Sandiaga Uno Curhat Sebelum Prabowo dan Jokowi Bertemu, Kritik Wacana Pilpres 2024: Prematur Sekali

Curhat Sandiaga Uno itu disampaikan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di tvOne pada Selasa (30/7/2019) malam.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Warta Kota/henry lopulalan
SANDI PEMBICARA DISKUSI---Mantan Cawapres Sandiaga Uno sebelum menjadi pembicara dalam Diskusi bertemakan "Sikap Milenial Pasca Pilpres 2019 dan Peran Serta Milenial dalam Menciptakan Lapangan Kerja dan Industri Kreatif"di Jalan Raden Saleh, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2019).Sandi sebagai pembicara bersama Pendiri Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), Anis Matta ini menekatkan bawah iya memilih mencadi oposisi dalam pemerintahan yang baru ini.-- 

Sandiaga Uno Curhat Sebelum Prabowo dan Jokowi Bertemu, Kritik Wacana Pilpres 2024: Prematur Sekali

TRIBUNJAMBI.COM - Pasangan Prabowo Subianto pada Pilpres 2019, Sandiaga Uno, curhat terkait rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi yang terjadi beberapa waktu lalu.

Curhat Sandiaga Uno itu disampaikan dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di tvOne pada Selasa (30/7/2019) malam.

Acara ILC tvOne mengangkat tema "Antara Teuku Umar dan Gondangdia: Kelompok 212 Mau ke Mana?".

Saat mendapat giliran bicara, Sandiaga Uno menceritakan detik-detik sebelum Prabowo memutuskan bertemu Jokowi.

Sandiaga mengaku sempat dihubungi Prabowo sehari sebelum pertemuan tersebut. 

"Saya baru tiba dari luar negeri, tiba-tiba pak Prabowo telepon menyampaikan akan ada pertemuan tinggal menunggu waktu, tempatnya belum diketahui. Dia bicara pakai bahasa Inggris mengatakan, 'this is a meeting will not include you'" ungkap Sandiaga Uno.

Baca: Tempat Wisata Rekomendasi Jika Berkunjung ke Kabupaten Boyolali, Spot Foto yang Instragramable

Baca: VIRAL Medsos, Kisah Seorang Bocah SD Pergi Sekolah Gunakan Seragam Kotor, Gurunya Gantian Memandikan

Sandiaga menghormati kejujuran Prabowo menyampaikan hal tersebut. Apalagi, Prabowo tak lupa meminta pandangannya soal pertemuan dengan Jokowi. 

"Sebagain pendukung fanatik Prabowo-Sandi memang ada yang menyesalkan (pertemuan dengan Jokowi), tapi setelah saya temui satu per satu mereka dapat mengerti. Pak Prabowo mengedepankan kepentingan bangsa negara. This time to move on," kata Sandi.

Live Streaming ILC tvOne, Selasa (30/7/2019) pukul 20.00 WIB.
Live Streaming ILC tvOne, Selasa (30/7/2019) pukul 20.00 WIB. (Twitter @karniilyas)

Terkait pandangannya, Sandiaga Uno mengaku memberi saran kepada Prabowo agar partai politik pengusung tidak bergabung menjadi koalisi Jokowi.

"Ada elite politik di luar pemerintah yang hadir untuk memberi masukan, input konstruktif, alangkah bermartabatnya kalau (partai-partai) menempatkan diri di luar pemetintahan memberi masukan konstruktif.

Tapi keputusan terakhir di Prabowo dan partai-partai. Saya pribadi memiliki satu pandangan, selain bagian dari rekonsiliasi harus ada konsistensi bahwa 68 juta lebih masyarakat Indonesia menginginkan perubahan, terutama ekonomi.

Baca: Pendaftaran CPNS 2019 Dipastikan Bulan Oktober Sesuai Siaran Pers BKN, Siapkan Berkas-berkasnya

Baca: Tidak Ada PAW Terkait Penahanan Anggota Dewan oleh KPK, Ini Kata Sekwan DPRD Provinsi Jambi

Kalau semuanya ada di pemerintahan, nanti siapa yang bicara mewakili harapan masyarakat," ungkap Sandiaga Uno.

Host Karni Ilyas kemudian mempertegas maksud Sandiaga Uno, apakah tetap menginginkan oposisi meski ada kabar Partai Gerindra menginginkan menteri ekonomi dari mereka?

"(Gerindra menginginkan menteri ekonomi dari mereka) saya tidak dilibatkan dalam pembicaraan tersebut," kata Sandiaga Uno.

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat memasukkan surat suara ke kotak suara di TPS 002 Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno saat memasukkan surat suara ke kotak suara di TPS 002 Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). (Tribunnews/Jeprima)

Menurut Sandiaga, sebagai bagian dari mantan calon wakil presiden pasangan Prabowo, dirinya sudah memberikan pandangan pribadinya. Namun keputusan tetap ada di tangan Prabowo dan partai-partai pengusung.

Bahkan, kata Sandi, dirinya sudah diminta mundur dari jajaran petinggi Partai Gerindra oleh Prabowo sendiri. 

"Pak Prabowo konsekwen, meski saya diminta mundur tapi beliau selalu bertanya tentang pandangan saya. Ya saya sampaikan bahwa mengawal pemerintahan dari legislatif bisa, apalagi (Gerindra) sebagai pemenang nomor dua terbanyak. Melalui masyarakat juga bisa," kata Sandiaga Uno.

Baca: Galih Ginanjar Sampaikan Permintaan Maaf Lewat Surat ke Fairuz, Sebut Bakal Rekaman saat Bebas

Baca: SPDP Diterima Jaksa, Berkas Dugaan TPPU Tersangka Syukrizal, Sedang Diteliti Jaksa

Kritik Wacana Pilpres 2024

Di acara ILC tvOne, Selasa (30/7/2019) malam, Sandiaga Uno juga memberikan kritik soal wacana Pilpres 2024.

Sandiaga menilai hal tersebut terlalu prematur untuk dibahas.

"Energi kita keluarkan begitu besar di Pilpres 2019. Ada Rp 25 triliun lebih anggaran yang terpakai, perjuangan mengadu gagasan, tiba-tiba sekarang sudah ngomong 2024. Menurut saya ini prematur sekali," kata Sandiaga Uno.

Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Berikut ini kronologi permohonan kedua sengketa Pilpres 2019 yang diajukan kubu Prabowo-Sandiaga
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Berikut ini kronologi permohonan kedua sengketa Pilpres 2019 yang diajukan kubu Prabowo-Sandiaga (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sandiaga menilai, wacana Pilpres 2024 hanya menarik bagi pengamat.

Tapi bagi rakyat kebanyakan, justru memilih untuk menagih janji-janji pemerintah.

"Ada 60 persen masyarakat Indonesia menunggu perbaikan ekonomi yang dijanjikan bulan-bulan kemarin. Kalau dalam beberapa bulan ke depan tidak terlihat saya khawatir masyarakat akan kecewa," ujarnya.

Menurut Sandiaga Uno, sebagai presiden terpilih Jokowi tidak perlu menunggu pelantikan untuk mengganti menteri-menterinya.

Baca: SPDP Diterima Jaksa, Berkas Dugaan TPPU Tersangka Syukrizal, Sedang Diteliti Jaksa

Baca: Ngaku Tak Ingin Lagi di Dunia Politik, Ahok BTP Tengah Sibuk Bangun Pabrik Pakan Ternak di Kupang

"Ganti menteri nggak usah nunggu Oktober, bisa sekarang. Bisa dijalankan lebih awal, sehingga yang dijanjikan bisa direalisasikan lebih cepat. Koalisinya pak Jokowi sudah cukup untuk menelurkan satu kebijakan yang ditunggu-tunggu masyarakat. Tapi sekali lagi, ini pandangan pribadi saya," pungkas Sandiaga Uno.

Simak video lengkapnya:

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Sandiaga Uno Curhat Detik-detik Prabowo Sebelum Temui Jokowi, Tak Dilibatkan hingga Sikap Politiknya, https://kaltim.tribunnews.com/2019/07/30/sandiaga-uno-curhat-detik-detik-prabowo-sebelum-temui-jokowi-tak-dilibatkan-hingga-sikap-politiknya?page=all.
Penulis: Syaiful Syafar
Editor: Alfiah Noor Ramadhany

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved