Kerusuhan di Papua
Kerusuhan Menjalar ke Fakfak &Timika;, Pecah Bentrok Ribuan Orang, Dipicu Bendera, Ada Pesan Jokowi
Ada pergerakan massa di Fakfak juga, diduga melakukan pembakaran di pasar dan beberapa objek vital, tetapi Insya Allah bisa dikendalikan
Menurutnya kericuhan di Fakfak, Papua Barat disebabkan karena provokasi sekelompok orang.
"Hanya segelintir orang yang memang mencoba memprovokasi masyarakat. Itu sedang diidentifikasi. Dan beberapa simbol-simbol juga sudah diamankan oleh aparat kepolisian," ujar Dedi saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019).
TRIBUNJAMBI.COM-Gelombang aksi unjuk rasa di Papua Barat tampaknya belum usai.
Melansir Kompas,com, aksi unjuk rasa yang digelar hari ini, Rabu (27/8/2019) berujung ricuh di Fakfak.
Awalnya, sekira 500 orang berkumpul menggelar aksi unjuk rasa terkait penangkapan sejumlah mahasiswa asal Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.
Aksi tersebut sempat memanas, yang diduga dipicu pengibaran bendera Bintang Kejora. Bendera itu kerap kali dikaitkan dengan referendum Papua.
"Di Pasar Thumburuni, pukul 09.00-13.00 WIT, telah selesai dengan massa kurang lebih 500. 1 korban luka berat karena bentrok antar massa," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo ketika dihubungi, Rabu.
Satu korban luka merupakan warga.
Namun, tidak disebutkan lebih lanjut mengenai penyebab luka warga tersebut.
Akibat aksi itu, polisi mencatat dua bangunan mengalami kerusakan, dua mobil, serta kaca sejumlah rumah pecah.
Kemudian, aksi juga terdeteksi di Sorong dengan massa berjumlah 2.000 orang dan di Maybrat dengan total 200 orang.
Namun, aksi di kedua daerah tersebut berjalan lancar.
Sementara, untuk wilayah Papua, terdapat aksi unjuk rasa di Timika dan Biak.
Aksi di kantor DPRD Kabupaten Mimika tersebut diikuti sekitar 5.000 orang. Tak ada korban jiwa saat aksi tersebut. Namun, terdapat sejumlah kerugian materiil berupa bangunan dan kendaraan.
"Timika, di Kantor DPRD, pukul 08.00-14.00 WIT, telah selesai dengan massa kurang lebih 5.000 orang, korban nihil, kerugian materi yaitu 1 ruko dibakar, pos Kantor DPRD, 2 mobil patroli, 1 bus, dan 1 truk pecah kaca, serta beberapa motor rusak," ungkapnya.