Karhutla

Presiden Ancam Copot Pangdam Hingga Kapolda, Ada 8 Polda yang Jadi Fokus Karhutla

"Saya telepon lagi tiga atau empat hari yang lalu ke Kapolri, copot kalau enggak bisa mengatasi kebekaran hutan dan lahan," sambung Jokowi.

Editor: Nani Rachmaini
IST
Ilustrasi. Kebakaran lahan di Tanjab Timur. 

"Saya telepon lagi tiga atau empat hari yang lalu ke Kapolri, copot kalau enggak bisa mengatasi kebekaran hutan dan lahan," sambung Jokowi.

Jokowi menjelaskan, kerhutla pada 2015 dan tahun sebelum-sebelumnya hampir terjadi di semua provinsi yang kerugiannya mencapai Rp 221 triliun atas lahan terbakar seluas 2,6 juta hektare.

Berdasarkan data yang diterima, kata Jokowi, jika dibandingkan dengan tahun ini dengan 2015 kejadian karhutla menurun 81 persen.

Tetapi, dibanding 2018 dengan saat ini mengalami kenaikan dan ke depan tidak boleh terjadi kenaikan lagi.

"Saya minta gubernur, pangdam, kapolda kerja berkolaborasi, bekerja sama dibantu dengan pemerintah pusat, panglima TNI, kapolti, BNPB, BRG."

"Usahakan jangan sampai kejadian baru bergerak," ujar Jokowi.

Menurutnya, menghilangkan karhutla memang sulit, tetapi harus ditekan setiap tahunnya dengan melakukan pencegahan dan jangan menunggu api membesar baru dipadamkan.

"Api sekecil apapun segera padamkan, kalau sudah gede apalagi di hutan gambut sangat sulit sekali padamnya."

"Jangan sampai ada yang namanya status siaga darurat, jangan sampai," ucap Jokowi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ikuti Perintah Jokowi, Polri Siap Copot Personel yang Tak Bisa Atasi Karhutla

VIDEO: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Mbah Moen Meninggal Dunia di Mekah

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved