Blak-blakan Jokowi Soal Anaknya Terjun ke Dunia Politik, Sampai Jatah Menteri Untuk Milenials & PKB

Minta ya silakan. Mau minta 10, mau minta 30, ya nggak apa-apa. Apakah memang berani mengangkat orang muda (milenials) menjadi menteri?

Editor: Nani Rachmaini
TRIBUN/DANY PERMANA
Presiden Joko Widodo melakukan sesi wawancara bersama Tribunnews.com di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi memaparkan mengenai visi pemerintahannya dalam 5 tahun ke depan kepada tim Tribunnews.com. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Yang kita banguan ini kan baru besarnya, sehingga tugas pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menghubungkan infrastruktur utama dengan kawasan-kawasan yang saya sebut tadi.

Kalau mereka tidak mampu, ya pemerintah pusat ikut turun tangan.

Presiden Joko Widodo berfoto usai melakukan sesi wawancara bersama Tribunnews.com di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi memaparkan mengenai visi pemerintahannya dalam 5 tahun ke depan kepada tim Tribunnews.com. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Presiden Joko Widodo berfoto usai melakukan sesi wawancara bersama Tribunnews.com di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/7/2019). Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi memaparkan mengenai visi pemerintahannya dalam 5 tahun ke depan kepada tim Tribunnews.com. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)

Kalau sudah tersambung semua, competitiveness (daya saing) kita jadi naik. Kita mau ngebut hingga lima tahun ke depan supaya segera terealisasi.

Berapa taget pertumbuhan ekonomi di pemerintahan yang kedua nanti?

Ini bukan janji lho ya, ini target. Menurut saya kita harus punya target pertumbuhan ekonomi 6-7 persen.

Beratnya, pertumbuhan ekonomi global terus turun, bolak-balik direvisi.

Dalam kondisi seperti saat ini, semua negara memproteksi diri untuk kepentingan masing-masing.

Untuk menyelesaikan masalah ekonomi itu kuncinya ada dua, yaitu transaksi berjalan dan menyelesaikan neraca perdagangan.

Dua-duanya kita dalam kondisi defisit sudah puluhan tahun.

Lha untuk menyelesaikan itu hanya ada dua cara, yaitu investasi masuk dan peningkatan ekspor sebesar-besarnya.

Problemnya lifting (produksi minyak mentah dan gas) belum bisa melompat, sedangkan kebutuhan makin meningkat karena kendaraan makin banyak.

Kalau impornya makin banyak ya menambah makin defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan kita.

Oleh sebab itu kita berusaha menyelesaikan ini bukan hanya melalui lifting tetapi juga penerapan B20 (bio solar, campuran antara solar dan minyak sawit).

Penggunaan B20 itu kan hampir 100 persen dari target, ini mau kita tingkatkan lagi.

Saya targetkan sampai akhir tahun masuk ke B30. Lha ini gedhe (besar).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved