Kasus Mutilasi
PRADA DP Nangis Mengira Hanya 21 Tahun, Hakim Menegur & Suruh Jaksa Baca Ulang Tuntutan
TRIBUNJAMBI. COM - Tersangka pembunuh kasir Indomaret Vera Oktaria, Prada DP menangis sejadi-jadinya
Nantinya dikeluarkan Grasi atau pengampunan dari Presiden atas putusan yang telah diterima sebelumnya. (Ard/TIM)
Point-point yang Menjadi Petunjuk Pembunuhan Vera Oktarian Telah Direncanakan
Berikut point-point yang menjadikan petunjuk pembunuhan berencana menurut oditur yang dibacakan di persidangan.
"Benar selama berpacaran beberapa kali bertengkar, empat kali bahkan hanphone Vera dihancurkan," kata Oditur.
Baca: Pemkot Jambi Launching Kartu Kendali Gas Subsidi, Dirjen Migas: Ini Bisa Kurangi Beban APBN
Baca: Pro Rakyat, Fasha Terbitkan Kartu Pelanggan Gas Bersubsidi
Baca: Join dengan Pertamina, Wali Kota Jambi Launching Kartu Pelanggan Gas Subsidi
Oditur juga memaparkan fakta bahwa pernah didapati Prada DP bertengkar dan kedapatan membekap korban di rumah korban. Pertengkaran ini disaksikan oleh saksi Imelda Wulandari.
Prada DP banyak menyimpan sakit hati pada Vera Oktaria.
"Sekira awal April 2019 korban tak hadir saat pelantikan di Rindam 2. Alasannya training Indomaret," kata Oditur Edwar Butarbutar. Hal ini membuat Prada DP kecewa.
Selanjutnya pada 17 April 2019, Prada DP cuti dari tugas dan menemui Vera Oktaria di rumahnya. Saat itu Prada DP mengajak Vera keluar tapi ditolak.
Sempat bertengkar sampai ibu korban marah dan mengusir Prada DP. Di sini Prada DP kembali kecewa.
Lalu pada 20 April 2019 saat akan berangkat melanjutkan pendidikan di Baturaja, Prada DP datang ke rumah korban untuk pamit.
"Saat itu terdakwa mengambil handphone lipat yang diberikan terdakwa kepada korban dan menggantinya dengan handpone Oppo Android dengan maksud agar bisa berkomunikasi lewat video call, namun korban tidak mau menerimanya sehingga terdakwa kecewa dan sakit hati," kata Oditur lagi.
Masih pada bula April 2019, korban pernah bercerita pada saksi Imelda, bahwa Prada DP pernah bilang lebih baik membunuh Vera daripada di ambil orang lain.
Baca: Diam-diam Jalani Operasi Pembesaran Payudara, Ibu Muda Ini Meninggal di Meja Operasi
Baca: Depok dan Bekasi Ingin Gabung Jakarta, Anies Baswedan Kebingungan: Kenapa Pada Ingin Gabung?
Baca: Dua Kali Batal, Pembangunan Gedung VVIP RSUD Raden Mattaher Jambi Kembali Dilanjutkan
Di tanggal 3 Mei, terdakwa lari dari Latpur Rindam 2 Sriwijaya dan keesokan harinya tiba di Palembang.
Oditur menyebutkan, saat ditangkap Prada DP dalam BAP pernah mengaku ia lari dari pendidikan karena curiga korban sudah punya pacar lain. Prada DP ingin ke Palembang untuk membuktikannya.
Fakta ini berbeda dengan pengakuan Prada DP yang mengaku lari dari pendidikan akrena takut ketinggian dan trauma.