Berita Nasional

Celana Dalam Wanita Dicuri sampai 2 Karung Banyaknya oleh Tukang Bubur Pembunuh Bocah SD di Bogor

Celana Dalam Wanita Dicuri sampai 2 Karung Banyaknya oleh Tukang Bubur Pembunuh Bocah SD di Bogor

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Tribun Bogor
Ilustrasi Celana Dalam 

Celana Dalam Wanita Dicuri sampai 2 Karung Banyaknya oleh Tukang Bubur Pembunuh Bocah SD di Bogor

TRIBUNJAMBI.COM  -  Di berbagai pemberitaan heboh kasus pembunuhan seorang pemuda yang membunuh anak SD.

Berdasarkan kabar terbaru, polisi temukan celana dalam wanita disimpan oleh pelaku tersebut, tak tanggung-tanggung dia menyimpannya sebanyak dua karung.

Lantas mengapa ada dua karung celana dalam wanita yang disimpan pembunuh FA (8)?

Fakta baru terungkap oleh Polres Bogor dalam kasus pembunuhan bocah di Bogor.

Baca: ANGGOTA Kopassus Ganteng dari Sat-81 Ini Lumpuhkan 8 Musuh Sekaligus: Bikin Wanita Klepek-klepek

Baca: Pembunuh Bocah SD di Bogor Idap Pedofilia, Kenali Tanda-tanda Anak Korban dari Kelainan Seks Itu

Baca: Ditangkap Tengah Malam, 4 Terdakwa Narkotika Hanya Menganggung-angguk di Persidangan

Baca: Tukang Bubur yang Bunuh Bocah SD di Bogor Idap Pedofilia, Kenali Logo-logo Pedofilia Berikut Ini

Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap H (24), tersangka pelaku pembunuhan FA (8), bocah SD di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

H membunuh FA di kontrakan milik kakek korban, lalu menyimpan jasad di bak mandi.

H menyerahkan diri ke kantor polisi setelah 3 hari melarikan diri.

Dari hasil pemeriksaan sementara, ada dugaan fakta baru yang cukup membuat warga sekitar terkejut.

Baca: VIDEO : Liburan Murah, Ini 6 Kota Indah di Pulau Jawa yang Cocok untuk Liburan

Baca: Sepekan dengar Suara Laki-laki Menyelinap di Kamar Putrinya, Ayah Dobrak Pintu & Temukan Hal Ini

Baca: Tak Punya Uang untuk Bayar Tuak, Martupa Jual Motor Temannya

Baca: Rumah Prabowo Subianto Digeruduk Emak-emak, Ajukan Permintaan Ini: Jangan Khianati Nurani Sendiri

Pelaku pembunuhan yang merupakan tukang bubur ini diduga memiliki kebiasaan mencuri celana dalam wanita milik warga.

Hal itu baru diketahui oleh keluarga korban saat penyidik dari kepolisian datang untuk memastikan dugaan tersebut, Kamis (4/7/2019) sekitar pukul 15.00 WIB sore.

Sebab, disebutkan bahwa pelaku mengaku memiliki sebanyak 2 karung celana dalam perempuan hasil curian.

"Iya, pelaku katanya punya banyak celana dalam perempuan," kata paman korban, Agus (33) kepada wartawan, Kamis (4/7/2019).

Baca: Ini Perlakuan Orang Tua dari Kakak Adik yang Nikah Sedarah di Bulukumba, Dicoret Langsung dari KK

Baca: VIDEO: Kebahagiaan Vanessa Angel Pasca Bebas dari Penjara, Senyum Makin Merekah Siap Jemput Rezeki

Baca: Penyerahan 3 Aset ke Pemkot Jambi Ditunda, Ini Sebab Pemprov Jambi Tak Setujui

Baca: Transparansi Pemkab Tanjab Barat, Buka-bukaan soal APBD Perubahan

Tak Tahan 'Dihantui' Tukang Bubur Bunuh Bocah di Kontrakan Akhirnya Serahkan Diri pada Polisi
Tak Tahan 'Dihantui' Tukang Bubur Bunuh Bocah di Kontrakan Akhirnya Serahkan Diri pada Polisi (IST)

Namun, Agus mengaku belum tahu detail terkait dugaan tersebut.

Dugaan tersebut diperkuat dengan penuturan dari sejumlah warga yang mengaku kerap kehilangan celana dalam saat dijemur di luar rumah.

Seperti yang dikatakan salah satu warga, Emma (30) saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com, Kamis (4/7/2019) malam.

"Kehilangan delaman (celana dalam), ada, banyak mas. Iya emang banyak di sini yang suka kehilangan daleman mah," kata Emma.

Namun, dia mengaku bahwa selama ini warga tidak mengetahui pasti penyebab hilangnya celana dalam perempuan milik warga tersebut.

Sampai berita ini diturunkan, TribunnewsBogor.com belum mendapat keterangan dari kepolisian terkait hal ini.

Baca: Warga Koto Lanang Diringkus Polres Kerinci, Polisi Temukan Sabu 1,93 gram

Baca: Back to School Matahari Beri Diskon hingga 75 Persen

Baca: Pencuri Sepeda Rp 11 Juta di Jambi Dituntut 2,5 Tahun Penjara

Sang Ibu Histeris Saat Tiba dari Taiwan

Suara jerit dan tangis memecah kesunyian di lokasi pembunuhan FA di sebuah kontrakan di Desa Cipayung Girang, Megamendung, Kabupaten Bogor.

Suara tangis itu berasal dari Rahmawati, ibu dari FA.

Rahmawati baru saja tiba dari Taiwan, tempat dirinya bekerja sebagai TKW.

Rahmawati tiba di rumahanya yang tak jauh dari lokasi pembunuhan sekitar pukul 18.00 WIB, Kamis (4/7/2019).

Saat itu, Rahmawati memberanikan diri untuk menuju lokasi pembunuhan sang anak, dengan ditemani oleh sejumlah anggota keluarga dan kerabat.

Baca: POLANTAS Tak Tahu yang Ditilang Jenderal TNI-AD, Kaget Lihat Nama di SIM Langsung Beri Hormat

Terpantau dia langsung masuk ke ruangan yang sudah disegel garis polisi yang merupakan tempat penemuan jasad.

Beberapa saat setelah itu, ia keluar menuju ruang tengah kontrakan dan langsung histeris.

Berkali-kali dia menyebut kata 'Teteh' yang merujuk pada nama panggilan anaknya yang menjadi korban pembunuhan tersebut.

Suasana di lokasi yang awalnya hening, secara tiba-tiba ramai oleh para warga yang berdatangan karena mendengar suara histerisnya ibu korban itu.

"Gusti, eling (sadar), astagfirullahaladzim, Allahu Akbar," kata seorang anggota keluarga berkali-kali mencoba menenangkannya.

Baca: Bupati Cek Endra Marah, Kantor Dishub Sarolangun Disebut Macam Gudang

Sampai akhirnya, ibu korban ini terkulai lemas dikelilingi para anggota keluarga dan kerabat.

Diketahui, Rahmawati merupakan ibu kandung dari FA (8), korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan dalam bak mandi kamar kontrakan pelaku berinisial H (23).

Ia menjadi TKI di Taiwan sebagai perawat khusus lansia kemudian ia mendadak memilih pulang setelah mendapat kabar dari Indonesia terkait putrinya.

Paman korban, Agus (33) mengaku bahwa keluarga FA memang keluarga sederhana, terlebih ayah korban, Taufik, hanyalah petugas teknisi hotel.

Baca: Prabowo Subianto Nyapres Lagi di 2024, Partai Gerindra Siap Kembali Dukung, Bagaimana Peluangnya?

Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sebelum FA berumur masuk TK, sang ibu memilih berangkat ke Taiwan menjadi TKI.

Selama ini, FA kerap tinggal di dua lokasi yakni rumah orang tuanya dan rumah kakeknya yang menyatu satu atap dengan kontrakan pelaku di desa yang sama berjarak beberapa ratus meter.

Namun, korban dalam kesehariannya lebih sering tinggal bersama kakek neneknya.

"Dia udah dua kali pergi jadi TKW sejak FA masih kecil, sebelum masuk TK, soalnya sebelumnya sempet pulang dulu sekali. Kalau ditotal-total dia udah 5 tahun jadi TKW di Taiwan," ujar Agus. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

SUMBER: Intisari

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved