KOLEKSI Foto Soekarno dalam Posisi Nyentrik, Jarang Diketahui Masyarakat Umum

Namun koleksi akan foto Ir. Soekarno yang dapat di kenang tidak terlalu banyak dilihat, misalkan saja, kebiasaan Soekarno yang suka melakukan olahraga

Editor: Duanto AS
Facebook
Soekarno 

TRIBUNJAMBI.COM - Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, merupakan sosok yang kharismatik.

Soekarno dikenal punya kepribadian membumi.

Saat era pemerintahan Soekarno, negara-negara tetangga hormat terhadap Indonesia, karena kerasnya dan ketegasan sikap Soekarno.

Soekarno lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) sebagai Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 - 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.

Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama dengan Mohammad Hatta yang terjadi pada  tanggal 17 Agustus 1945.

Baca Juga

 Soekarno Terseret Pintu Mobil di Serambi Istana Merdeka, Keseharian Presiden yang Tak Terekspose

 Kisah 1964, Soekarno dan Heldy Gadis Cantik Kalimantan Timur yang Ingin Jadi Desain Interior

 Bandingkan Nagita Slavina dan Adiknya, Marsha Tengker yang Cantik, Ini Hal yang Bikin Tanda Tanya

 Bentuk Tato di Punggung Vanessa Angel Ketahuan saat Pakai Bikini, di Bagian yang Jarang Terlihat

 Rambut Poni Lempar Luna Maya saat Kecil Muncul, Curhat Status Lajang 36 dan Pikiran Positif

Namun koleksi akan foto Ir. Soekarno yang dapat di kenang tidak terlalu banyak dilihat, misalkan saja, kebiasaan Soekarno yang suka melakukan olahraga pagi di Istana Merdeka tanpa mengenakan baju kebesarannya.

Serta foto Soekarno bertemu dengan artis-artis Hollywood di eranya saat itu seperti Marlyn Moonro dan aktivis-aktivis dunia yang merupakan sahabat Soekarno seperti Che Guavara.

Berikut galeri foto gaya nyentrik Soekarno yang dapat dilihat yang juga membuat pimpinan negara-negara di dunia segan terhadapnya.

Keseharian Soekarno yang tak diketahui publik

Pernah membayangkan keseharian Soekarno saat di luar tugas-tugasnya sebagai Presiden Republik Indonesia?

Apakah keseharian Soekarno sama seperti saat berpidato atau berbeda?

Ternyata banyak hal yang tak diketahui publik.

Tidak banyak masyarakat yang tahu kebiasaan sehari-hari Bung Karno (BK) semasa hidupnya.

Pribadinya yang sederhana dan akrab lagi lugas semakin tampak ketika Mangil Martowidjojo, mantan Komandan Detasemen Kawal Pribadi, menuangkan pengalamannya dalam buku Kesaksian tentang Bung Karno 1945 – 1967 (Grasindo, 1999) seperti disarikan berikut ini.

Bung Karno (BK) mempunyai kebiasaan memukul-mukul kap atas pintu mobilnya yang akan dinaiki.

Bukan kenapa-kenapa.Sebab, kepala Bung Karno pernah terbentur pinggiran atas pintu mobilnya.

Mulai saat itu pula pengawal selalu diminta BK untuk mengingatkan dengan kata-kata, "Awas pintu, Pak."

Mendengar kata-kata itu, BK selalu menjawab, "Yooooo," sambil memukul kap atas pintu mobilnya terus masuk dan duduk di dalam mobil.

Insiden kecil juga pernah terjadi ketika BK menjemput tamu agung dari luar negeri di lapangan terbang Kemayoran Jakarta, dengan mobil sedan terbuka.

Waktu pintu mobil ditutup dengan keras oleh Sugandhi (ajudan presiden), jari tangan BK terjepit pintu mobil hingga luka berdarah.

Tentu saja sakit sekali. Akan tetapi, untuk menjaga perasaan tamunya, BK tetap tertawa dan melambaikan tangannya kepada rakyat yang mengelu-elukan.

Pernah juga Bung Karno terseret pintu mobil di serambi Istana Merdeka.

Mobil baru berhenti setelah polisi pengawal BK berteriak keras, "Stop, stop!", gara-gara mobil buru-buru dimajukan sopirnya.

Sejak kejadian itu, sopir BK selalu harus turun dari mobil ketika BK akan turun dari mobil, dan baru naik ke mobil setelah BK sudah naik.

Bung Karno tidak pernah lupa membawa tongkat kebesaran.

Salah satu tongkat komandonya merupakan hadiah dari Presiden Filipina Quirino.

Tongkat itu yang sering dia bawa ke mana-mana dalam acara resmi di Jakarta maupun ke luar kota, ke daerah-daerah, bahkan ke luar negeri.

Belakangan orang bilang, tongkat BK mempunyai kekuatan gaib.

Ketika berita burung itu sampai ke telinganya, ia berkata, "Lo, ini 'kan cuma dibuat dari kayu biasa, dan juga dibuat oleh manusia biasa yang doyan nasi juga."

Di mejanya selalu terdapat tumpukan koran atau buku bacaan kalau sedang duduk sendirian.

Pagi-pagi surat-surat kabar itu harus sudah ada di mejanya.

Para anggota DKP memeriksa, jumlah surat kabar jangan sampai kurang.

Pagi maupun sore hari, ia selalu membaca surat kabar.

Bahkan ke kamar kecil pun selalu membaca surat kabar atau majalah.

Bung Karno juga mempunyai kebiasaan khas.

Kalau ia duduk di suatu tempat, tidak boleh ada angin dari belakang, tidak boleh ada kipas angin yang dihidupkan di sekitarnya.

Ia juga tidak suka tidur di tempat tidur empuk mentul-mentul.

Ia terbiasa tidur di tempat tidur beralas papan dan kasur kapuk.

Pernah suatu hari Bung Kamo berkata kepada Mangil, "Mangil, kamu itu selalu dekat Bapak.

Ibaratnya kamu harus selalu memegang baju Bapak sebelah belakang.

Maka dari itu, kamu supaya selalu membawa sakarin dan korek api.

Sungguh pun yang minta api itu bukan saya, tetapi orang lain. Kamu memberikan api kepada orang yang akan merokok, kamu dapat pahala."

Mangilpun selalu membawa korek api, sekalipun ia tidak merokok.

Bung Karno menyukai rokok merek States Express 555.

Pernah dalam suatu perjalanan, sehabis makan BK minta rokok "555", tetapi tidak ada yang punya.

Ia berkata kepada rombongannya, "Bapak ini merokok sehari hanya dua batang. Tiap-tiap habis makan satu batang. Kok rokok saya satu kaleng yang isinya 50 batang bisa habis satu hari, itu bagaimana?"

Sejak itu, setiap dalam perjalanan, Mangil membawakan rokok Bung Karno supaya selalu utuh, tidak ada yang berani minta rokok padanya, karena Mangil sendiri tidak merokok.

Tetapi kalau keluar istana, selain air putih juga Ovaltine yang selalu disediakan oleh Pembantu Inspektur Polisi Sogol, anggota DKP.

BK senang sekali menonton pergelaran wayang kulit di Istana Negara.

Dalam suatu pertunjukan wayang, ia kagum akan kepahlawanan dan kepatriotan Gatotkaca.

Pernah suatu pagi, seusai menonton pertunjukan wayang kulit, BK bertanya kepada Sugandhi, "Ndi, lucu tidak banyolannya tadi malam?"

Sugandhi menjawab, "Lucu sanget, Pak (lucu sekali, Pak)."

"Coba tirukan, apa yang kau anggap lucu," kata BK lagi.

Sugandhi tidak dapat menirukan dan dengan terus terang menjawab, "Dalem mboten ningali, Pak (saya tidak nonton, Pak)."

Bung Karno hanya tertawa mendengar pengakuan jujur itu.

Bung Karno juga senang menari lenso dalam acara-acara khusus, baik di Istana Merdeka, Istana Negara, Istana Bogor, atau Istana Cipanas.

Untuk melayani BK santai, dibentuklah kelompok band ABS, Asal Bapak Senang. Semua lagu kesenangan BK dipelajari dengan baik. BK merasa cocok dengan adanya tim kesenian ini.

Pernah pada suatu hari, Bung Karno dan Ibu Hartini mendapat undangan makan di tempat peristirahatan Duta Besar Amerika Serikat Howard Jones di Puncak, Cipanas.

Sehabis makan siang, Bung Karno memanggil saya dan bertanya, "Anak-anak ada atau tidak?" Sayang, tidak ada.

Namun, itu tidak mengalangi Bung Karno menari lenso dengan Ny. Jones, diiringi nyanyian oleh semua anggota polisi pengawal pribadi, sambil menabuh peralatan dapur seadanya untuk memberikan suara dan irama lenso yang dikehendaki BK.

Tanpa alat musik pun, tari lenso berlangsung meriah.

Selain BK, juga ikut menari Ibu Hartini, Duta Besar Howard Jones dan nyonya, juga para anggota staf Kedutaan Besar AS.

Seusai acara, alat-alat dapur tadi pada penyok.

Itulah keseharian Soekarno yang tidak banyak diketahui publik.

Sumber : facebook

 Ramalan Zodiak Mingguan 26 Agustus hingga 1 September 2019, Bintang yang Kurang Beruntung

 Masih Ingat dengan Anak Kembar Siam Ini? Begini Nasibnya Sekarang, Cantik Jadi Doktor dan Dokter

 Sadis, Istri Sewa 4 Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Suami dan Anak Tiri, Dibakar Dalam Mobil

 Foto Isi Perut Irish Bella Dipublish, Mengapa Penampakan Dua Calon Anak Kembar Bisa Begini?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved