Dicoret Jadi Paskibra, Koko Ardiansyah Malah Ketemu Jokowi, Penyebab Pencoretan Akhirnya Terungkap

Nama dan sosok Koko Ardiansyah sempat viral dan jadi perbincangan di media sosial apalagi kini bisa bertemu dengan Presiden Jokowi

Editor: bandot
instagram
Koko Ardiansyah saat bertemu Jokowi (instagram) 

Kemenpora pun mengundang Koko Ardiansyah ke Jakarta sebagai bentuk apresiasi pada putra daerah tersebut.

"Ini sebagai bentuk apresiasi kita, makanya dalam momentum 17 Agustus ini kita undang sebagai pemuda yang memiliki dedikasi," ucap Asrorun Niam.

"Sekaligus juga momentum untuk recovery secara psikologis," tambahnya.

Melansir dari akun Facebook Yuni Rusmini, seorang anggota Pasukan  Pengibar  Bendera  Pusaka  (Paskibraka)  di  Labuhanbatu,  Sumatera Utara, bernama Koko Ardiasnyah mengaku kecewa

Diketahui, pengakuan kecewa anggota Paskibraka ini, terlontar setelah namanya tersingkir di daftar peserta lolos pengibar bendera merah putih untuk upacara 17 Agustus.

Dalam pengakuan kekecewaan anggota Paskibraka itu lantaran namanya sempat masuk berada di urutan 29 dalam daftar anggota Paskibra.

Ia juga mengatakan masih sempat mengikuti pengukuran baju dan sepatu. Hal itu juga menandakan bahwa ia telah diterima sebagai anggota Paskibraka.

Koko Ardiansyah saat membacakan UUD 1945 di Kemenpora
Koko Ardiansyah saat membacakan UUD 1945 di Kemenpora (tangkap layar youtube Inews)

Namun, ketika melakukan karantina, nama remaja tersebut diketahui sudah  tidak ada dalam daftar anggota Paskibraka yang lolos.

Salah seorang pria yang bertanya dalam video tersebut menanyakan alasan remaja itu dikeluarkan hingga siapa yang menggantikan posisinya sekarang.

Namun, remaja itu tak menjawab pertanyaan tersebut dengan jelas.

Ditanya tentang kondisi yang kini tengah dialaminya, remaja tersebut mengaku kecewa.

"Ya kecewa, sedih, semua lah kak. Saya pikir kan dengan ikut itu saya dapat sertifikat. Saya nanti untuk daftar TNI, dengan adanya sertifikat itu jadi lebih gampang. Tapi sekarang karena gagal, ya mau gimana lagi, kecewa lah," jelasnya dengan mata sembap.

Remaja itu berharap, kejaidan seperti ini hanya terjadi pada dirinya saja dan jangan sampai terjadi pada orang lain.

"Ya kalau untuk panitia, kalau bisa yang lebih adil lagi. Kalau memang menggantikan saya, gantikan dengan yang ikut seleksi yang lebih pantas dari saya. Jangan yang enggak ikut seleksi dimasukan waktu karantina," jelasnya.

Akun Yuni Rusmini di Facebook pun menuliskan permohonan agar adanya relawan, komunitas, instansi, dan jajaran berwenang untuk menindak lanjuti hal tersebut.

Remaja yang merupakan anak yatim itu diceritakan telah terpilih sebagai anggota Paskibraka di Kabupaten Labuhanbatu.

Namun, di tengah perjalanan menjadi seorang Paskibraka, remaja tersebut tiba-tiba dikeluarkan dengan alasan yang tak jelas.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved