Penampung Minyak Ilegal Milik Warga Sekayu di Batanghari Terbakar, Api Muncul dari Canting
Bak penampungan minyak ilegal di Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari kembali terbakar, Selasa (13/8) pagi.
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Teguh Suprayitno
Penampung Minyak Ilegal Milik Warga Sekayu di Batanghari Terbakar, Api Muncul dari Canting
TRIBUNJAMBI.COM, BATANGHARI - Bak penampungan minyak ilegal di Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari kembali terbakar, Selasa (13/8) pagi.
Peristiwa ini sudah acap kali terjadi. Namun, praktik tak berizin ini tak kunjung menjadi pelajaran bagi para pelakunya. Beruntung tidak ada korban jiwa dari terbakarnya bak seller tersebut.
Kejadian tersebut berada di Wilayah Kerja Pertamina (WKP) Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifuddin.
Dari informasi yang didapat, diketahui bak seller sumur minyak yang terbakar itu adalah milik Cikman (47) warga Sekayu, Provinsi Sumatera Selatan. Dia menyewa lahan milik Sulmandok (55) warga Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari.
Kebakaran bak seller itu berawal sekira pukul 10.00 WIB, saat itu pekerja tengah memompa minyak dari dalam sumur menggunakan kendaraan bermotor yang telah dimodifikasi.
Baca: Pesta Narkoba Berdua, Ini Penyebab Tuti Divonis Lebih Berat dari Suaminya
Baca: Ini Penampakan Tanaman Bajakah, Obat Kanker dari Hutan Kalimantan, Punya Antioksidan 1000 x Lipat
Baca: Operasi Pasar, Warga di Kerinci Antre Serbu Gas Elpiji 3 Kg, Minta Sering Adakan OP
Baca: Digaji Rp20 Juta Sebulan, Ini Penampakan Rumah Merry Asisten Pribadi Raffi Ahmad yang Mendadak Pamit
Baca: Pesta Narkoba di Kamar, Pasutri di Jambi Divonis 6 dan 5 Tahun Penjara
Tiba-tiba muncul percikan api dari canting karena bergesekan dengan besi galvanis. Alhasil, menyambar ke dalam tempat penampungan minyak tersebut. Api membesar dan sempat membakar pohon-pohon di sekitar lokasi.
Sekira pukul 10.50 WIB, kobaran api baru dapat dipadamkan oleh para pekerja dan warga sekitar yang dibantu oleh TNI-Polri menggunakan racun api dan air rinso.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, (DLH) Kabupaten Batanghari, Parlaungan membenarkan peristiwa tersebut berada di wilayah Tahura. Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah menuju ke lokasi.
"Anggota menuju lokasi untul melakukan pengecekan," ujarnya.
Ia belum bisa berkomentar banyak dari peristiwa ini. Lantaran belum mempunyai data lengkap.