Kisah Penjual Bendera Musiman, 15 Tahun Armen Jualan di Jambi

Matahari terik siang ini, sesekali diselingi cuaca berawan namun tak ada tanda hujan, pak Armen duduk di bawah umbul-umbul merah putih untuk berteduh.

Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Deddy Nurdin
15 Tahun Pak Armen Jualan Bendera Merah- Putih. 

Kisah Penjual Bendera Musiman, 15 Tahun Armen Jualan di Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Matahari terik siang ini, sesekali diselingi cuaca berawan namun tak ada tanda hujan, pak Armen duduk di bawah umbul-umbul merah putih untuk berteduh.

Waktu menunjukkan sekitar pukul 02.17 WIB Selasa (6/8/2019), pria 43 tahun itu duduk di alas karung beras ukuran 20 kg yang sudah dibelah.

Tangan kirinya bertumpu di atas lutut, sembari memegang topi di kepalanya. Matanya melirik kiri-kanan megamati setiap kendaraan yang melintas.

Matanya makin awas saat melihat setiap kendaraan yang melambat saat melintas di depan lapaknya, seperti menunggu pembeli menghampiri.

Pak Aremen merupakan satu dari banyak pedagang bendera merah putih dadakan yang mulai menjamur di hampir setiap trotoar jalan di Kota Jambi.

Momentum perayaan hari kemerdekaan yang jatuh pada 17 Agustus ini menjadi peluang bagi para pedagang dadakan ini untuk mencari nafkah.

Baca: VIDEO : 4 Cara Ampuh Meredam Amarah Saat Bertengkar dengan Pacar

Baca: BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Kejaksaan Soroti Piutang Perusahaan di Jambi

Baca: Sekretaris DPD Golkar Jambi Ditahan KPK, Joni Ismed Pastikan Partai Tak Terganggu

Baca: VIDEO: Tips Belanja Hemat Tetap Modis, Simak Penjelasan Thrifting & Trik Bersihkan Baju Bekas

Baca: Antisipasi Penyakit Zoonosis, DPKP Kota Jambi Periksa 1.900 Hewan Kurban

Pak armen sendiri sudah menjadi pedagang bendera selama 15 tahun terakhir, sejak tanggal 1 Agustus ia mulai menggelar dagangannya.

Warga Karamunting ini tak pernah pindah dari lapaknya di Tugu Juang, menurutnya lokasi tersebut sangat tepat untuknya berjualan karena menjadi lokasi yang akses jalannya selalu ramai dilalui. Terutama pada sore hari.

"Sudah 15 jualan bendera disini terus, sekarang sudah umur 43 tahun. Saya jualan dari bujangan dulu," katanya.

Bendera merah putih yang dijualnya memiliki banyak ragamnya. Mulai dari ukuran kecil untuk sepeda motor hingga umbul-umbul dan hiasan merah putih untuk ukuran kantor.

Bendera yang ia jual harganya pun berfariasi, mulai dari 15 ribu rupiah hingga yang harganya 300 ribu rupiah tersedia di lapaknya.

"Tergantung ukuran, ada yang 15 ribu sampai yang 300 ribu. Itu untuk kantor biasanya," katanya.

Armen tak setiap hari berjualan, lapak dadakannya ini digelar hanya sekali setahun dan paling lama ia berjualan satu bulan.

Bendera yang ia jual juga bukan buatan sendiri. Melainkan dipesan dari Bandung, namun ia merasa di tahun ini sedikit lebih sepi dibandingkan beberapa tahun lalu.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved