Sosok Jenderal TNI Legenda Kopassus yang Sangat Dihormati Hendropriyono Awalnya Benci Berubah Hormat

Selama masih bertugas di Kopassus dan hingga pensiun Hendropriyono mempunyai sosok yang dihormati dan diidolakannya.

Editor: bandot
Warta Kota/Alex Suban
Mantan Kepala BIN Haji Abdullah Makhmud Hendropriyono 

Hendropriyono menghubungi Sintong lewat radio meminta angkutan helikopter untuk pengunduran.

Jika perlu ia akan masuk ke Malaysia, kemudian kembali ke kampung Aruk dengan membawa pasukan Malaysia.

Permintaan itu ditolak oleh Sintong. "Kamu kan bisa keluar dari situ," kata Sintong.

"Tidak bisa Pak. Pengunduran harus dengan helikopter. Saya terkepung," jawab Hendropriyono.

"Pelurumu ada berapa?" tanya Sintong. "Masih penuh Pak," jawabnya.

Makanan buat berapa hari? "Sintong menyambung" Masih ada Pak. Buat dua hari, "jawab Hendropriyono.

"Cukup itu," kata Sintong dengan tegas.

"Ini benci orang, saya benci bener dulu itu. Tetapi sekarang saya salut!" kata Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono 35 tahun kemudian.

AM Hendropriyono dan Kopassus
AM Hendropriyono dan Kopassus (Kolase/TribunJambi.com)

Dalam upaya menerobos kepungan, komandan tim pengiriman patroli ke Utara, tetapi terjadi kontak senjata.

Patroli ke Barat juga terjadi kontak senjata Patroli ke timur, menemukan jejak-jejak kaki.

Patroli Ke Selatan, Ada bekas bivak. Komandan tim menyadari pasukannya terkepung.

Kemudian ia memanggil para perwira bawahan dan menyampaikannya. Kesimpulan saya, kita terkepung. Kita harus bisa keluar dari sini,".

Baca: VIDEO: Viral, Lihat 2 King Kobra Panjang Lebih 5 Meter Sedang Kawin, Saling Memagut dan Melilit

Baca: Tak Terima Sidang Praperadilan Ditunda, Kuasa Hukum Kivlan Zen Cekcok dengan Hakim

Baca: Mengenal Ismail Fajri Alatas, Profesor yang Lamar Tsamara Amany dengan Selisih Usia 13 Tahun

Ia memanggil para perwira yang menjadi komandan patroli untuk memperoleh perkiraan-perkiraan jumlah kekuatan musuh.

Ternyata kepungan gerombolan yang paling tipis untuk diterobos, adalah ke selatan menuju bivak.

Karena disekitar bivak hanya terlihat empat orang musuh Hendropriyono memutuskan menerobos ke selatan.

Namun sampai ke lereng bukit, mereka tidak menemukan gerombolan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved