Berita Batanghari
PKS PT DMP Tetap Beroperasi, Meski Saluran Limbah Ditutup DLH Batanghari, Ini Alasan Perusahaan
PKS PT DMP Tetap Beroperasi, Meski Saluran Limbah Ditutup DLH Batanghari, Ini Alasan Perusahaan
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Deni Satria Budi
PKS PT DMP Tetap Beroperasi, Meski Saluran Limbah Ditutup DLH Batanghari, Ini Alasan Perusahaan
TRIBUNJAMBI.COM, BATANGHARI - Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Deli Muda Perkasa (DMP) yang berada di wilayah Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, hingga saat ini masih beroperasi.
Padahal, belum lama ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Batanghari, telah melakukan penutupan pada Intalasi Pembuangan Akhir Limbah (IPAL) perusahaan tersebut, lantaran mencemari lingkungan dengan angka di atas baku mutu.
Bahkan Bupati Batanghari, juga menegaskan akan membawa ke hukum jika pihak PT DMP masih membuang limbah yang baku mutunya tidak sesuai standar.
Baca: Warga Protes Operasi PT DMP Dihentikan Gara-gara Kolam Limbah, Tiga Anak Harus Saya Beri Makan
Baca: BMKG Jambi Mendekteksi Ada 30 Titik Hotspot Hari Ini, Terbanyak di Kabupaten Muaro Jambi
Baca: Bupati Batanghari Tolak Surat Silaturahmi PT DMP, Buntut Penutupan Saluran Pembuangan Limbah
Namun, pihak perusahaan tersebut seolah tidak mengindahkan perintah Bupati Batanghari dengan tetap beroperasi seperti biasanya.
Mil Manager PKS PT DMP, Jefri saat dikonfirmasi, mengatakan pihaknya memang tetap beroperasi walaupun saluran pembuangan limbah sudah ditutup.
"Pertimbangan kita sebenarnya banyak. Salah satunya dari segi manajemen juga masih mengizinkan kita untuk beroperasi. Nah, yang lebih kita pertimbangkan lagi yakni masyarakat," katanya, Selasa (30/7/2019).
Baca: Koopssus Resmi Dipimpin Brigjen TNI Rochadi, Satuan Ganas dengan 3 Pasukan Khusus dari 3 Matra TNI
Baca: 7 Bulan, 171 Hektare Lahan, Terbakar di Provinsi Jambi, BPBD Usul Bantuan 3 Helikopter ke BNPB
Baca: Nonton di TV Online RCTI Link Live Streaming Real Madrid vs Tottenham Hotspur di AUDI CUP 2019
Menurutnya, masyarakat yang meminta agar PT DMP tetap berjalan, karena ekonomi masyarakat sekitar bergantung kepada pabrik.
"Sebelumnya masyarakat mendatangi kantor kami meminta agar tetap beroperasi. Karena tidak ada merasakan pencemaran. Tidak ada ikan yang mati disungai sampai saat ini dan untuk diketahui 100 persen pekerja di sini orang sekitar," bebernya.
Lagi pula, diakui Jefri walaupun PKS tetap berjalan, akan tetapi tidak seperti biasa. Ini dikarenakan bahan baku sangat sedikit.
"TBS yang masuk sedikit sekali. Tidak seperti biasa," tambahnya.
Diakui Jefri, pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk perbaikan baku mutu limbah. Satu di antaranya telah membersihkan 7 dari 15 kolam limbah yang ada.
"Pertama, kami telah melakukan pengerukan kolam limbah. Ada tujuh kolam yang akan kita bersihkan. Sudah tertera juga tanggal-tanggal kita kerja," ujarnya.
Disinggung apakah pihaknya bisa menurunkan baku mutu limbah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh DLH Batanghari, yakni 90 hari usai penutupan.
Jefri mengatakan pihaknya mengklaim bisa menuntaskan dengan target 2 bulan saja.
Baca: PSMS Medan vs Sriwijaya FC, Ayam Kinantan Hadirkan Kekuatan Penuh, Natanael Siringoringo Siap Tempur
Baca: PSMS Medan vs Sriwijaya FC, Ayam Kinantan Hadirkan Kekuatan Penuh, Natanael Siringoringo Siap Tempur
Baca: Bakal Naik Gaji Honorer Pemprov Jadi Rp 2,9 Juta hingga Kepastian Rekrutmen CPNS dan PPPK Tahun 2019