Terungkap Pengakuan Tri Susanti, Korlap Demo Ormas di Asrama Papua Surabaya, Ini Tujuannya

Perempuan ini menjadi korlap saat aksi ormas menggeruduk Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya. Diduga, aksi itu akhirnya memicu kerusuhan di Papua. Begini nasib Tri Susanti sekarang.

TRIBUNJAMBI.COM - Masih ingat sosok perempuan yang bernama Tri Susanti?

Dia menjadi koordinator lapangan (korlap) saat aksi ormas menggeruduk Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.

Insiden penggerudukan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Tambaksari, Surabaya, pada Jumat (16/8/2019) menyeret satu nama.

Tri Susanti alias Susi yang merupakan korlap aksi, diduga jadi pemicu konflik itu menjadi lebih besar di Papua sesudah kejadian di Surabaya.

Baca Juga

 Seven Signs Anak Dian Sastro, Akhirnya Tahu Shailendra Naryama Anak Berkebutuhan Khusus

 Lionel Messi Resmi Gabung Klub Kasta Bawah Norwegia, Bagaimana Bisa?

 Kisah Skripsi Dian Sastro dan Rocky Gerung, Mengulas Kecantikan dan Salon Tapi Mikir Banget

 10 Pengakuan Cewek dalam Video Viral Vina Garut, Ini Keterangan yang Tak Diketahui Orang

Sebagai buntut dari peristiwa itu, kini Tri Susanti dipecat dari Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI) Surabaya.

Menurut FKPPI, Tri Susanti mencatut nama ormas itu.

Pihak FKPPI menyatakan tidak pernah menginstruksikan anggotanya untuk menggelar aksi di depan Asrama Papua Surabaya.

Selain itu, Tri Susanti juga diperiksa polisi terkait aksi rasisme saat aksi penggerudukan tersebut.

Dalam wawancara eksklusif bersama reporter TribunJatim.com, Luhur Pambudi, Tri Susanti mengaku bukanlah kader Partai Gerindra.

Ia juga mengungkapkan alasan kenapa melakukan aksi depan Asrama Papua Surabaya.

Berikut ini fakta dan nasib terbaru Tri Susanti berdasarkan rangkuman Tribunnews.com:

1. Dipecat dari FKPPI

Saat aksi di depan Asmara Mahasiswa Papua, Tri Susanti menjadi korlap dan tergabung dalam FKPPI Surabaya.