Kisah Militer RI

GABUNGAN Kopassus & Kostrad Buru KKB di Pedalaman Papua, Misi Bebaskan Sandera Tim Lorentz

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah seru dan dramatis, pasukan gabungan Kopassus-Kostrad memburu kelompok

Editor: ridwan
Kolase/Ist
Ilustrasi 

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah seru dan dramatik, pasukan gabungan Kopassus-Kostrad memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua di 1996.
 
 
Dilansir dari buku 'Sandera, 130 Hari Terperangkap di Mapenduma', aksi kejar-kejaran Kopassus-Kostrad dengan KKB Papua ini berawal saat 26 orang peneliti yang tergabung dalam tim Ekspedisi Lorentz 95 tiba-tiba disandera oleh kelompok separatis tersebut.

Bahkan, saat itu Kopassus dan Kostrad terus memburu KKB Papua yang membawa 26 sandera selama 130 hari atau lima bulan.

Baca: Lanjutan Suap Ketok Palu Zumi Zola, Elhelwi dan Gusrizal Anggota DPRD Provinsi Jambi Ditahan KPK

Baca: Rapat Paripurna, PPAS-Perubahan 2019 Kabupaten Merangin Naik Rp 12,9 Milyar

Baca: MANTAN Polisi Gembong Narkoba di Riau Tewas Ditembak, saat Dikepung Lompat dari Lantai 8 Hotel

Terkait penyanderaan Tim Lorentz ’96 dan bagaimana mereka diselamatkan, kisah ini juga pernah diulas secara khusus oleh majalah Intisari.

Penelitian tim Ekspedisi Lorentz 95 dilakukan antara bulan November 1995 dan Januari 1996.

 

Kisah Cucu Soeharto Ditipu Rp 2 Triliun dari Mantan Suami, Begini Kehidupannya setelah Menikah ke-3

VIRAL Kakek 92 Tahun Nikahi Nenek 79 tahun di Gunungkidul, Rencana Arak-arakan Dibatalkan

Saipul Jamil Terus Menangis Lihat Igun (Ivan Gunawan) di TV, Begini Curhatnya pada Nia Ramadhani

Bukan Alutsista Biasa, ini Kehebatan Helikopter MI-17 Milik TNI AD yang Hilang Kontak di Papua

Ilustrasi: KKB Papua dan TNI
Ilustrasi: KKB Papua dan TNI (Kolase Facebook TPNPB dan NET)

Tidak ada gangguan berarti yang dialami tim selama menjalankan misinya.

Tim ekpedisi ini juga sudah tahu jika di sana terdapat KKB Papua yang didalangi oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Kelly Kwalik

Tanggal 8 Januari menjelang hari-hari kepulangan ke Jakarta, mereka berkumpul di rumah kayu milik Pendeta Adriaan van der Bijl asal Belanda yang sudah menetap di sana sejak tahun 1963.

Hari itu sang pemilik rumah sedang pergi, berkeliling ke daerah Mbua dan ALama untuk menyusun kegiatan misionaris bersama istrinya.

Baca: Pria Minang Nikahi Bule Perancis, Kisah Romantis Danil dan Clementine Cinta dari Jarak 10.675 Km

Baca: 163 Atlet Dayung, Berebut Podium di Kejuaraan Nasional yang Digelar di Danau Sipin, Kota Jambi

Baca: Bertahap, Dari 12 Anggota DPRD Provinsi Jambi, KPK Telah Menahan 6 Tersangka Dugaan Kasus Suap APBD

 

Tiba-tiba, datanglah sekelompok suku setempat berjumlah puluhan orang berpakaian perang, lengkap dengan tombak.

Tak hanya itu, salah satu dari mereka, diduga sebagai komandan, membawa senapan laras panjang M-16 yang diacung-acungkan dan sesekali ditembakkan ke udara.

 

Foto Tim Lorentz 1996 yang disandera OPM
Foto Tim Lorentz 1996 yang disandera OPM (ICRC via Majalah Intisari)

Mereka lalu mendobrak mendobrak pintu yang dikunci, memaksa masuk, menyerang, menyandera tim, dan akhirnya membawa seluruh tim peneliti ke hutan pedalaman.

Berita penyanderaan Tim Lorentz mulai beredar di media massa dan menjadi berita besar hingga ke Jakarta bahkan dunia.

Baca: 2 Pemain Indonesia Gugur di Japan Open 2019 Babak Pertama, 4 Wakil Indonesia Melaju ke Babak Ke Dua

Baca: Hatrick! Kota Jambi Raih Penghargaan IAA, Kota Terbaik Peringkat Platinum Sektor Pelayanan Publik

Baca: REVIEW GADGET - Xiaomi Mi A3, Dibekali RAM 4GB dan Kamera Utama Beresolusi 48 MP, Berapa Harganya?

 

Pemerintah Indonesia segera meminta ABRI (TNI) melakukan penyelamatan.

Komandan Jenderal Kopassus saat itu (Mayjen TNI Prabowo Subianto) diputuskan memimpin misi penyelamatan.

Beberapa satuan TNI lainnya seperti pasukan Kostrad juga dilibatkan dalam misi penyelamatan ini.

Sekitar lima bulan berlalu, misi pembebasan Tim Lorentz yang disandera oleh KKB Papua pimpinan Kelly Kwalik belum juga membuahkan hasil.

Baca: BREAKING NEWS: Atlet Dayung Jambi Pingsan di Lintasan Nyaris Tenggelam di Kejurnas Dayung Pelajar

Baca: BREAKING NEWS: Atlet Dayung Jambi Pingsan di Lintasan Nyaris Tenggelam di Kejurnas Dayung Pelajar

Baca: Untuk Biaya Sekolah, Gadis Baru Lulus SD Ini Rela Dijual Rp 10 Juta Oleh Bibinya Sendiri ke Mucikari

Baca: Baru Lulus SD, Gadis Kecil Ini Dijual Bibinya ke Pria Hidung Belang, Rp 10 Juta yang Bayar Polisi

 

Para OPM terus bersembunyi dan berpindah-pindah tempat sambil mengirimkan beberapa pesan tuntutan mereka kepada Pemerintah RI.

Pasukan yang dibawa Kelly Kwalik mula-mula berjumlah 50 orang, kemudian ditambah lagi hingga menjadi 100 orang.

Tujuan Utama KKB Papua Tembaki Brimob, Gagalkan Pemilu hingga Urusan dengan Pemerintah Indonesia
Tujuan Utama KKB Papua Tembaki Brimob, Gagalkan Pemilu hingga Urusan dengan Pemerintah Indonesia (Antara Foto/Iwan Adisaputra)

Tanggal 7 Mei 1996, satu kompi pasukan batalyon Linud 330/Kostrad di bawah pimpinan Kapten Inf Agus Rochim ikut dikirim ke Timika untuk menambah kekuatan.

Setelah berbagai upaya dilakukan, Tim Kopassus dan Kostrad berhasil menuntaskan misinya pada tanggal 9 Mei 1996

Tim gabungan Kopassus dan Kostrad itu akhirnya berhasil menyelamatkan para sandera kecuali 2 orang, yaitu Navy dan Matheis yang gugur di tangan keganasan para OPM

Baca: Kabupaten Tanjung Jabung Timur Dinobatkan Sebagai Kabupaten Layak Anak

Baca: Mengenang Hubungan Politik Prabowo Subianto dan Megawati, dari Nyapres hingga Pernah Usung Jokowi

Baca: Deretan Potret Cantik Shenina Cinnamon, Pacar Jefri Nichol Ini Ternyata Bintang Film, Tampil Eksotis

 

Gerebek Markas KKB Papua, Prajurit Kopassus Tersesat

Di sisi lain, perburuan KKB Papua juga menyisakan pengalaman menarik bagi salah satu prajurit Kopassus

Seorang prajurit Kopassus pernah tersesat selama 18 hari di pedalaman Papua, bahkan sempat mengalami hal mistis atau tak masuk akal saat itu.

Dilansir dari buku 'Kopassus untuk Indonesia' karangan Iwan Santosa dan E.A Natanegara, hal ini terjadi saat sang prajurit baret merah itu melakukan misi penggerebekan markas KKB Papua pimpinan Kelly Kwalik dan Thadeus Yogi.

Prajurit Kopassus itu bersama timnya diperintahkan untuk menggerebek markas KKB Papua yang berjarak enam hari jalan kaki dari pos Timika.

Baca: Dua Kakek-kakek Bertetangga Saling Tebas Gara-gara Wanita, Keduanya Sama-sama Berakhir Tragis

Baca: 6 Rumah Habis Terbakar dan Satu Rusak Berat, Warga Teluk Nilau Jambi Hanya Bisa Pasrah

Baca: BREAKING NEWS, KPK Tahan Dua Tersangka Kasus Suap APBD Jambi

 

Ilustrasi
Ilustrasi (Kolase NET dan Tribunnews)

Tim berangkat ke lokasi pada bulan Oktober yang juga bertepatan dengan musim penghujan.

Saat hari kelima, mereka bertemu sungai dengan arus yang sangat deras dan memutuskan menyeberang dengan menggunakan tali.

Saat menyeberang tersebut ada prajurit yang berpangkat kopral masuk ke pusaran air dan hanyut.

Baca: Download Lagu MP3 Minang Full Album Terbaru 2019, Gudang Lagu Sumbar Terpopuler Sepanjang Masa

Baca: Terungkap Alasan Jefri Nichol Nyimeng, Ternyata Ada Hubungan dengan Mengatasi Pekerjaan

Baca: Cara Kirim Pesan Broadcast WhatsApp, Siaran Baru WA ke Banyak Nomor Sekaligus Untuk Android, iPhone

 

Spontan sang komandan yang merupakan prajurit Kopassus itupun menyelam untuk menolongnya.

Namun sampai suatu titik, sungai itu malah berujung menjadi air terjun.

Sang komandan pun menepi di tengah hutan Papua yang berada di ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut.

Karena terus berusaha mencari prajuritnya yang hilang sang komandan tersesat di dalam hutan belantara papua yang masih rapat.

Dia pun berusaha mencari arah untuk kembali ke Timika dengan harapan melaporkan anak buahnya yang hilang kepada atasan untuk selanjutnya mencari kembali.

Baca: VIDEO: Detik-detik Mayat Nelayan Tanjab Timur Ditemukan Mengapung di Laut, Tiga Hari Hilang

 

Sampai hari keenam, prajurit Kopassus itu tak kunjung sampai di tujuan dan sudah berada di ambang sadar.

Semua perlengkapan termasuk sepatunya hanyut dibawa arus sungai yang deras.

Dan di hari keenam itulah prajurit Kopassus ini mengalami pengalaman yang tak bisa dijelaskan dengan akal sehat.

Ia mengaku melihat alam lain, antara sadar dan tidak sara prajurit tersebut merasa masih terus berjalan.

Di hari kesebelas Ia berhasil menyeberangi sungai yang lebarnya 200 meter sebelum akhirnya tiba di Timika.

Selama 18 hari tersesat di dalam hutan akhirnya prajurit tersebut ditemukan oleh warga dalam kondisi selamat.

Baca: Gading Martin dan Nadine Kaiser Sah Pacaran? Roy Marten:Hati-hati Ditenggelamkan Bu Susi Pudjiastuti

Saat itu kondisi tubuhnya hanya tinggal tulang berbalut kulit, mata yang terus berputar liar dan telapak kaki yang bengkak akibat tertancap potongan kayu.

Kopassus Sedang Melakukan Defile di HUT TNI 2012
Kopassus Sedang Melakukan Defile di HUT TNI 2012 (fidel ali/kompas.com)

Yang membuat merinding, ternyata prajurit kopassus itu mengaku selama tersesat di hutan Ia merasa dirinya diikuti oleh tiga sosok tak terlihat.

Menurut penuturannya saat matahari sudah terbenam, satu memijati kaki, satu memijati pundak dan satu lagi berbagi rokok dengan prajurit tersebut.

Baca: BREAKING NEWS: Atlet Dayung Jambi Pingsan di Lintasan Nyaris Tenggelam di Kejurnas Dayung Pelajar

Meski dalam kondisi yang memprihatinkan dokter yang memeriksa menyatakan prajurit tersebut bebas dari penyakit malaria dan cacing tambang.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Aksi Kejar-kejaran Kopassus-Kostrad dan KKB Papua Selama 5 Bulan di Hutan, Endingnya 2 Sandera Tewas,

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved