor dan Dokter
TRIBUNJAMBI.COM - Bila kita melihat anak kembar siam, pasti terbersit dalam benak kita ialah dua anak kembar yang saling terikat satu sama lain dan tumbuh dalam bagian tubuh yang sama.
Dikutip dari health.grid.id, perkembangan bayi kembar siam atau disebut conjoined twins dalam kandungan hampir mirip dengan bayi kembar pada umumnya, embrio awal hanya terpisah sebagian untuk membentuk dua individu.
Hal ini terjadi pada bayi kembar asal Indonesia yang kini telah berusia 32 tahun, yaitu Yuliana dan Yuliani.
Baca: Cegah Kebakaran Lahan, Babinsa di Jajaran Kodim 0416/Bute Rutin Patroli Karhutla
Baca: Siapa Sebenarnya Anggota DPRD Bekasi yang Fotonya Viral Saat Pelantikan sedang Tertidur Pulas?
Kembar siam Pristian Yuliana dan Pristian Yuliani adalah anak pasangan Tularji dan Hartini dari Tanjung Pinang, terlahir kembar dempet di kepala secara vertikal (kraniopagus).
Kaniopagus adalah kembar siam yang dempet di bagian belakang, atas atau samping kepala, tetapi tidak pada wajah.
Melansir Mayo Clinic, kembar kraniopagus berbagi sebagian dari tengkorak, tetapi otak mereka biasanya terpisah, meskipun mereka mungkin berbagi beberapa jaringan otak.
Namun, kabar gembiranya operasi yang dilakukan pada keduanya berhasil, bahkan keduanya hidup normal dan sehat hingga tumbuh menjadi anak yang membanggakan.
Berikut kisah selengkapnya dilansir Sripoku.com dari health.grid.id.
Penyebab Kelahiran Kembar
Kembar siam yakni anak kembar yang tubuh keduanya dalam kedaan bersatu.
Dikutip dari wikipedia, hal ini terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal terpisah secara sempurna.
Kemunculan kasus kembar siam diperkirakan adalah satu dalam 200.000 kelahiran.
Yang bisa bertahan hidup berkisar antara 5% dan 25%, dan kebanyakkan (75%) berjenis kelamin perempuan.
Banyak faktor didiuga sebagai penyebab kehamilan anak kembar. Selain faktor genetik, obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna, juga diduga ikut memicu terjadinya bayi kembar.
Alasannya, jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak, bahkan sampai lima dan enam.