Kerusuhan di Papua
Kerusuhan Menjalar ke Fakfak &Timika;, Pecah Bentrok Ribuan Orang, Dipicu Bendera, Ada Pesan Jokowi
Ada pergerakan massa di Fakfak juga, diduga melakukan pembakaran di pasar dan beberapa objek vital, tetapi Insya Allah bisa dikendalikan
Selanjutnya, Dedi mengatakan, terdapat aksi unjuk rasa di Biak.
Situasi berlangsung kondusif, dan sejumlah perwakilan massa sedang berdialog dengan Bupati Biak.
Wagub Papua Barat curiga aksi ditunggangi kelompok tertentu

Melansir Kompas.com, Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani membenarkan terjadinya kerusuhan di Fakfak pada Rabu pagi.
Massa membakar kantor Dewan Adat dan Pasar Thumburuni di Fakfak serta beberapa fasilitas umum lainnya.
"Beberapa jam lalu terjadi pembakaran kantor Dewan Adat dan Pasar Tumburuni," kata Lakotani.
Menurut Lakotani, kerusuhan ini disebabkan adanya konsentrasi massa sejak Selasa (20/8/2019) malam yang berada di dua titik.
Lakotani menambahkan, penyebab kerusuhan di Fakfak masih merupakan lanjutan dari aksi protes atas rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.
Ia menduga aksi kerusuhan ini sudah ditunggangi pihak-pihak tertentu.
Hal senada diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo.
Menurutnya kericuhan di Fakfak, Papua Barat disebabkan karena provokasi sekelompok orang.
"Hanya segelintir orang yang memang mencoba memprovokasi masyarakat. Itu sedang diidentifikasi. Dan beberapa simbol-simbol juga sudah diamankan oleh aparat kepolisian," ujar Dedi saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2019).
Aparat disiagakan

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal mengatakan bahwa situasi tersebut dapat dikendalikan aparat keamanan.
"Ada pergerakan massa di Fakfak juga, diduga melakukan pembakaran di pasar dan beberapa objek vital, tetapi Insya Allah bisa dikendalikan," ujar Iqbal di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu.